Breaking News
recent

Saat Moral Tak Terkendali

Ilustrasi : Google


Zawiyah News | Opini - Di era globalisasi ini terdapat berbagai perilaku setiap orang yang setiap karakternya itu berbeda-beda, tatkala seorang dosen yang lalai akan tanggung jawab, mengajar se ikhlas hati namun jauh dari apa yang di harapkan manusia, seperti kata pepatah “sepandai-pandainya murid pasti gak akan sanggup mengalahkan gurunya” tapi kata itu juga diikuti dengan kata “ perbedaan zaman membuat murid melebihi apa yang gurunya lakukan” sungguh menarik untuk di pelajari.


Dalam belajar mengajar dikampus atau dimana pun tentu harus serius, tak sedikit guru itu memakai metode yang pelan tapi pasti dan juga ada yang menggunakan metode sekali tekan untuk memberi ilmu pengetahuan kepada muridnya, namun ada beberapa yang terlihat kurang dari segi moralnya yang mana iya mempunyai tanggung jawab mengajarkan materi sampai titik penghabisan namun keterbatasan waktu membuat guru mengejar target sehingga proses dalam belajar atau mengasah kemampuan itu menjadi tidak efektif lagi sehingga apa yang dipelajari itu sedikit ilmu dan menguras banyak waktu.

Professional  seorang pengajar dikampus sangat diharapkan oleh para mahasiswa yang mana sering kita dengar kata “waktu adalah uang” mahasiswa juga beragam, tak sedikit mereka yang berjuang untuk meraih cita cita dengan biaya sendiri yang mana di balik belajar dan asah kemampuannya di kampus iya juga mencari nafkah untuk kebutuhan hidupnya baik biaya kuliah maupun biaya kehidupan nya sehari-hari, tatkala mahaiswa yang tinggal di kos datang dari jauh dengan harapan membawa pulang ilmu pengetahuan yang di tuntun nya untuk di persembahkan kepada dunia.

Hal ini membuat setiap orang harus berfikir rasional, untuk selalu professional namun bagai mana bila professional nya tidak ada maka iya juga akan kehilangan tanggung jawab akan moral nya. Tak jarang dosen pengajar mata kuliah yang melatih hard skill dan soff skill para mahasiswa itu mengajar seadanya, masuk mengajar sesuka hati, hal ini membuat para mahasiswa kecewa karena mahasiswa ini yang menjadi agen perubahan.

Bagaimana bila seorang yang belajar (A) bekerja di (Z) maka akan sangat jauh dari apa yang iya pelajari, apa lagi pekerjaan Z itu pekerjaan yang sangat menguras keringat atau bisa di sebut dengan buruh kasar, Sebuah cerita mahasiswa iya berjumpa dengan pengajar nya yang membawa mobil mewah mengkilat yang mengajar ketika iya berkuliah dulu. Tentu saja itu membuat mahasiswa merasa malu untuk berjumpa orang yang mengajarkan dia mata kuliah tersebut namun iya tidak bisa terlatih. Apa yang terlihat? tentu saja akan merasa sangat sedih karna nilai dari moral nya seorang pengajar itu karna iya seakan gagal akan mengajar mata kuliah skill itu.

Memang apa yang di lakukan sekarang tidak berefek langsung namun akan berdampak kedepan nya, bagaimana tidak cotoh pengajar yang tidak professional membuat Orang yang akan membawa perubahan untuk dunia menjadi tenggelam akan massa, karna kualitas dan kapasitas yang tidak memenuhi syarat.

Tanggung jawab moral tentu sangat perlu di terapkan dalam kehidupan setiap insan akademis, untuk saling bahu membahu membawa perubahan dunia yang lebih baik dan berkembang sesuai dengan zaman era globalisasi saat ini.

Di Tulis oleh : Irwansyah Mahasiswa Komunikasi & penyiaran Islam di IAIN Langsa

Admin

Admin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.