Breaking News
recent

Peringati Harkitnas, PII dan IDeAS Gelar Diskusi Wawasan Kebangsaan


Zawiyah News | Banda Aceh -Dalam rangka mengisi Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) Pengurus Wilayah Pelajar Islam Indonesia (PII) Aceh bekerjasama dengan Institute for Development of Acehnese Society (IDeAS) menggelar kegiatan Diskusi Kebangsaan pada tanggal 20 Mei 2017 kemarin, bertempat di Aula Badan Kesbangpol Aceh yang diukuti oleh 120 orang pesera dari beberapa unsur; antara lain, pemuda, Ormas, Organisasi mahasiswa, perwakilan perempuan, tokoh agama, dll.

Diskusi yang mengangkat tema “Membangun Ketahanan Nasional Melalui Penguatan Nilai Nilai Kebangsaan” tersebut diisi oleh para narasumber dari berbagai stakeholder; Badan Kesbangpol Aceh diwakili oleh Restu Andi Surya, M.PA, Asisten Teritorial Kodam Iskandar Muda (Kolonel Mahesa Fitriadi), Penasehat GBN Aceh (Abu Muhammad Yus), Ikatan Alumni Lemhannas Aceh (Dra. Naimah Hasan, M.A) dan Ketua Badko HMI Aceh, Mirza Fanzikri, M.Si. Dialog dipandu oleh Alimuddin Armia, S.Pdi (Mantan Ketua Umum PII Aceh)

Ikhsan Azhar Ketua Umum PW PII Aceh, dalam sambutannya menyatakan bahwa; peringatan Harkitnas harus menjadi ajang evaluasi bagi semua pihak, baik pemerintah, TNI/Polri, elemen sipil dan terutama bagi pemuda untuk sama-sama menjaga integrasi bangsa dari berbagai hal yang dapat mengakibatkan perpecahan kesatuan dan persatuan bangsa.

IM, Kolonel Mahesa, Aster Kodam dalam paparannya menyatakan bahwa permasalahan mendasar bangsa Indonesia saat ini adalah mulai hilangnya nilai-nilai luhur, memudarnya semangat persatuan, semangat gotong royong di masyarakat, serta pengamalan mengenai nilai-nilai Pancasila harus menjadi landasan utama kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Sementara itu, Abu Yus mengatakan bahwa pemahaman mengenai Pancasila harus disosialisasikan secara terus menerus kepada masyarakat agar tidak terjadi salah penafsiran terhadap nilai-nilai Pancasila.

Unsur Bakesbangpol Aceh Restu Andi Surya mengatakan kondisi nasional saat ini dipengaruhi oleh : ancaman ideologi, politik, sosial budaya, ekonomi,, hukum dan keamanan.

Naimah Hasan, alumni Lemhannas, menyebutkan bahwa ada beberapa faktor penting dalam menjaga ketahanan nasional serta mencegah terjadinya disintegrasi bangsa diantaranya yaitu; kemampuan untuk mengelola beragam perbedaan (SARA, budaya, adat istiadat) menjadi kekayaan dan identitas bangsa, kemampuan merespon penyebaran ideologi yang bertentangan dengan Pancasila, mencegah dominasi asing, serta terus melakukan kajian-kajian kritis terutama berkaitan dengan permasalahan bangsa yang terjadi saat ini.

Mirza Fanzikri dari unsur pemuda, menjelaskan bahwa ada beberapa penyebab terjadinya disintegrasi bangsa, diantaranya; ideologi Pancasila belum diterima sepenuhnya oleh seluruh kelompok masyarakat, dari segi politik hilangnya kepercayaan masyarakat, serta terjadinya ketidakadilan dan kesenjangan ekonomi juga dapat melahirkan potensi-potensi terjadinya disintegrasi bangsa. Oleh karena itu, elemen pemuda harus menjadi solusi dalam merawat keutuhan bangsa.
Admin

Admin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.