Zawiyah News | Opini - Pada suatu hari ada salah seorang sahabat menemui rasulullah SAW seraya bertanya, "Ya rasulullah Siapakah manusia yang dicintai oleh Allah SWT?. karena pasti kita ingin sekali menjadi manusia/hamba-hamba yang dicintai oleh Allah SWT".
Lalu Rasulullah SAW berkata "Manusia yang paling dicintai oleh allah swt adalah manusia yang bermanfaat terhap manusia yang lain”.
Bermanafaat kepada siapa saja, bermanfaat kepada teman, bermanfaat kepada tetangga, bermanfaat kepada bawahan, dan lain sebagainya. Namun sayang sekali ketika kita berbicara tentang memberikan manfaat maka mensed yang ada dalam pikiran kita adalah merberikan manfaat berupa materi/kesnangan-kesenangan dunia. Tapi tau kah kita bahwa manfaat yang terbesar dimana tidak ada manfaat yang lebih baik dari ini yaitu ketika kita bisa menggagalkan orang lain untuk masuk api neraka.
Jika berbicara tentang fiqh prioritas maka inilah manfaat yang paling utama yang harus kita lakukan untuk menyelamatkan diri kita dan orang lain dari pedihnya api neraka termasuk kepada keluarga kita, jika kita sebagai orang tua maka manfaat yang utama kita berikan kepada anak bukanlah memfasilitasi segala keinginannya tapi bagaimana kita bisa mendidik dan membimbing anak agar menjadi anak yang shaleh/shalehah begitu juga sebaliknya.
Jika kita seorang anak maka manfaat yang paling utama yang harus kita berikan kepada orang tua bukanlah rumah yang mewah atau gaji yang besar, tapi manfaat yang paling utama adalah membuat orang tua kita tidak merasakan pedihnya api neraka karena Allah SWT Berfirman "Hai orang-orang beriman jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka" (Q.S At-Tahrim: 6)
Teman-teman yang dirahmati oleh Allah SWT mari kita mengupayakan semaksimal mungkin untuk bisa bermanfaat kepada keluarga dan orang lain. Agar kita menjadi manusia-manusia yang dicintai oleh Allah SWT. Selalu memberikan maanfaat dengan menabur kebaikan kepada semua orang dengan apa saja yang kita miliki, jika kita memiliki financial yang baik maka berbuat baiklah dengan harta kita, jika yang kita miliki adalah tenaga maka berbuat baiklah dengan tenaga kita, bahkan jika kita hanya bisa berbuat baik dengan senyuman kita, maka tebarkanlah senyuman kesemua orang. Lakukanlah dengan apa yang bisa kita lakukan. Semoga menjadi hujjah bagi kita untuk masuk ke surganya Allah SWT.
Amin ya rabbal alamin, wallahua’lam bishawab
Penulis Oleh Angga Asnawi Mahasiswa Ahwal Syaksyiah (AS) Fakultas Syariah Kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Langsa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar