Breaking News
recent

Warna Kampus Dari Mahasiswa


Oleh: Irwansyah

Zawiyah News | Opini - Berikan aku 1000 orang tua niscaya, akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku sepuluh pemuda maka akan kuguncang dunia, ucap sang proklamator Soekarno Presiden pertama Republik Indonesia (RI) di tengah-tengah masyarakat indonesia yang merayakan kemerdekaannya, begitu lah mahasiswa yang menghidupkan warna kampus dengan pergerakannya.

Membuka Mata melihat Kancah dunia, dengan jutaan karya, dengan penuh kepastian juga harapan sukses, demi terciptanya insan akademis yang berakhlatul karimah laksana rasullulah nabi Muhammad Saw. Visi dan Misi kampus pun tak terlupakan dari setiap pergerakan yang mahasiswa lakukan.

Begitu lah mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Langsa, dewasa ini, setiap pergerakan penuh dengan kepasti, tertanam harapan besar menuju kesuksesan dari apa yang di lakukan, hal tersebutlah yang membuat mereka laksana Bung Karno, pahlawan nasional RI.

Semangat para aktivis muda pun tidak dapat di bendung, meski begitu banyak halangan, rintangan yang menghadang sebuah kinerja yang melahirkan karya mereka, hal itu pun di tunjukkan melalui minat dan bakat dalam menggali potensi, dengan hasrat melatih diri dalam mewujudkan Tri darma perguruan tinggi.

Penulis mengutip dua semangat yang dibawakan oleh seorang aktivis mahasiswa Muhammad Syahyan dalam pidatonya, ia mengubah suasana hening dalam sebuah acara seremonial menjadi suasana baru, kata dengan penuh penghayatan, sebuah kalimat, hidup mahasiswa, hidup IAIN Langsa, spontan akan terddengar pula sorak riuk dari pada audien.

Kata-kata sederhana itu tentu memiliki sejuta makna untuk para aktivis, Hidup mahasiswa yang di maksud di atas merupakan, penyemangat untuk terus berkarya sesuai dengan bidang yang di dalami juga potensi besar yang di miliki guna melahirkan para Agent of cahnge (agen Perubahan) yang berdaya saing tinggi baik di tingkat Nasional maupun Internasional.

Hidup IAIN Langsa kata ini pun dapat di maknai dengan sejuta arti, namun penulis memandang ini sebagai wujud dari melahirkan Agent of Civilizetion (Agen Peradaban), untuk membentuk ini tetunya mahasiswa harus di lahirkaan melalui visi misi serta tujuan dari IAIN Langsa, yang di dukung oleh Exsis nya Organisasi Mahasiswa (Ormawa).

Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh, kata ini tentu sering kita dengar dalam membangun kekompakan sebuah tim, begitu pula aktivis mahasiswa di kampus hari ini, bersatu padu membesarkan nama kampus yang kian hari mengudara di tengah-tengah masyarakat yang kian hari menikmati sebuah pengabdian mahasiswa.

Kendati demikian, aktivis mahasisa di IAIN Langsa tetu tidak puas dengan satu kinerja melalui program yang di lakukan olehnya, hal itupun di buktikan dengan aktifnya para Ormawa di ruang lingkup kampus, yang di padati kegiatan, terkadang Ormawa harus berbagi waktu untuk menyelenggarakan kegiatan.

Melihat lebih dalam dari Ormawa se akan mereka kekecilan ruang untuk berkarya, yang di sebabkan oleh mininya anggaran dan lokasi untuk acara yang di selengarakan, solusi apakah yang harus di berikan, tentu banyak cara dan banyak pilihan, termasuk program inprastruktur yang kian hari semakin menjadi kebutuhan mahasiswa.

Keterbatasan itu tidak membuat mahasiswa mati gaya dalam karyanya, layaknya aktivis tangguh yang tidak kenal kekurangan, keterbatasan, atau bahasa sederhanya serba pas-pasan, penulis berani mengatakan demikian, karena secara kasat mata, kita melihat Ormawa sungguh tangguh untuk selenggarakan kegiatan demi berkarya.

Milihit lebih dalam akan peran yang di bawakan mahasiswa dalam menharumkan nama kampus, ini tetunya tidat terbendung oleh prestasi yang di gapai oleh mahasiswa kreatif, inovatif, terlebih Aktivis kampus baik dari UKK, UKM, DEMA, SEMA, DEMA-F, SEMA-F, HMJ di kampus tercinta IAIN Langsa.

Kampus IAIN penuh dengan warta ketika kinerja yang di bangun dengan ke kompakan walau misi yang di jalankan berbeda namun visi yang di bangun itu sama, demi kemajuan seperti yang di inginkan. Dengan prestasi mahasiswa berjaya, dengan kegiatan IAIN Langsa Berwarna.

Demikian yang dapat Penulis sampaikan, Jika terdapat banyak kekurangan penulisan ini, tentunya itu datang dari penulis sendiri, dan penulis bukanlah seorang yang pandai merangkai kata mengubahnya menjadi warna yang indah, melainkan hanya hamba Allah, yang sedang mencoba untuk meninggalkan bekas bahwa penulis pernah hidup di dunia, karena kata seorang ulama besar, Imam Al-Ghazali, “Kalau kamu bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis.”[*]



Penulis adalah mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Kampus IAIN Langsa yang juga salah seorang pendiri atau pencetus UKM Pers Mahasiswa Penelitian Dan Penerbitan Zawiyah News IAIN Langsa.
Redaksi

Redaksi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.