Breaking News
recent

Makan Pulut Kuning : Tradisi Saat Naik Pangkat Mengaji Al-Qur’an

 

Pemberian pulut kuning kepada anak yang sudah menyelesaikan iqra dan melanjutkan Al -Qur'an di TPA Sehat Nurul Iman Desa Sumber Makmur. Senin, (12/08/2024) 


Penulis : Erika Maharani (peserta KKN-MS kelompok 05 kecamatan Tenggulun) 


Tenggulun, Zawiyah News - Tempat Pengajian Al-Qur’an (TPA) Sehat Nurul Iman Desa Sumber Makmur kembali gelar acara kenaikan pangkat mengaji Al-Qur’an. Kenaikan pangkat mengaji maksudnya yaitu telah tamat mengaji Iqra’ dan akan melanjutkan mengaji Al-Qur’an. Biasanya anak-anak yang telah menyelesaikan mengaji Iqra’ akan membawa pulut kuning yang di sandingkan dengan inti kelapa dan terkadang di tambah ayam ataupun telur sebagai lauknya. Senin,(12/08/2024) 

Di Desa Sumber Makmur I setiap anak-anak yang sudah menyelesaikan iqra' dan melanjutkan Al-Qur’an selalu menggunakan pulut kuning sebagai bentuk syukuran dan tradisi ini dilaksanakan di mana anak tersebut mengaji. Acara dimulai dengan penyampaian tausiyah singkat oleh ustadz yang dilanjutkan dengan pembacaan do'a-do'a kemudian dilanjutkan dengan pemberian pulut oleh ustad kepada santri yang naik Al-Qur’an dengan cara menyuapkan langsung dan terakhir makan pulut bersama-sama seluruh murid.

Adapun tujuan di bawa nya pulut kuning inti kelapa ini adalah untuk bersedekah makanan untuk dimakan bersama - sama sebagai tanda syukur kepada Allah karena telah berhasil menyelesaikan bacaan Iqra’ dan dilanjutkan dengan Al- Qur'an.

Bu Suli selaku guru di TPA Sehat Nurul Iman mengungkapkan bahwa kegiatan membawa pulut kuning seperti ini bukan suatu hal yang wajib namun merupakan tradisi.

“Sebenarnya pulut kuning bukanlah makanan wajib ketika naik Al- Qur'an, namun hal ini sudah menjadi tradisi bagi sebagian masyarakat Islam di Indonesia khususnya di Desa Sumber Makmur I ini.”Ujar bu suli. 

Bu suli juga melanjutkan bahwa Pulut kuning yang dibawa orang tua biasanya diserahkan dalam satu wadah besar dan juga disediakan kertas nasi barulah pulut di bungkus oleh guru TPA dan di bagikan.“Biasanya orang tua murid bawakan pakai wadah besar, nanti kami para guru yang mejatahkan sama anak-anak.”ujarnya.


Rilis


Editor : Dewi Saprila


Admin

Admin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.