Breaking News
recent

Cara-cara membentuk Keceradasan psikologis untuk mengembalikan minat belajar dan mencegah kenakalan siswa

ilustrasi : google.com
Zawiyah News | Editorial - Siswa SMA yang memiliki kecerdasan psikologis cenderung lebih berprestasi dari pada siswa yang tidak memilikinya. Kecerdasan psikologis itu merupakan kecerdasan emosional dan persiapan diri untuk menghadapi segala macam situasi yang akan membuat seseorang lemah namun dia dapat mengendalikan dirinya untuk tidak melakukan hal yang bodoh.
  
Kecerdasan psikologis juga di istilahkan dengan kata lain yaitu kedewasaan berpikir. Dengan kata lain, kedewasaan berpikir inilah yang membuat Siswa yang memilikinya terlihat lebih lihai dan pintar walaupun sebenarnya dia tidak, untuk mendapatkan prestasi lebih dalam bidang apapun disekolah. Ketika seorang Siswa mempunyai kecerdasan psikologis, dia akan lebih berhati-hati dalam bertindak. Memilih yang mana yang baik untuknya dan yang tidak, akan ditingalkannya.

 Siswa yang tidak memiliki kecerdasan psikologis biasanya juga kehilangan minat dalam belajar. Siswa tersebut akan tidak memikirkan lagi pelajarannya dan lebih menyibukkan diri dengan hal selain dari kegiatan belajar-mengajar dan ekstrakulikuler. Siswa seperti ini lebih mementingkan kesenangan dirinya sendiri tanpa memikirkan perasaan orang lain, baik itu temannya, orangtuanya maupun gurunya. Contohnya kenakalan remaja. Kenakalan remaja terjadi akibat kurangnya kecerdasan psikologis pada seorang Siswa sehingga Siswa ini menjadi salah presepsi akan hal yang boleh dilakukan dan tidak. 

Maka dari itu si siswa merasa bahwa dia bisa melakukan hal apapun sekehendak hatinya walaupun hal itu melanggar peraturan, norma dan akidah. Hal itu berarti, kecerdasan psikologis sangat diperlukan oleh semua Siswa. Oleh sebab itu Kecerdasan psikologis dapat dimiliki oleh semua Siswa dengan beberapa cara diantaranya :  
 
Pertama yaitu dengan cara pembinaan. Pembinaan dapat dilakukan di sekolah dan dirumah. Jika pihak sekolah mau berpartisipasi untuk mengatasi masalah menurunnya minat belajar siswanya dan kenakalan remaja dengan cara mengadakan kegiatan konseling untuk semua siswa, tidak hanya siswa yang bermasalah akan tetapi siswa yang berprestasi dan yang tidak, setidaknya dua kali seminggu dan diarahkan oleh wali kelas masing-masing. 

Cara ini terbukti berhasil ketika diterapkan disemua sekolah menegah atas yang berada di luar negeri, contohnya seperti Korea selatan dan Jepang.  Selain itu pihak sekolah juga dapat mengadakan kegiatan pemberian siraman rohani dan motivasi untuk memberikan pengetahuan dan pembentukan karakter dengan tidak menyepelekan satu orang siswa pun setidaknya hal ini dilakukan sekali seminggu di hari-hari tertentu. 

Tidak hanya sekolah yang harus berperan aktif untuk mencerdaskan psikologis siswa, orang rumah juga memiliki peran yang sangat penting dalam hal ini. Dengan tidak mengabaikan dan melakukan kekerasan terhadap mereka. Selalu menyuntikan motivasi dan memberikan pengarahan tentang apa yang boleh dan apa yang tidak bagi mereka dan mengajak mereka untuk berdiskusi dan tidak menyepelakan pendapat mereka, hal ini sudah lebih dari cukup untuk membuat siswa ini sadar akan tanggung jawab dan kewajibannya sebagai seorang siswa dan remaja, dan dari kesadaran inilah, perlahan-lahan kecerdasan psikologis akan terbentuk pada diri seorang siswa. 

Cara yang kedua yaitu dengan pengawasan. Pengawasan juga diperlukan dalam hal ini. Pengawasan dapat dilakukan oleh orang rumah dan sekolah. Akan tetapi bukan jenis pengawasan yang berlebihan. Bagaimanapun jika pengawasan itu dilakukan secara belebihan akan menyebabkan efek yang tidak baik bagi psikologisnya, sedangkan yang ingin dicerdaskan disini oleh orang rumah dan pihak sekolah adalah Psikologisnya. Maka dari itu berikanlah pengawasan yang sekiranya diperlukan siswa tersebut.

Pengawasan yang bagaimana itu tergantung dari kebutuhan siswa tersebut. Orang tua dapat melakukan pengawasan terhadap perilaku mereka, teman mereka, tontonan mereka dan juga membantu mereka belajar itu saja sudah cukup. Buat mereka merasa bahwa mereka penting bagi orang disekitar mereka dan memiliki peranan penting dalam keluarga. Lalu ada juga pengawasan yang dapat dilakukan oleh pihak sekolah hal itu mencakup perilaku, perkembangan belajar, dan kecerdasan mereka. Apabila semua hal ini dilaksanakan oleh setiap pihak, maka saya rasa semua masalah siswa dapat terselesaikan dan memungkinkan diri mereka untuk mengembangkan kecerdasan psikologis mereka.

Cara yang ketiga yaitu memberikan dukungan. Dukungan yang dapat diberikan tentu saja terhadap kegiatan positif mereka. Pada dasarnya setiap siswa itu mempunyai mental yang lemah. Ketika mereka memiliki keinginan untuk membuat suatu hal yang positif akan tetapi tidak mendapatkan dukungan dari seorangpun, maka mereka akan cenderung mengabaikan keiginan orang lain juga. 

Mereka akan menjadi orang yang egois dan berhati batu. Hal itu terjadi karena harapan mereka pupus dan mereka tidak mau lagi mengurusi hal yang sama jika hal itu terjadi pada orang lain. Afeksi, pujian dan segala macam bentuk dukungan dapat diberikan oleh orang tua dan pihak sekolah. Jadikan mereka merasa bangga dengan kemampuan mereka dan ajari mereka untuk tidak memiliki sikap sombong terhadap apa yang mereka miliki. Dukungan dan motivasi memang sangat diperlukan oleh siswa manapun. Jadi jika hal yang mendasar itu diabaikan maka menumbuhkan kembali minat mereka untuk belajar dan membentuk kecerdasan psikologis mereka akan sangat sulit untuk dilakukan. 

Kesimpulannya. Kecerdasan psikologis atau kematangan berpikir sangat penting untuk dibentuk pada setiap individu siswa. Selain hal ini bermanfaat bagi mereka. Hal ini juga bermanfaat bagi orang disekitar mereka. Seperti yang telah saya paparkan diatas, kecerdasan psikologis untuk meningkatkan kembali minat belajar dan mencegah kenakalan remaja pada siswa dapat dibentuk dengan beberapa cara. Pertama yaitu dengan cara pembinaan. Pembinaan yang dapat dilakukan di sekolah dan dirumah. Cara yang kedua yaitu dengan pengawasan. Pengawasan juga diperlukan dalam hal ini. Pengawasan dapat dilakukan oleh orang rumah dan sekolah. Akan tetapi bukan jenis pengawasan yang berlebihan. Cara yang ketiga yaitu memberikan dukungan. Dukungan yang dapat diberikan tentu saja terhadap kegiatan positif mereka. Dengan beberapa cara tersebutlah kematangan berpikir atau kedewasaan berpikir bagi setiap siswa dapat terbentuk menurut pendapat saya. Dan perlu diingatkan lagi, pada dasarnya setiap siswa itu masih memiliki pengalaman dan pengetahuan minim jadi sebagai pihak yang yang bertanggung jawab mendidik dan membesarkan mereka, jangan pernah mengabaikan dan menyepelekan mereka. Sekian.
Penulis adalah Eka Sonia  Mahasiswa Tarbiyah Jurusan PBI 
Lieka

Lieka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.