Zawiyahnews | Langsa — Dalam rangka hari Keluarga Nasional ke XXV, Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggelar sosialisasi program pengendalian penduduk di Aula sebelah timur Kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Langsa dengan menghadirkan pembicara Tgk. Khaidir Abdurrahman,S.Ip anggota DPR RI komisi IX, Kamis (30/8/2018).
Kegiatan tersebut dibuka oleh walikota Langsa yang di wakili oleh Asisten 1 Pemerintah Kota Langsa Suriatno,Ap. M.Sp, dalam sambutannya ia mengatakan, "Apa urusannya BKKBN ke IAIN Langsa, ternyata sasaran BKKBN adalah mahasiswa-mahasiswi yang sangat erat hubungannya dengan kalian sebagai generasi penerus bangsa Indonesia." Ujarnya.
Rektor IAIN Langsa Dr. H. Zulkarnaini, MA dalam sambutannya mengatakan, isu Keluarga Berencana sudah lama diperbincangkan pada tingkat internasional.
“Sebenarnya isu – isu seperti revolusi industri, ledakan penduduk, isu-isu lingkungan, global worming, itu sudah sangat lama sekali, sudah beberapa dekade yang lalu diperbincangkan pada dataran internasional, di Indonesia ini, Keluarga Berencana ini sudah muncul dan berdiri organisasinya sejak tahun 50an,” imbuhnya.
Dalam perjalanannya, kata Zulkarnaini, KB mengalami banyak pasang surut dan perdebatan di kalangan masyarakat.
“Jadi sudah lama sekali sebenarnya KB ini, dalam perjalanannya di Indonesia dan khususnya di Aceh sudah mengalami banyak sekali pasang surut, perkembangan, kemunduran dan sebagainya, bahkan tantangan-tantangan yang cukup banyak, terutama di Aceh setau saya, dulu kalau kita sebut-sebut KB saja itu orang sudah berpandangan negatif, apa yang mau direncanakan itu, bahkan KB identik dengan anak cukup dua saja,”sebutnya.
Oleh karena itu, lanjut Zulkarnaini, diperlukan pemahaman yang benar terhadap kependudukan ini, terhadap keluarga berencana ini.
“Mudah-mudahan pertemuan hari ini membawa dampak yang baik bagi kita, memberikan pemahaman yang benar dan saling merajut ukhwah Islamiyah,”tandasnya.
Sementara itu, Asisten I Bidang Pemerintahan Sekretariat Pemerintahan Kota Langsa Suriyatno, AP, M.SP saat membuka acara mengatakan, ada tiga alasan mendasar penduduk Indonesia perlu dikendalikan, yaitu menjamin terjadinya bonus demografi, menjamin terlaksananya kualitas manusia pada bonus demografi tersebut dan memberdayakan peran keluarga untuk melaksanakan fungsi keluarga dan meningkatkan peran gotong royong
Kepala Perwakilan BKKBN Aceh Drs. Sahidal Kastri, M. Pd saat memberikan sambutan pada acara sosialisasi program pengendalian penduduk dalam rangka Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke XXV di aula Kampus IAIN Langsa, kamis (30/8).
“BKKBN itu tidak lagi berbicara masalah cukup 2 anak, kualitas sekarang yang kita utamakan,” katanya.
Sahidal menjelaskan, Allah SWT telah meberikan petunjuk dalam Al Quran kepada manusia agar tidak meninggalkan generasi penerus bangsa dalam keadaan lemah.
“Dalam Al-Quran Allah berfirman, hendaklah kita-kita ini merasa khawatir ketika meniggalkan anak keturunan dalam keadaan lemah. Lemah fisik, lemah mental, lemah ilmu, lemah kesejahteraan, ini yang sebenarnya telah diwanti-wanti Allah kepada kita semuanya,” ujarnya.
Oleh karena itu, lanjut Sahidal, bagi remaja yang ingin menikah agar mempunyai perencaan dan persiapan yang matang.
“Perlunya keluarga berencana, keluarga yang memiliki rencana, kapan menikah, apa penghasilan kita untuk memenuhi kebetuhan keluarga kita nanti, ini yang perlu kita rencakan, bukan hanya maslah anak cukup 2 tidak,” tukasnya.
Dihadapan para mahasiswa Sahidal berpesan, hendaknya mahasiswa dapat menghilangkan tiga hal, yaitu nikah usia muda, sex diluar nikah dan narkoba.
Lebih lanjut Sahidal mengatakan, "saat ini BKKBN mengelola 3 program pokok, yaitu kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga tujuannya adalah untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas." Demikian Sahidal, [Ir/Ir].
Kegiatan tersebut dibuka oleh walikota Langsa yang di wakili oleh Asisten 1 Pemerintah Kota Langsa Suriatno,Ap. M.Sp, dalam sambutannya ia mengatakan, "Apa urusannya BKKBN ke IAIN Langsa, ternyata sasaran BKKBN adalah mahasiswa-mahasiswi yang sangat erat hubungannya dengan kalian sebagai generasi penerus bangsa Indonesia." Ujarnya.
Rektor IAIN Langsa Dr. H. Zulkarnaini, MA dalam sambutannya mengatakan, isu Keluarga Berencana sudah lama diperbincangkan pada tingkat internasional.
“Sebenarnya isu – isu seperti revolusi industri, ledakan penduduk, isu-isu lingkungan, global worming, itu sudah sangat lama sekali, sudah beberapa dekade yang lalu diperbincangkan pada dataran internasional, di Indonesia ini, Keluarga Berencana ini sudah muncul dan berdiri organisasinya sejak tahun 50an,” imbuhnya.
Dalam perjalanannya, kata Zulkarnaini, KB mengalami banyak pasang surut dan perdebatan di kalangan masyarakat.
“Jadi sudah lama sekali sebenarnya KB ini, dalam perjalanannya di Indonesia dan khususnya di Aceh sudah mengalami banyak sekali pasang surut, perkembangan, kemunduran dan sebagainya, bahkan tantangan-tantangan yang cukup banyak, terutama di Aceh setau saya, dulu kalau kita sebut-sebut KB saja itu orang sudah berpandangan negatif, apa yang mau direncanakan itu, bahkan KB identik dengan anak cukup dua saja,”sebutnya.
Oleh karena itu, lanjut Zulkarnaini, diperlukan pemahaman yang benar terhadap kependudukan ini, terhadap keluarga berencana ini.
“Mudah-mudahan pertemuan hari ini membawa dampak yang baik bagi kita, memberikan pemahaman yang benar dan saling merajut ukhwah Islamiyah,”tandasnya.
Sementara itu, Asisten I Bidang Pemerintahan Sekretariat Pemerintahan Kota Langsa Suriyatno, AP, M.SP saat membuka acara mengatakan, ada tiga alasan mendasar penduduk Indonesia perlu dikendalikan, yaitu menjamin terjadinya bonus demografi, menjamin terlaksananya kualitas manusia pada bonus demografi tersebut dan memberdayakan peran keluarga untuk melaksanakan fungsi keluarga dan meningkatkan peran gotong royong
Kepala Perwakilan BKKBN Aceh Drs. Sahidal Kastri, M. Pd saat memberikan sambutan pada acara sosialisasi program pengendalian penduduk dalam rangka Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke XXV di aula Kampus IAIN Langsa, kamis (30/8).
“BKKBN itu tidak lagi berbicara masalah cukup 2 anak, kualitas sekarang yang kita utamakan,” katanya.
Sahidal menjelaskan, Allah SWT telah meberikan petunjuk dalam Al Quran kepada manusia agar tidak meninggalkan generasi penerus bangsa dalam keadaan lemah.
“Dalam Al-Quran Allah berfirman, hendaklah kita-kita ini merasa khawatir ketika meniggalkan anak keturunan dalam keadaan lemah. Lemah fisik, lemah mental, lemah ilmu, lemah kesejahteraan, ini yang sebenarnya telah diwanti-wanti Allah kepada kita semuanya,” ujarnya.
Oleh karena itu, lanjut Sahidal, bagi remaja yang ingin menikah agar mempunyai perencaan dan persiapan yang matang.
“Perlunya keluarga berencana, keluarga yang memiliki rencana, kapan menikah, apa penghasilan kita untuk memenuhi kebetuhan keluarga kita nanti, ini yang perlu kita rencakan, bukan hanya maslah anak cukup 2 tidak,” tukasnya.
Dihadapan para mahasiswa Sahidal berpesan, hendaknya mahasiswa dapat menghilangkan tiga hal, yaitu nikah usia muda, sex diluar nikah dan narkoba.
Lebih lanjut Sahidal mengatakan, "saat ini BKKBN mengelola 3 program pokok, yaitu kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga tujuannya adalah untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas." Demikian Sahidal, [Ir/Ir].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar