Ilustrasi by : google |
Karya : Keane Marizz
Sebagai makhluk dengan kepekaan visual yang cukup tinggi, pria acap kali memandang wanita dari sudut pandang objektif lewat kata cantik. Memang, nyatanya tidak semua pria demikian. Namun faktanya, toh pria masih sangat-sangat waras dalam mengidentifikasikan wanita menurut pandangan visual mereka. Contohnya, banyak pria diluaran sana yang notabene tidak terlalu berlebih dari aspek visual, berhasil memperistri para wanita cantik. Berbeda halnya dengan wanita, yang memandang aspek lain jauh lebih penting dari pada hanya sekedar mengandalkan ketampanan seorang pria.
Stigma-stigma menyimpang tersebutlah yang agaknya perlu dibenahi. Alih-alih memandang keobjektifan wanita melalui kata cantik, toh kata pintar dan berpendidikan lebih layak disematkan untuk seorang wanita sebagai pembuktian bahwa wanita bukanlah objek atau pemuas visual bagi para pria. Lebih dari itu, kata cantik yang sesungguhnya haruslah turut mewakili berbagai aspek lainnya, bukan hanya cantik fisik, namun juga pemikiran dan hati.
Untuk wanita dan segala stigma yang melekat didalamnya, semoga perjuangan melawan pandangan-pandangan yang tidak mengenakkan tersebut bisa kita tegakkan dengan sendiri dalam setiap individu kita. Mengunggulkan objek visual tanpa memperhatikan aspek lainnya, sudah seharusnya ditimbang kembali. Karena pada dasarnya, peran wanita juga turut menghantui segala sendi kehidupan. Bukan hanya sebagai guru dan sekolah yang utama dalam melahirkan generasi unggul, nyatanya pria tak lengkap rasanya hidup tanpa peran wanita. Baik dirumah, pusat pemerintahan, pekerjaan, dan lingkungan masyarakat, wanita telah turut ambil andil.
Untuk semua wanita diluaran sana, buktikanlah bahwa kita bukanlah objektifitas visual semata. Perkayalah hati dan pemikiran kita serta seimbangi dengan tingkah laku selayaknya seorang wanita. Buang semua omongan dan pandangan negatif yang mengarah pada kita dengan prestasi. Karena nyatanya, cantik itu tak harus melulu soal visual.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar