Breaking News
recent

ARIFALDI NATALSYA : LOCKDOWN MEMICU KRISIS EKONOMI, MARI KITA MANFAATKAN MASA PERPANJANGAN STATUS DARURAT COVID-19


 
Arifaldi Natalsya (Sekjen DEMA IAIN Langsa)

Zawiyah News | Opini - Dalam menghadapi covid-19 sekarang ini semua sektor akan berpotensi terganggu ketika dilakukannya Lockdown disetiap wilayah ,seperti beberapa sekolah, universitas, badan usaha/bisnis, dan lainnya, akan berhenti. 

Namun, Jika dilakukannya lockdown,permasalahan krusial yang harus diperhatikan adalah memastikan kesiapan suplay bahan pangan dan kebutuhan lainnya. 

Arus distribusi barang akan terganggu dan mengarah pada terjadinya kelangkaan bahan pokok khususnya jelang Ramadhan. Hal ini akan berujung pada kenaikan harga bahan pangan. Kebijakan Lockdown dapat memicu terjadinya inflasi Indonesia bisa naik drastis dan merugikan daya beli masyarakat. Ini sangat mengganggu perekonomian masyarakat, lebih lagi masyarakat menegah kebawah.

Dengan demikian, untuk mencegah terjadinya Lockdown saya mengajak masyarakat kota langsa mari kita bantu pemerintah dengan manfaatkan waktu perpanjangan penetapan status bencana COVID-19 dari 14 hari menjadi 91 hari, terhitung sejak 29 Februari 2020 sampai 29 Mei 2020 mendatang untuk mencegah ataupun memutus rantai tersebarnya Virus Corona yang sedang kita hadapi dengan Social Distancing (Menjaga jarak dalam hubungan sosial antar masyarakat).

Sama dengan tujuan Lockdown, pendekatan Social Distancing juga berupaya untuk mengurangi kontak individu demi menurunkan potensi penyebaran virus dalam kapasitas memadai.
Perbedaannya jika Lockdown maka semua wilayah akan ditutup pintu masuk dan keluar, sedangkan jika Social Distancing, masyarakat masih dapat beraktivitas meski sudah sangat berkurang intensitasnya.

Kembali pada diri kita, pilih lockdown atau social Distancing?

Mari sama-sama mendukung dan membantu kebijakan pemerintah dalam pencegahan tersebarnya wabah Covid-19 dengan Social Distancing.

Penulis : Arifaldi Natalsya
Editing : F.M 
Admin

Admin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.