Breaking News
recent

Bersama Kita Mengembangkan Kerajinan Tangan walaupun dimasa Sulit Saat Pandemi

 

Hasil Brodir Pintu Aceh (Doc.Istimewa)

Zawiyah News | Serba Serbi - Desa Sidodadi merupakan salah satu desa yang ada di Langsa Lama Kota Langsa di provinsi Aceh. Desa sidodadi cukup terkenal dengan kerajinan tangan nya termasuk dengan kerajinan tangan Bordir oleh Kelompok UMKM cempaka bordir.

Kelompok UMKM Cempaka Bordir ini beralamatkan di Gampong sidodadi Jln Sastra , No.79 DA Kec. Langsa Lama – Kota Langsa dengan diketuain langsung oleh Buk Yayuk. Didalam kelompok Bordir ini terdiri dari 5 orang. Didalam kelompok Bordir ini buk Yayuk juga menerima bagi yang ingin latihan atau Kursus dalam membuat Bordir. Gampong sidodadi juga sempat membuat pekan latihan bagi masyarakat sidodadi ini, termasuk pelatihan Bordir ini, yang langsung diketuai oleh buk Yayuk sendiri dan dibantu oleh kelompok-kelompoknya.

Bordir atau sulaman adalah hiasan yang dibuat diatas kain atau bahan-bahan lain dengan jarum jahit dan benang. Selain benang, hiasan untuk sulaman atau bordir dapat menggunakan bahan-bahan seperti potongan logam, mutiara, manik-manik, bulu burung, dan payet.

Seni bordir berawal dari seni kerajinan menyulam yang dilakukan secara manual atau dengan tangan dalam membuat pola hias di atas kain. Pola hias dibentuk dengan menggunakan jarum dan benang sulam. Beragam corak hias dihasilkan dihasilkan lewat berbagai teknik tusukan jarum.

Diantara jenis tusukan yang umum dikenal dalam menyulam adalah tusukan rantai, tusuk jelujur, tusuk kelim, dan tusuk silang. Selain dijahit dengan tangan, sulaman dibuat dengan mesin jahit dan mesin bordir komputer.

Kelompok UMKM Cempaka Bordir ini menggunakan mesin jahit untuk membuat bordir ini, buk Yayuk ini memulai kairnya sebagai ketua dari ketua kelompok ini sudah sangat lama, dimulai sejak saya masih kecil. Kisah-kisah buk Yayuk ini sangatlah panjang katanya.  Sampai sekarang ini buk yayuk masih sangat semangat untuk membentuk kelompok bordir ini walaupun dihalangi dengan virus yang menyebar saat ini di indonesia.

Sebelum Covid-19 in terjadi dan menyebar di-Indonesia bordir di desa Sidodadi ini sangat diminati, banyak masyarakat yang ingin kursus ditempat ini, tetapi sekarang karyawan yang ingin kursus atau kerja langsung menurun begitu juga dengan pendapatan pada kursus ini.

Covid-19 ternyata memberikan dampak yang sangat besar bagi perekonomian para kelompok bordir  Karena kurang banyak peminat  untuk membordir baju akhirnya para kelompok  bordir ini membuat ide untuk membuar bordir di masker dan banyak juga yang ingin membuat bordir di masker nya. Harga untuk maskernya termasuk dengan maskernya juga bukan hanya bordirannya saja, bisa juga membawa masker sendiri.

Buk Yayuk berkata saat bertanya apakah pendapatan pada saat  covid ini menurun? Buk yayuk bilang sangat menurun saat ini saja kelompok yang hadir hanya satu orang dikarenakan tidak ada pesanan jadi hanya satu orang yang datang untuk membuat pesanan yang masih tersisah. Sebenarnya kelompok cempaka bordir ini berjumlah 5 orang.

Meski covid 19 sampai sekarang ini belum usai para kelompok bordir tetap melakukan usahanya dengan terbaik dan membuat bordir dengan begitu bagus agar peminat bordir bisa seimbang lagi dengan sebelum adannya virus Covid-19 ini, walaupun banyak karyawan yang tidak bekerja dikarenakan tidak ada pemasukan atau pesanan yang masuk.

Harga dari masker bordiran bermacam-macam tergantung dengan bentuknya. Bordiran pada masker beragam macam sesuai keinginan para pembeli, harga masker dimulai dengan Rp.15.000 ketas. Masker yang digunakan untuk bordiran juga sangat bagus dan juga menarik.

Dan kita semua berharap semoga dengan adannya kreativitas Kerajinan Tangan ini terus meningkat dan lebih baik lagi, supaya kita bisa memperkenalkan kelak dengan penerus bangsa yang baik dan benar.

Harapan kita semua semoga kita masih bisa terus untuk mengembangkan kerajinan tangan ini sampai kapan pun, juga mengenalkan kerajinan tangan ini untuk anak cucuk kita nanti dan juga bisa mengenalkan kepada siapapun agar kerajinan tangan ini tidak musna atau ketinggalan zaman. Karena anak dijaman sekarang ini banyak anak-anak muda yang tidak tahu bordir itu apa, dan bahkan tidak tau cara membuatnya bagaimana, bahkan tidak sedikit yang suka memakai baju, celana, masker, dan sebagainya. Anak zaman sekarang lebih suka yang polos, anak zaman sekarang memandang bordir itu sebagai barang punya orang tua hanya orang tua saja yang memakai pakaian bordir, celana bordir dan sebagainya. Maka dari itu semua kita harus bisa mengembangkan atau mempertahankan kerjaninan tangan ini. 

Penulis adalah Windyananda Mahasiswa Jurusan BKI Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah IAIN Langsa

Admin

Admin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.