Breaking News
recent

Dampak Game Online Pada Karakter Anak

 

Foto. (Doc.Istimewa)

Zawiyah News | Serba Serbi - Kita sekarang berada pada era modernisasi. Modernisasi merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari oleh negara-negara di dunia dalam berbagai aspek kehidupan. Menolak dan menghindari modernisasi sama artinya dengan mengucilkan diri dari masyarakat internasional. Dampak negatif yang terjadi karena adanya modernisasi adalah mudahnya masyarakat mengakses budaya-budaya yang berasal dari luar negeri tanpa filter yang kuat dari bangsa. Sehingga budaya yang berasal dari luar sangat mudah masuk dan meracuni generasi bangsa.

Salah satu pengaruh modernisasi, sekarang ini banyak generasi muda yang terbuai oleh kecanggihan teknologi salah satunya yaitu game online.  Game online adalah permainkan digital yang dimainkan melalui jaringan internet. Perkembangan game online sendiri tidak terlepas dari perkembangan teknologi. Game online ini biasanya dimainkan mulai dari orang dewasa sampai dengan anak-anak yang masih duduk dibangku Sekolah Dasar.

Di desa Alue Pineung Timue misalnya, selama pandemi Covid-19 banyak anak-anak yang lalai dengan gadget mereka. Apalagi selama pandemi sekolah banyak yang diliburkan, mereka belajar di rumah menggunakan gadget mereka. Akan tetapi, banyak diantara mereka yang salah memanfaatkan gadget. Mereka menggunakan gadget untuk bermain game online bukan untuk belajar.

Karakter dan moral anak pada saat ini jauh dari harapan orang tua. Semua itu dapat kita lihat dari akhlak dan tingkah laku anak zaman sekarang. Mereka berani membentak orang tuanya dan memaksa orang tua untuk membelikan gadget untuk mereka ataupun menyuruh membelikan paket data untuk mereka, mereka tidak mau sekolah dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, besar sekali dampak dari game online terhadap perkembangan karakter anak.

Disatu sisi kita tidak bisa menyalahkan anak yang terlalu fokus sama gadget mereka. Akan tetapi orang tua juga sangat berperan penting terhadap perkembangan karakter anak. Orang tua lebih memberikan waktu dan perhatian khusus terhadap anak dan membatasi waktu untuk anak dalam penggunaan gadget. Penggunaan gadget pada anak tetap harus dalam pengawasan orang tua.

Penulis adalah Nadya Almunawarah, Prodi Pendidikan Matematika Fakultas Tarbiyah dan Ilmu KeguruanIAIN Langsa

Admin

Admin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.