Breaking News
recent

Ayo Kita Bisa, Lawan Pelecehan Seksual Pada Perempuan Dengan Metode 5D


Essay- Para sobat, sudah pada tau belum Pelecehan seksual itu apa sih ? pelecahan seksual adalah perilaku rayuan seksual yang tidak diinginkan, dimana rayuan itu muncul dalam berbagai bentuk dari yang halus, kasar, terbuka, fisik maupun verbal dan bersifat satu arah. Ternyata bukan hanya berbentuk pesan gambar atau video saja lho.Tetapi Pelecehan seksual juga mampu dilakukan secara verbal dan secara fisik yang membuat kamu merasa malu, takut, dan terintimidasi yang mengarahkan dalam hal-hal berbau seksual.

Adapun tindakan pelecehan seksual dalam bentuk verbal seperti bujukan seksual yang tidak dikehendaki, gurauan atau pesan seksual, komentar tentang perempuan sebagai objek seks atau memamerkan gambar perempuan sebagai objek seks, mempernontonkan atau menyebarkan pornografi, ucapan atau bahasa tubuh yang secara seksual mengejek tampilan mengenai pakaian, bentuk tubuh atau aktivitas seksual perempuan, permintaan layanan seksual dengan ancaman langsung maupun tidak langsung. Sedangkan pelecahan seksual dalam bentuk godaan secara fisik diantaranya adalah tatapan-tatapan nafsu terhadap bagian-bagian anggota tubuh (menatap payudara, pinggul dan bagian lainnya), lirikan yang menggoda atau mengejap-mengejapkan mata, serta rabaan yang mencakup cubitan, remasan, memeluk, mencium dan menyentuh bagian tubuh yang sensitif.

Jika dipandang dari segi aspek situasional, pelecehan seksual dapat terjadi dimana saja  seperti pertokoan, transportasi umum, jalan, tempat kerja, kampus, sekolah maupun lingkungan rumah yang bisa dilakukan oleh siapa pun baik itu orang tua, saudara kandung, pacar, teman, hingga orang yang tak dikenal sekalipun itu tanpa memandang umur, ras, status perkawinan, kelas sosial, pendidikan. Pelecehan seksual dapat dialami oleh perempuan maupun laki-laki walaupun berbagai penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pelaku adalah laki-laki dan korban adalah perempuan.

Isu pelecehan seksual yang dilakukan oleh Loreal Paris dalam konferensi media “ Stand Up Melawan Pelecehan Seksual di Ruang Publik “ pada peringatan hari perempuan sedunia yang jatuh pada hari senin, 8 Maret 2021. Pelecehan seksual menjadi isu nomor satu yang sering dihadapin perempuan diberbagai negara diikuti oleh kekerasan dalam rumah tangga ketidakserataan upah dan kekekrasan seksual. Hal ini berdasarkan riset yang dilakukan oleh IPSOS Indonesia pada Januari 2021 yang diikuti sebanyak 1.498 responden. Berdasarkan data tersebut sebanyak 82 persen perempuan indonesia pernah mengalami pelecehan seksual di ruang publik yang dihadapi perempuan indonesia. Dalam data tersebut juga terungkap bahwa 74 persen responden pernah melihat dan menjadi saksi dari tindak pelecehan seksual. Diantara kasus pelecehan seksual, mungkin kamu adalah salah satu yang pernah menjadi saksi terjadinya pelecehan seksual. Walau ada beberapa yang berusaha membantu tapi sayangnya sebanyak 51 persen banyak dari kita yang masih  tidak melakukan apa-apa ketika melihat terjadinya pelecehan seksual di ruang publik dikarenakan munculnya rasa takut dan tidak tau harus bagaimana untuk mencegah dan menghentikan pelecehan seksual.Fakta ini tentunya sangat mengkhawatirkan karena seolah masyarakat mendiamkan tindak pelecehan seksual.

Ini merupakan suatu pemikiran yang salah dan pada akhirnya hal inilah membuat kita yang menyaksikan tindakan pelecehan seksual tanpa membantu tersebut malah menjadi bsytander pasif. bsytander pasif itu apa sih, bsytander pasif adalah orang yang menyaksikan suatu kejadian dan memilih untuk mengabaikan situasi tersebut dengan alasan apapun. Situasi itu terasuk bullying, tindak kriminal, kekerasan, pelecehan seksual dan lain sebagainnya. Sementara itu, bsytander aktif adalah adalah seseorang yang menyaksikan kejadian tersebut dan berupaya melakukan sesuatu untuk mengubah situasi. Dalam praktiknya, Loreal Paris turut beerja sama dengan komnas Perempuan dan Hollaback Jakarta dengan mengajak masyarakat untuk stan up melawan pelecehan seksual di ruang publik lewat metode 5D. Tanpa berlama-lama, yuk, cari tahu apa itu apa itu metode 5D.

Apa itu 5D?

Metode 5D adalah metode berbeda yang dapat kamu gunakan untuk mendukung seseorang yang mengalami pelecehan, menegaskan bahwa pelecehan itu tidak baik, dan membuktikan kepada orang-orang dalam hidup kamu bahwa mereka juga memiliki kekuatan untuk membuat masyarakat lebih aman. Metode 5D ni dapat diimplementasikan dengan baik bagi saksi maupun korban pelecehan seksual. Nah, apa saja 5D tersebut? Berikut daftarnya. 

1. Dialihkan 

Metode pertama yang bisa kita lakukan adalah ketika melihat ada seseorang yang menjadi korban pelecehan seksual, kamu bisa mencoba mengalihkan perhatiannya atau mendistraksi korban maupun pelaku. Hal ini bisa kamu lakukan dengan berbagai cara. Contohnya dengan menghampiri pelaku dan menanyakan arah atau mengajak si korban mengobrol seakan-akan kenal. Dengan demikian, pelaku tidak akan menggangu si korban dan menyadari bahwa korban tidak sendiri.

2. Dilaporkan

Apabila kamu ragu untuk melakukan distraksi, kamu bisa juga melakukan hal lain dengan cara melaporkan tindak pelecehan seksual ke orang lain. Melaporkan tidak harus selalu otoritas yang berwenang, kok! Tapi bisa juga orang yang di sekitar kamu untuk menginformasikan tindakan tersebut. Apabial terbukti ada tindak pelecehan, kamu bisa melakukan intervensi kepada korban dan pelaku secara bersama-sama dengan orang lain.

3. Dokumentasikan 

Merekam merupakan sebuah langkah penting untuk sebuah bukti pada saat melihat seseorang melakukan pelecehan seksual. Meskipun begitu, kita juga perlu memperhatikan beberapa hal yang perlu kita ingat untuk mendokumentasikan pelecehan dengan aman dan bertanggung jawab. Jangan sampai merugikan korban karena dokumentasi ini. 

4. Ditegur 

Beberapa orang yang memiliki keberanian yang tinggi biasanya lebih memilih untuk lansung menegur pelaku pelecehan seksual secara lansung. Cara ini bisa jadi paling ampuh membuat pelaku kapok dan menjauhi korban.  Tapi sebelum itu pastikan dulu situasi aman bagi kita dan korban ketika hendak menegur pelaku, disebabkan kita tidak pernah tahu mungkin bisa jadi  pelaku dapat mengancam kembali  keselamatan korban dan diri kita sendiri.

5. Ditenangkan 

Cara terakhir ini sangatlah penting, namun sering sekali dilupakan. Ketika kita melihat pelecehan seksual, sering kali kita lebih fokus terhadap pelaku sehingga sampai lupa untuk memenangkan korban.  padahal korban pelecehan seksual perlu ditenangkan dan merasa aman setelah kedian tersebut. Tak bisa dipungkiri juga peristiwa yang dialaminya korban bisa menyebabkan kehilangan kepercayaan diri dan trauma. Jadi, bila teman-teman melihat tindak pelecehan seksual, jangan ragu untuk memberikan ketenangan pada korban. Misalnya dengan menanyakan apakah dia baik-baik saja, tawarkan untuk menemani korban ke tempat tujuan atau ajak duduk bersama untuk sementara.   

Kamu tidak perlu melakukan semua cara ini, namun bisa kamu menyesuaikan sesuai dengan keberanian dan juga kondisi kejadian. Mulai sekarang, jangan lagi diam saat menjadi saksi! Ingat, dengan bertindak kecil, kamu bisa menyelamatkan orang lain!

Penulis : Putri Ratna Sari Mahasiswi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Admin

Admin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.