(Doc.Istimewa) |
Zawiyah News | Opini - Teknologi dan informasi
memang sudah berkembang pada saat ini, dilihat dari itu segala kebutuhan
beralih ke teknologi. Perkembangan tersebut salah satunya adalah sosial media,
yang mana penggunanya di berbagai kalangan, baik itu anak-anak, remaja dan juga
orang tua. Rata-rata pengguna paling banyak ada diposisi anak-anak dan remaja
sebanyak 30 juta. Dengan hadirnya sosial media mempunyai pengaruh yang besar
terhadap kehidupan penggunanya, seperti dalam bersosialisasi dan juga
berkomunikasi.
Saat ini dunia teknologi
memang sudah membuat kita semua menjadi arahan dan tunduk pada teknologi.
Seperti yang telah kita ketahui sebelumnya bahwa sekarang segala kegiatan dan
aktifitas setiap manusia beralih ke tekonologi, tak terkecuali di bidang
pendidikan itu sendiri. Jadi, dengan demikian dalam menjalani pendidikan juga
memililki kaitan dengan teknologi. Begitupun dengan perkembangan tersebut
memberi berbagai dampak terhadap insan itu sendiri.
Sosial media menjadi
pengaruh internasional bagi penggunanya, selama ini kita telah hidup
berdampingan dengan sosial media. Mungkin saja tidak sampai berpikir kalau
sosial media telah mengubah kepribadian penggunanya itu sendiri. Ya,
seperti yang telah kita ketahui kini era dan zamannya teknologi yang
mendiminasi kehidupan sehari-hari. Bahkan setiap jam, manusia betergantungan
dengan teknologi canggih terutama sosial media. Jika dilihat dari keseluruhan
apa itu sosial media ? ialah suatu alat komunikasi yang cepat terhubung ke manapun
dalam jangkauan tertentu. Selain itu sosial media juga bisa dijadikan sebagai
sumber marketing dalam ekonomi. Yang mana semua aktifitas bisa di jangkau dan
di pasarkan oleh sosial media.
Semakin majunya teknologi
menyebabkan perbedaan hoax dan fakta yang semakin sulit untuk dideteksi.
Generasi milenial dipastikan mampu memiliki kemampuan untuk memilah-milah suatu
informasi di media daring dan juga mampu menjadi agen edukasi dalam bersosial
media minimal untuk dirinya sendiri. Kemudian bisa mengedukasi di lingkungan
tempat dimana mereka berinteraksi.
Milenial dalam bersosial
media memilki suatu kebiasaa dan pengaruh tersendiri yaitu dengan adanya teman
dan wawasan yang baru. Di sosial media semua orang bisa bersosialisasi dengan
siapa saja, sehingga pertemanan mereka bertambah begitupun pengalaman yang aka
di raihnya. Bersosialisasi di media online misalnya, instagram, facebook,
whatshaap, twitter, telegram dan yang lagi di booming dikalangan milenial
adalah tiktok. Dimana aplikasi tiktok tersebut sedang naik daun dan di gemari
oleh para remaja saat ini, apakahuntuk sebuah hiburan semata atau sebagai
pemberitaan sebuah pengalaman. Maka tak heran jika milenial sekarang sangat
ketergantungan dengan sosial media dan dunia digital lainnya.
Di sosial media segala
informasi bisa diketahui dengan angat cepat, baik itu fajta maupun hoax. Penyebaran
berita hoax di media sosial terbilang sudah angat banyak, bahkan tidak sedikit
dari banyak orang yang mempercayai akan berita tersebut. Milenial sekarang pun
lebih update dalam bidang apapun yang bersangkutan dengan sosial media.
Informasi yang di dapati pun tidak semua bisa berpengaruh baik bagi penguanya,
melainka dapat berepengaruh buruk terutama bagi anak-anak yang tidak berhak tau
mengenai hal itu.di media sosial ada bermacam ragam informasi yang yang dapat
di temui, apakah itu bersifat positif ataupun negatif.
Namun, tak itu saja
pengaruh sosial media salah satunya ialah dengan kurangnya silahturrahmi antar
sesama, baik dalam bertegur sapa maupun kelalaian yang terjadi pada setiap
penggunanya. Hal itu di sebabkan kecanduan dalam besosial media. Contoh yang
terjadi saat ini yaitu bagaimana sekarang anak-anak yang kecanduan dengan game
online dan pergaulan bebas karena meniru pergaulan pengguna lainnya. Tak hanya
itu saat kita berkumpul jarang terlihat akan adanya diskusi dan perbincangan
yang terjadi melainkan setiap orang sibuk dengan sosial media mereka
masing-masing tanpa ada tegur sapa dengan orang di sebelahnya. Oleh karena itu
zaman sekarang bisa dinamakan dengan fenomena generasi menunduk ala sosial media
karena kebiasaan setiap pengguanya.
Kenapa dinamakan sebagai
generasi menunduk ? karena kita sebagai generasi milenial saat ini telah
menikmati atas perkembangan dunia digital. Generasi sekarang pun memiliki
kebiasaan yang kurang baik dalam menggunakan sosial media. Namun contoh yang
kurang baik ialah dengan perubahan sikap terhadap sesama. Perubahan yang utama
terjadi ialah kurangnya tergur sapa disebabkan sibuk dalam memainkan android
mereka. Hal yang sering terjadi ialah terhadap remaja dan anak-anak, yang mana
mereka sibuk dengan kegiatan mereka yang beralih ke sosial media. Apalagi pada
kondisi pandemi Covid 19 saat ini, semua aktifitas dan kegiatan kita semua
beralih ke sosial media.
Kecenderungan sosial
media terjadi interaksi personal maupun interindividu yang mana penggunanya
memiliki keterkaitan sendiri dalam menggunakannya. Maka dari itu sebagai
generasi milineal harus kreatif dan inovatif dalam menggunakan sosial media
dengan sikap yang bijak. Tak hanya itu saja anak-anak juga mempunyai
keterkaitan sendiri alam bersosial media khususnya sebagai penghibur bagi
anak-anak itu sendiri. Karena jika dilihat lumayan banyak anak-anak dibawah
umur telah menggunakan sosial
media sebagai alat komunikasi dan besosialisasi dengan yang lain. Kemudian akan
lebih banyak dampak yang terjadi apabila hal tersebut tidak di kontrol oleh
orang tua masing-masing dalam proses perkembangan anak.
Jadi buat kita semua yang
berstatus sebagai pengguna sosial media harus menggunakan sosial media dengan
sebijak mungkin baik itu dalam hal komunikasi atau bersosialisasi dengan orang
lain. Di karenakan sosial media memberi dampak kecanduan bagi pengguanya. Oleh
sebab itu gunakanlah sebaik mungkin kearah yang positif supaya bisa bermanfaat
bagi orang lain. Dan sebagai remaja selaku penerus generasi alangkah lebih baik
mempergunakan sosial media untuk menciptakan kreatifitas dan memberi motivasi
terhadap pengguna lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar