Doc: Istimewa |
Opini-Serba-Serbi|| Peristiwa
yang menimpa KRI Nanggala 402 sangat memberikan duka terhadap keluarga besar
yang ditinggalkan, warga negara, dan seluruh mahasiswa di Indonesia, termasuk
mahasiswa IAIN Langsa. Pada tanggal 21 April 2021 Indonesia kembali dengan
musibah baru yakni hilangnya kontak KRI Nanggala 402. KRI Nanggala 402 hilang
kontak saat persiapan latihan tempur di perairan Bali. Kontak terakhir mengenai
saat peluncuran torpedo, setelah itu,
tidak ada kontak yang datang dari KRI Nanggala 402.
KRI Nanggala
402 adalah kapal selam milik Indonesia yang dibuat oleh Jerman pada tahun 1976.
KRI Nanggala 402 mengangkut 53 personil yang terdiri atas 48 ABK, 1
komandan, dan 4 orang non ABK. Titik
hilang diperkirakan 60 mil/95 Km sebelah utara dari pulau Bali. Setelah kehilangan kontak ini, TNI Angkatan Laut (AL) langsung mengerahkan tiga kapal perang
indonesia, dan satu helikopter. Kemudian TNI AL memerintah dua KRI lagi untuk
membantu dalam mencari KRI Nanggala 402. Kabar hilangnya kontak KRI nanggala
402 tidak hanya terdengar di seluruh daerah Indonesia, namun terkicau hingga ke
berbagai negara, dan mereka siap
membantu. Adapun negara-negara yang ikut membantu dalam pencarian KRI Nanggala
402 yaitu Singapura, Malaysia, Amerika, Australia, dan negara-negara lain yang siap menunggu
prosedur.
Proses
pencarian terus dilakukan untuk menemukan keberadaan KRI Nanggala 402.
Namun, ada hal yang sangat dikhawatirkan
tentang kesediaan oksigen di kapal selam KRI Nanggala 402. Diperkirakan oksigen
yang tersedia di KRI Nanggala 402 hanya bertahan 72 jam atau sama dengan tiga
hari. Dihitung dari tanggal 21 April 2021, maka kemungkinan oksigen akan habis
pada tanggal 24 April 2021. Setelah itu,
hanya do'a dan pertolongan Allah Swt yang mampu memberikan keajaiban.
Namun, setelah tanggal 24 April 2021, KRI Nanggala 402 tidak juga dapat ditemukan sehingga KRI Nanggala 402 dinyatakan tenggelam. Mendengar kabar ini, seluruh warga Indonesia sangat merasakan kehilangan dan kesedihan yang mendalam atas gugurnya saudara-saudara yang berjuang untuk bangsa Indonesia. Termasuk mahasiswa juga merasakan kesedihan yang sama.
Maulana Alqia selaku Presiden Mahasiswa IAIN
Langsa dan seluruh teman-teman mahasiswa mengungkapkan" turut berduka atas
tenggelamnya KRI Nanggala 402, mereka tidak meninggalkan kita, tapi mereka mencoba mengabdi untuk
selama-lamanya. Semoga saudara-saudara kita yang berada di KRI Nanggala 402
diberikan tempat terbaik oleh Allah Swt." Ujarnya(D*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar