Foto : (Doc.Istimewa) |
Zawiyah News | Serba Serbi - Indonesia mempunyai seni dan budaya yang sangat beragam didalamnya.
Salah satunya adalah seni dan budaya yang ada di Aceh. Aceh merupakan salah
satu daerah yang masih kental dengan kebudayaannya. Tetapi di zaman modern
sekarang ini, banyak sekali genarasi bangsa yang malu untuk mempelajari seni
dan budaya yang ada di Aceh.
Beberapa diantara generasi muda sekarang menganggap bahwa seni dan
budaya Aceh sudah kuno untuk dipelajari dan ditampilkan. Padahal kita sebagai
generasi penerus bangsa Aceh harus bangga untuk mempelajari dan wajib
melestarikan seni dan budaya Aceh itu sendiri. Seperti kata pepatah Aceh “ Mate
aneuk meupat jeurat, gadoeh adat pat tamita”, yang artinya “mati anak kita tahu
kuburnya dimana, namun jika mati adat atau adat kita hilang kita tidak tahu
kemana akan kita cari.
Institut Agama Islam Negeri Langsa (IAIN) Langsa, merupakan suatu
perguruan tinggi yang berada di kota Langsa. Didalam perguruan tinggi Institut
Agama Islam Negeri Langsa (IAIN) Langsa mempunyai banyak sekali organisasi atau
ormawa untuk meningkatkan skill dan kemampuan para mahasiswa dan mahasiswi.
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Sanggar Seni Putroe Nurul A’la
merupakan suatu ormawa di Institut Agama Islam Negeri Langsa (IAIN) Langsa yang
berkecimpung didalam seni dan budaya. Tidak hanya seni dan budaya Aceh yang
dipelajari didalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Sanggar Seni Putroe Nurul A’la
ini, tetapi yang lebih didalami adalah seni dan adat budaya Acehnya.
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Sanggar Seni Putroe Nurul A’la ini
hadir sebagaimana visinya membangun bakat, kreativitas mahasiswa
dan mahasiswi serta membangkitkan kembali segala bentuk keseniaan-keseniaan
Islam pada masa dahulu yang hampir-hampir hilang dihati mahasiswa dan mahasiswi
dengan berpegang kepada norma Agama, kekeluargaan, sosial dan politik, dan
misinya membuka pendaftaran untuk anggota baru setiap tahunnya bagi yang ingin
bergabung bersama Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Sanggar Seni Putroe Nurul A’la,
membuat pekan ta’aruf dan lain sebagainya.
Nama
dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Sanggar Seni Putroe Nurul A’la diambil dari nama seorang
tokoh terkenal pada masa kejayaan Ayahandanya menjadi Sultan Kerajaan Islam
Peureulak yang ke 11 Yang bernama “SULTHAN ABDULLAHSYAH MAHDUM BIN MAHMUD SYAH
I tahun 470-501 H = 1078-1108M selama 30 tahun memerintah. Dengan adanya
diberikan nama ini menjadi sebuah bukti bahwa Unit Kegiatan
Mahasiswa (UKM) Sanggar Seni Putroe Nurul A’la ini peduli terhadap sejarah
Aceh.
Unit
Kegiatan Mahasiswa (UKM) Sanggar Seni Putroe Nurul A’la merupakan suatu wadah
unutuk membangun dan mengembangkan seni dan budaya Aceh. Mahasiswa dan
mahasiswi yang tergabung didalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Sanggar Seni
Putroe Nurul A’la ini mempelajari banyak seni dan budaya-budaya yang ada di
Aceh, diantaranya mempelajari tari rapai geleng, tari ranup lampuan, tari
ratoeh jaroe, tari likok pulo, tari saman dan banyak gerakan-gerakan tari aceh
yang sudah di kreasikan agar mengikuti perkembangan zaman sekarang.
Untuk
mampu mempelajari dan mengembangkan seni dan budaya aceh, Unit Kegiatan
Mahasiswa (UKM) Sanggar Seni Putroe Nurul A’la mempunyai pengurus-pengurus yang
terdiri atas ketua umum, sekretaris umum, bendahara umum, dan ketua-ketua
bidang untuk mengarahkan tujuan dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Sanggar Seni
Putroe Nurul A’la tersebut.
Unit
Kegiatan Mahasiswa (UKM) Sanggar Seni Putroe Nurul A’la juga didanai dari
anggaran DIPA IAIN Langsa untuk dapat menjalankan program-program yang telah di
rancang oleh pengurus Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Sanggar Seni Putroe Nurul
A’la.
Banyak
tantangan yang dihadapi oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Sanggar Seni Putroe
Nurul A’la untuk memberikan pandangan kepada mahasiswa dan mahasiswi bahwa kita
harus tetap mempelajari dan melestarikan seni dan budaya aceh. Oleh karena itu,
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Sanggar Seni Putroe Nurul A’la merancang banyak
program untuk meningkatkan semangat mahasiswa dan mahasiswi dalam
mempelajarinya.
Di
setiap tahunnya Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Sanggar Seni Putroe Nurul A’la
melakukan pelantikan untuk pengurus baru, bahkan dalam setiap pelantikan Unit
Kegiatan Mahasiswa (UKM) Sanggar Seni Putroe Nurul A’la selalu diadakan adat
peusijuek agar adat Aceh di UKM ini tetap terjaga. Setelah itu para pengurus
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Sanggar Seni Putroe Nurul A’la melakukan open
recruitment untuk penerimaan mahasiswa dan mahasiswi baru untuk masuk ke Unit
Kegiatan Mahasiswa (UKM) Sanggar Seni Putroe Nurul A’la dengan ketentuan
kelulusan yang berlaku. Setelah dilakukannya open recruitment, maka dibuatnya
kegiatan pekan ta’aruf dimana anggota-anggota baru diperkenalkan dengan Unit
Kegiatan Mahasiswa (UKM) Sanggar Seni Putroe Nurul A’la.
Tidak
hanya sampai disitu saja, setelah dilakukannya pekan ta’aruf, maka dibuatnya
kegiatan pembinaan dan pemantapan, diamana anggota baru dibina dan dimantapkan
kembali agar mereka lebih peduli terhadap sesama dan loaylitas terhadap Unit
Kegiatan Mahasiswa (UKM) Sanggar Seni Putroe Nurul A’la. Setelah
anggota-anggota baru selesai dilakukan pembinaan dan pemantapan, maka mereka
dibawa ke makamnya sang pemilik nama UKM, yaitu makamnya ibunda Putroe Nurul
A’la yang beralamatkan di Desa Krueng Tuan, Gp. Seumanah Jaya, Kecamatan Rantoe
Peureulak, Kabupaten Aceh Timur. Di tempat itu anggota-anggota baru
diperkenalkan dengan makam Putroe Nurul A’la dan makam-makam yang ada di
sekitarnya guna agar mereka mengetahui asal dan usul dari nama UKM yang telah
mereka masuki dan agar mereka juga mengetahui sejarah tentang Aceh.
Unit
Kegiatan Mahasiswa (UKM) Sanggar Seni Putroe Nurul A’la juga selalu melakukan
latihan rutin yang di koordinasikan oleh setiap ketua bidangnya. Di Unit
Kegiatan Mahasiswa (UKM) Sanggar Seni Putroe Nurul A’la ini mengajari para
anggota dengan pertahap, dimana mereka harus mampu menguasai seni yang ada di
Aceh maupun seni daerah lainnya. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Sanggar Seni
Putroe Nurul A’la juga mengupayakan untuk memperkenalkan seni dan budaya Aceh
kepada dunia, yaitu dengan mengikuti berbagai event dan melakukan publikasi ke
dalam media sosial yang ada.
Untuk
membangkitkan semangat dan memperkenalkan seni budaya aceh, Unit Kegiatan
Mahasiswa (UKM) Sanggar Seni Putroe Nurul A’la juga sering melakukan
penampilan-penampilan masal di ruang yang terbuka, misalnya melalkukan latihan
di lapangan merdeka kota Langsa setiap malam minggunya, dimana yang biasanya
setiap malam minggu anak-anak remaja menghabiskan waktu dengan pacarnya, tetapi
kami sebagai anak Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Sanggar Seni Putroe Nurul A’la
lebih memilih untuk berkumpul dan melakukan kegiatan positif dengan cara
melakukan penampilan masal atau latihan bersama di tempat yang terbuka. Dan
kegiatan itu sangat diapresiasikan oleh masyarakat terutama masyarakat kota
langsa yang berada di tempat penampilan. Dan dengan apresiasi itu bahkan tanpa disusunnya
acara yang mewah dapat menarik daya orang banyak untuk berkumpul dan
menyaksikan penampilan masal atau latihan bersama Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)
Sanggar Seni Putroe Nurul A’la, penulis dan seluruh anggota Unit Kegiatan
Mahasiswa (UKM) Sanggar Seni Putroe Nurul A’la mengajak masyarakat aceh
terkhususnya masyarakat kota langsa untuk tidak malu mempelajari seni dan
budaya yang ada di daerah kita sendiri. Jika bukan kita yang melestarikannya,
siapa lagi !!!.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar