Essay- pengajian adalah penyelenggaraan atau kegiatan belajar agama Islam yang berlangsung dalam kehidupan masyarakat yang dibimbing oleh seorang guru ngaji ataupun Tengku yang ada di dayah ataupun pondok pesantren. Secara umum Orang yang pantas di sebut Tengku adalah orang yang memiliki ilmu pengetahuan agama yang lebih tinggi daripada murid atau daripada orang yang lebih Awam dan orang tersebut memiliki pengalaman mengajar dalam bidang agama.
Pengajian memang tidak terdengar asing lagi bagi
masyarakat.pengajian sangat identik dengan menuntut ilmu agama, belajar cara
membaca Alquran, cara memahami kitab dan sebagainya. Di dayah ini kita bukan
hanya diajarkan tentang masalah kitab dan mengaji saja akan tetapi Hidayah juga
mengajarkan kita untuk menghormati orang yang lebih tua dari kita ataupun
menghormati orang yang ilmunya lebih tinggi dari kita, karena itu pengajian
sangat penting bagi semua kalangan, baik itu anak-anak remaja maupun dewasa.
namun seiring berjalannya waktu dengan berkembangnya teknologi kebanyakan
anak-anak sekarang malah lalai sehingga lupa dengan pengajian sehingga banyak
kita lihat sekarang itu yang ada di majelis taklim hanyalah orang dewasa
sedangkan anak-anak dilalaikan dengan game online dan sejenisnya.
Berhubung di Indonesia pendidikan itu sangat
diutamakan sehingga masyarakat lebih banyak fokus dengan pendidikan sekolah
sehingga banyak yang lalai ataupun lupa dengan pendidikan agama walaupun kita
tahu pendidikan agama tetap ada di sekolah namun itu tidak mencakup semua yang
kita butuhkan karena yang kita dapat di sekolah hanyalah dasar-dasar dari ilmu
agama dan selebihnya bisa kita dapatkan di dayah.
kebanyakan masyarakat terlalu sibuk akan pendidikan yang ada disekolah sehingga hanya sedikit meluangkan waktu untuk pendidikan agama karena lebih banyak menghabiskan waktu pagi sampai siang bahkan sore itu dengan pendidikan yang ada di sekolah oleh karena itu untuk mencukupi kebutuhan pendidikan agama banyak juga masyarakat yang mengantarkan anaknya ke dayah fokus dengan menuntut ilmu agama.tetapi banyak juga masyarakat yang ingin mendapatkan keduanya sehingga sebagian waktu siangnya dihabiskan untuk pendidikan di sekolah sedangkan sebagian waktu malamnya dihabiskan untuk mengikuti pengajian yang ada di sekitar rumah atau pemukiman contohnya seperti pengajian malam. Beut malam, yaitu proses belajar mengajar dilaksanakan pada malam hari yang diikuti oleh remaja-remaja yang berada disekitar dayah ataupun masyarakat sekitar.
Pengajian malam tidak terdengar asing lagi bagi masyarakat.tak hanya pendidikan sekolah yang menjadi kebutuhan sehari-hari bahkan pengajian juga jadi kebutuhan bagi masyarakat baik itu dari kalangan anak-anak remaja bahkan orang dewasa dikarenakan pengajian dapat memenuhi kebutuhan bagi jiwa atau rohani seseorang untuk membentuk karakter atau pribadi yang baik. Adapun tujuan dari pada beut malam ini untuk mengembangkan pengetahuan agama bagi masyarakat, khususnya remaja remaja yang masih sekolah yang hanya bisa mengikuti belajar pada malam hari. Dikarenakan minim nya pendidikan agama yang ada di sekolah.
Beut malam juga berfungsi untuk mengisi waktu luang bagi remaja remaja yang ada di Gampong dan juga bermanfaat bagi remaja agar lebih aktif dalam kegiatan-kegiatan positif dan terhindar dari kegiatan negatif. Selain belajar membaca Alquran pengajian malam juga mengajarkan baca kitab contohnya seperti belajar kitab kuning, kitab riwayat Nabi, kitab tanbihul ghafilin, mantan taqrib, sharaf, nahwu, dan lainnya.
Jadi secara umum pengajaran pada beut malam ini
berbeda-beda tergantung dari pengajaran Tengku tersebut Salah satunya yaitu ada
yang menggunakan metode mendengar saja dalam artian guru menjelaskan apa isi
yang terkandung di dalam kitab tersebut dan murid-murid hanya mendengarkan dan
menuliskan poin-poin yang penting yang ada dalam pembahasan dan murid bisa
bertanya Apabila ada sesuatu yang tidak dipahami oleh murid tersebut.
Dan metode yang lain nya yaitu murid tersebut disuruh
untuk membaca dan menjelaskan apa yang telah dibacanya tersebut dan apabila
terjadi kesalahan dalam menjelaskan ataupun membaca kitab maka guru ngaji
tersebut membantu membenarkan yang salah ataupun guru tersebut memberi
kesempatan kepada murid-murid yang lain untuk menjelaskan isi kitab tersebut.
Dalam krim malam ini juga murid-murid diajarkan cara berdebat
dalam artian bertukar pikiran antar sesama murid apabila dalam berdebat itu
tidak putus satu masalah maka Tengku atau guru ngaji yang mengajar tersebut
yang berhak memutuskan Jabatan itu dilanjutkan ataupun diselesaikan pada waktu
tersebut langsung. Ada juga metode menghafal kitab yang telah dipelajari
contohnya kitab Nahwu dan kitab sharaf karena dalam kita memahami ataupun
mengingat kitab Nahwu dan sharaf ini kita dapat mempelajari baris-baris kitab
Arab gundul, metode ini pun terbilang agak sulit tergantung dari murid tersebut
apakah daya ingatnya kuat ataupun tidak, tetapi apabila kita mampu dalam
melaksanakan metode ini maka kita akan lebih mudah untuk mempelajari
kitab-kitab yang lain dan daya ingat kita maka akan menjadi lebih tinggi.
Hanya saja kendala dalam beut malam ini kurangnya waktu yang dimiliki untuk mengkaji ilmu-ilmu agama untuk lebih mendalam. Karena kurangnya waktu yang dibutuhkan untuk menuntut ilmu lebih mendalam maka santri beut malam hanya dituntut untuk menyimak dan menulis poin-poin tertentu yang dibutuhkan dan para santri juga bebas untuk bertanya ketika proses belajar berlangsung. Walaupun dengan keterbatasan waktu dalam mengikuti pengajian, banyak manfaat yang di dapatkan.
Seiring berjalannya perkembangan zaman, membuat orang
tua semakin resah dengan anak remaja sekarang yang krisis dengan akhlakul
karimah, dan kurangnya dalam berilmu pengetahuan agama, dan juga salah dalam
bergaul, sehingga menyebabkan kemerosotan akhlak pada para remaja zaman
sekarang.
Namun masih banyak juga orang tua yang menyuruh
anaknya untuk ikut dalam beut malam. karena banyak orang tua yang masih
khawatir akan anaknya yang banyak menghabiskan waktu di luar seperti di warkop
warnet dan lain-lain.sehingga banyak diantara mereka yang mengantarkan anaknya
ke tempat pengajian terdekat ataupun dayah-dayah terdekat karena mereka yakin
apabila mereka mengantarkan anaknya ke pengajian malam Maka anaknya itu tidak
terpengaruh buruknya dunia luar yang negatif.
Namun masih banyak juga remaja yang susah menuruti keinginan orangtuanya untuk mengikuti pengajian malam, padahal itu sangat bagus untuk membentuk karakter karakter yang lebih baik.
Penulis : Chairullah Mhasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam IAIN Langsa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar