Makanan Lumpia (Doc.Istimewa) |
Zawiyah News | Serba Serbi - Pada awal Maret 2020 Indonesia mulai
dilanda wabah Covid-19 yang mengharuskan
masyarakat untuk tetap di
rumah
sehingga menghambat aktivitas
mereka.
Adanya wabah
ini mengakibatkan perekonomian warga menurun yang diakibatkan oleh adanya PHK massal
dari
beberapa
perusahaan dimana mereka
bekerja
di
seluruh Indonesia. Demi memenuhi kebutuhan
sehari-hari, masyarakat diharuskan mampu melihat peluang usaha yang ada.
Usaha kuliner adalah usaha yang paling banyak dipilih masyarakat untuk dikelola
dan dikembangkan agar tetap dapat bertahan hidup di masa pandemi. Salah satu
usaha yang dipilih masyarakat Gampong Sukarejo Kota Langsa adalah UMKM Lumpia.
Lumpia merupakan jajanan tradisional khas Tionghoa dan
merupakan kuliner khas dari Semarang. Selain rasanya yang enak dan murah, lumpia
juga memiliki isian yang sehat, biasanya terdiri dari sayuran segar, rebung,
telur, daging, maupun makanan laut. Daya tahan lumpia di sentra produksi
umumnyaberkisar antara satu sampai dua hari. Faktor yang menentukan umur simpan
lumpia adalah jenis lumpia dan ketahanan terhadap kelembaban.
Lumpia merupakan makanan basah dengan potensi bahaya
yang cukup tinggi. Potensi bahaya yang muncul diperkirakan bahaya
mikrobiologis. Bahaya mikrobiologis yang pertama adalah cemaran bakteri yang
terbawa daging ayam dan udang. Bahkan daging ayam maupun udang bisa juga
membawa patogen. Patogen yang berasal dari daging ayam yaitu Salmonella,
sedang pada udang (hasil laut) yaitu Vibrio. Bahan dasar yang lain yang
diperkirakan juga membawa bakteri termasuk patogen adalah telur, rebung segar,
bumbu-bumbu, tepung, bahkan kulit lumpia. Walaupun, dengan pemasakan sempurna,
bakteri dari bahan dasar ini dapat dimatikan, kecuali endospora Bacillus.
Bahaya mikrobiologis berikutnya berasal dari kontaminasi silang, terutama
berasal dari peralatan yang tidak bersih, serta tangan karyawan yang membuat
lumpia. Tangan karyawan berpotensi membawa patogen Staphylococcus aureus
penghasil toksin.
Pengendalian mikroorganisme dalam bahan makanan perlu
diterapkan agar daya simpan bahan makanan
menjadi lama. Teknik yang paling umum dipakai dan dikenal keefektifannya
untuk menjaga keamanan produk pangan dari sisi mikrobiologisnya adalah proses
pemanasan. Proses pemanasan berperan dalam membunuh mikroba pembusuk dan
pathogen yang berpengaruh negatif pada mutu produk. Lebih dari
itu, proses pemanasan juga seringkali menjadi tahap proses esensial untuk
mendapatkan karakteristik organoleptik yang diinginkan.
Pengemas dapat membantu mencegah atau mengurangi
kerusakan, melindungi bahan pangan yang ada di dalamnya, melindungi dari bahaya
pencemaran serta gangguan fisik. Pengemasan memegang peranan penting dalam
pengawetan bahan hasil pertanian. Pengemasan dapat membantu mencegah atau
mengurangi kerusakan, melindungi bahan pangan yang ada di dalamnya, melindungi
dari bahaya pencemaran serta gangguan fisik (gesekan, benturan, getaran).
Disamping itu pengemasan berfungsi untuk menempatkan suatu hasil pengolahan atau
produk industri agar mempunyai bentuk-bentuk yang memudahkan dalam
penyimpanan, pengangkutan dan distribusi. Oleh karena itu, penelitian ini
dilakukan untuk mendapatkan informasi lama waktu pemanasan terhadap sifat
fisik, kimia, dan sensori lumpia basah kemas non vakum selama penyimpanan suhu
ruang.
Berdasarkan pengamatan penulis pada UMKM lumpia milik Ibu Erna di
Gampong Sukarejo Kota Langsa diketahui bahwa UMKM lumpia dijadikan sebagai mata
pencaharian utama keluarga Ibu Erna. Hasil wawancara dengan Ibu Erna pemilik
UMKM produksi lumpia juga menyatakan bahwa UMKM lumpia apabila dijalankan
dengan serius maka akan medapatkan pendapatan yang selain mencukupi kebutuhan
sehari-hari serta dapat meningkatkan perekonomian keluarga. Maka dari itu
alangkah lebih baik bagi generasi-gerasi muda untuk mau menciptakan atau
menemukan hal-hal baru dan menemukan peluang-peluang usaha agar dapat membentuk
UMKM yang dapat membangun dan mensejahterakan masyarakat.
Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan Ibu Erna pemilik UMKM lumpia
diketahui bahwa saat ini masyarakat Gampong Sukarejo sudah mulai menggalakkan
UMKM sebagai sumber penghasilan yang cukup menjanjikan dalam mencukupi
kebutuhan keluarga. Namun masyarakat Gampong Sukarejo menyatakan kesulitan
dalam memperoleh modal dalam memulai dan mengembangkan usaha. Karena tidak
dapat dipungkiri hal utama dalam memulai sebuah usaha adalah modal. Tidak
adanya modal membuat Ibu Erna sulit dalam mengembangkan usahanya lebih besar
lagi agar mampu membuka lebih banyak lagi peluang kerja bagi masyarakat
lainnya. Ujar Ibu Erna (3/4/2021).
Menurut penulis, perlu kiranya usaha UMKM lumpia ini
disosialisasikan kepada generasi-generasi muda agar menimbulkan minat berwirausaha
bagi generasi-generasi muda untuk menyukai berwirausaha. Karena apabila diamati
untuk ekonomi di masa mendatang potensi UMKM sangat mempengaruhi perekonomian
bangsa. Pemerintah juga perlu mengupayakan dan mensosialisasikan UMKM baik itu
di sekolah-sekolah ataupun di jenjang perguruan tinggi. Hal ini dilakukan agar
membantu meningkatkan perekonomian masyarakat dan juga dapat menambah peluang
kerja bagi masyarakat dan menurunkan tingkat pengangguran di negara Indonesia.
Masyarakat Gampong Sukarejo Kota Langsa menyadari bahwa pendapatan
yang diperoleh dari UMKM cukup dalam memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari
bahkan apabila mampu dikelola dan dikembangkan dengan baik, pendapatan dari
UMKM juga dapat mensejahterakan keluarga. Oleh sebab itu UMKM kini sudah mulai
digalakkan kepada generasi-generasi muda agar memiliki minat untuk berwirausaha
dengan memulai dan mengembangkan UMKM untuk dapat membangun perekonomian Negeri.
Salah satu bentuk upaya pemerintahan Kota Langsa dalam menggalakkan
UMKM bagi generasi muda saat ini dapat dibuktikan dari banyaknya
seminar-seminar atau pelatihan tentang kewirausahaan atau pengembangan UMKM.
Hal ini dilakukan baik secara langsung ataupun dengan menggunakan media zoom
serta adanya matakuliah kewirausahaan di jenjang Perguruan Tinggi disetiap
jurusan perkuliahan. Hal ini juga merupakan sebuah bukti kepedulian pemerintah
untuk memperkenalkan dan menggalakkan kewirausahaan dan mengembangkan UMKM
kepada generasi muda atau generasi milenial penerus bangsa. Selain itu pemerintah
pada masa pandemi juga memberikan bantuan dana modal usaha bagi pemilik usaha
UMKM agar dapat mempertahankan dan juga mampu mengembangkan usahanya di masa
sulit pandemi covid 19 seperti saat ini.
Berdasarkan
pengamatan yang penulis lakukan di Gampong Sukarejo Kota Langsa, penulis
mengharapkan untuk pelaku UMKM Lumpia diharapkan dapat memproduksi
lumpia dalam bentuk lainnya yang lebih inovatif, tentunya
dalam nuansa yang
lebih modern. Sehingga produksi yang
dihasilkan dapat lebih menambah harga
jual, yang tentunya
akan
menambah peningkatan pendapatan pelaku usaha lumpia di Gampong
Sukarejo Kota Langsa maupun masyarakat
lainnya. Bagi pemerintah
Gampong Sukarejo Kota Langsa diharapkan mampu memanfaatkan peluang sebagai pusat usaha UMKM agar lebih maksimal
dengan melakukan
pelatihan
yang berkelanjutan dan
dapat membimbing, membina serta mengarahkan
untuk mendirikan UMKM, Koperasi, BMT
dan
lembaga financial
lainnya guna membantu pelaku
usaha untuk mengatasi pelaku usaha yang kekurangan dana
atau modal dalam mengembangkan usahanya. Penulis juga berharap agar upaya untuk
mengembangkan UMKM lumpia ataupun UMKM lainnya dapat terus diminati dan
dikembangkan agar mampu meningkatkan perekonomian masyarakat dan otomatis juga
akan meningkatkan perekonomian Negara Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar