Breaking News
recent

Surat untuk pak Rudi

Foto : Rudi Iswadi, M.Th

(Dari kami adek Penyiar CotkalaFM)

Langit yang semula terik, tiba-tiba tertutup awan hitam,

Gerimis kecil mulai berjatuhan...

Melalui gawai nya, setiap orang mendapatkan kabar duka,

"innalilahi wa innailaihi Raji'un, telah berpulang ke Rahmatullah seorang hamba Allah bernama Rudi iswadi, semoga amal ibadah beliau diterima disisi Allah SWT"

Seperti tersambar petir..

Seperti mimpi..

Tangan nya bergetar, mata yang ingin mengeluarkan cairan bening, dada sesak..

"Yaallah kenapa orang-orang baik cepat sekali pergi"

***

Memang benar tak ada yang abadi di dunia ini.

Semua yang datang dari Allah SWT akan kembali kepada Allah SWT....

Tak sempat kami rangkai diksi yang manis, Karena semua telah habis dibabat tangis..

Kami adek adek penyiar yang miskin ilmu ini sangat kehilangan sosok seperti mu pak.. 

Hadirmu melukiskan banyak memori kebaikan yang tak tahu dengan apa kami mampu untuk membalasnya..

Sosok yang sangat humble, Sosok yang selalu antusias mengajari kami cara menyiar dan menjadi penyiar yang baik.

Rela menggantikan waktu kami bertugas menghidupkan radio setiap saat dari jarak jauh,

Sosok yang tetap tenang, pada saat itu radio pernah hampir kebakaran karena cas hp rusak,

"Jatian cabut semua stop kontak, matikan pemancar dulu, terus lapor sama orang fuad ya"

Sosok yang selalu support dan stay saat kami siaran.

"Volume suara nya di besarin lagi jatian"

"Suara lagu nya kecil kali, naikan sedikit lagi"

"Nanti kalau pulang, mixer nomor ujung dan nomor 9 pastikan stay keatas ya"

"Ac nya jangan dimatikan, kecilkan aja ke nomor 26 biar mesin nya gak rusak"

Bahkan diluar ruang lingkup radio, kau bukan hanya sebagai panutan, kau seperti seorang teman dekat bagi kami.

Sebagai tempat cerita dan menjadi teman minum kopi atau sekedar makan mie..

Keinginanmu yang mulia, engkau ingin memajukan kampus kita melalui segala kemampuan yang kau bisa,

Cita-citamu yang ingin menjadikan CotkalaFM bukan hanya sekedar "radio" tapi engkau berdoa dan berusaha agar CotkalaFM suatu saat nanti akan menjadi Cotkala "TV".

Dan banyak keinginan yang lain seperti, 

"Jatian nanti di radio kita buat talkshow sama almuni KPI ya, jatian yang jadi moderator nya,

Kita bahas hal-hal yang sederhana dulu, bincang-bincang sederhana, nanti bapak bantu cari dan hubungi pemateri nya, pokoknya program ini harus jalan yaa "

"Jatian setiap hari kamis, pegang program cerita anak islami ya, barusan bapak kasih nomormu sama pak Fadhil dosen fuad, beliau ingin berdakwah di radio, bantu beliau dan teman-teman yang lain ya."

"Jatian wisuda tahun ini kita buat film dokumenter Mahasiswa berprestasi lagi yaa kayak anak BIP kemarin, kalian harus buat lagi tu bagus, harus ada setiap tahun nya"

"Pokoknya di mata kuliah sinematografi sama saya, saya berharap adek adek KPI bisa punya skill, bisa mudah cari kerja nya nanti"

Hingga kau pergi dengan segala haru biru menutupi kalbu.. 

Sudah dua hari selepas kepergianmu,

Namun sesak itu masih terasa sampai hari ini, seperti mimpi tertimpa ton kayu di siang bolong..

Berat pak.. sakit ..

kami dipaksa mandiri oleh semesta..

Kami dipaksa untuk tidak bergantung lagi padamu..

Rasanya waktu terasa singkat sekali, rasanya baru kemarin kita berbincang bersama terkait mesin pemancar yang baru saja diperbaiki, atau sekedar ingin mengajari kami kembali tentang mixer dan pengaturan lagu yang sudah lama tidak tersentuh karena mati..

Sebelum kepergianmu, setiap bertemu, engkau selalu menanyakan, 

" Kalian kangen siaran gak?"

"Kangen pak " 

"pak cepet diperbaiki napa pak kami mau siaran" (jawab kami dengan sok kompak)

"Iyaa.. insyaallah sebentar lagi kalian bisa siaran, mesin nya sudah diperbaiki.. nanti bapak ajarin cara kerja operator yang baru"

"Radio kita udah bisa llive streaming, nanti saya ajarin juga"

"Oke pakk!!!" ( Jawab kami semua dengan antusias dan gembira)

 *** 

Beberapa minggu Kemudian radio hidup, dan memulai siaran kembali,

Nyatanya , kami banyak sekali merepotkan mu pak, engkau yang lebih banyak menghidupkan radio dan mengatur operator..

Semangat kami hilang dimakan waktu, disibukkan dengan kesibukan masing-masing..

Atau sebenarnya menyibukkan diri sendiri..

Pak maafkan kami yang terlalu manja dan banyak merepotkan mu..

Pak..

Kalau kami kebingungan dalam menyiar, dengan siapa kami mengadu lebih dulu?

Pak..

Kalau seandainya kami lalai dalam menjalankan tugas kami, siapa lagi yang akan sangat perduli sama seperti mu?

Atau,

Jika nanti kami perlu diluar ruang lingkup radio, kepada siapa lagi kami akan bercerita pak?

Pak Rudi..

Izinkan kami menjadi penyambung cita-cita mulia mu..

Dengan kemampuan yang kami bisa, dengan izin Allah kami berusaha untuk membuat kampus kita maju terutama radio yang selalu menjadi kebanggaan kita..

Pak rudi..

Maaf jika dihari-hari terakhirmu kemarin, mungkin diantara kami tidak bisa berada disisi mu,

Percayalah, bahwa..

Sakit-sakit mu kemarin sebagai bentuk pembersihan segala hilafmu didunia, kasih sayang rabb kepadamu, agar kau pergi dengan suci tanpa membawa dosa yang memberatkan nisabmu nanti..

Pergilah dengan senyum pak ...

Engkau pergi dihari terbaik, hari Jum'at..

Hari dimana merupakan hari yang dicintai rabmu..

Engkau pergi dengan takdir yang ditetapkan Allah SWT..

walau sedikit manusia yang hanya dapat mengantarmu pergi untuk terakhir kalinya,

Pergilah dengan tenang bersama amal kebaikan mu, Kami hanya mampu melihat peti yang membungkus mu dari kejauhan..

Kami hanya mampu mengantarmu untuk terakhir kalinya melalui doa,

Kau sudah menemukan rumah keabadian yang selama ini kau bangun, 

Jangan khawatirkan istri dan anakmu yang engkau tinggal di dunia..

Dengan izin Allah, mereka akan dijaga langsung oleh rabbmu, hidup mereka akan dicukupi oleh sang maha mencukupi..

Pak rudi..

Kata-kata sederhana tadi bukanlah bentuk ketidak ikhlasan kami terhadap semesta,

Kami hanya sekedar mengulang memori bersamamu, Kami ikhlas engkau pergi, Kami bangga bisa mengenal mu, Kami percaya Allah memanggilmu pulang lebih awal beserta ulama sebagai lentera agama yang akhir-akhir ini berpulang ke Rahmatullah,

Pak rudi..

Engkau berpulang bersama orang-orang sholeh, pilihan Allah. 

Langkah kakimu dalam menemui ridha Allah dengan jalan dakwah sudah cukup sampai disini,

Saatnya engkau pulang di rumah keabadian..

Menemui Rabbmu..

Allah ingin merengkuhmu dengan kasih sayangnya, seorang hamba yang menjadi lentera agama..

Izinkan kami menjadi penyambung dakwahmu di radio ini,

Terimakasih pak ilmunya,,

Terimakasih untuk doa dan semangat nya..

***

Jika nanti sekiranya Allah meminta orang-orang disekelilingmu untuk bersaksi , kami akan bersaksi dihadapan Allah untukmu..

"Ya Allah, demi nafas yang masih berhembus, mata yang masih mampu melihat keindahan ciptaan mu, tangan yang menengadah untuk berdoa , kaki yang masih mampu berjalan ke jalan kebaikan, kami bersaksi beliau adalah orang yang sangat baik di dunia dan perhatian pada sekitarnya, orang yang selalu membantu sesama bahkan beliau dikatakan dosen terbaik di Kampusku, orang yang selalu menebar kebaikan, dan berjalan di jalan dakwah.

Tempatkan lah beliau berada ditempat yang selalu disertai dengan Ridha-Mu, bersama orang-orang yang sholeh, limpahkan lah beliau kebahagiaan dan keberkahan disisimu Ya Rabb"

Salam rindu dari jatian, surat terbuka untuk mu pak rudi🕊

Admin

Admin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.