Breaking News
recent

Pabrik Mempengaruhi Rating Pengangguran

Pabrik Pinang di Desa Bukit Panyang II, Manyak Payed, Aceh Tamiang. (Docs.Istimewa)

Zawiyah News | Opini - Pabrik merupakan suatu bangunan industri dimana para pekerja mengolah sesuatu menjadi sebuah produk dan salah satunya sebuah pinang dikelola menjadi permen. Mungkin sebagian orang begitu asing dan agak sedikit aneh serta bertanya tanya. Kok pinang di jadikan permen? Kokbisa? Bagaimana caranya? Seperti apa rasanya? Nah ini dia!!!

Di Desa Bukit Panyang II yang terdiri dari 933 jiwa dan 252 kepala keluarga tepatnya di Provinsi Aceh Kecamatan Manyak Payed Kabupaten Aceh Tamiang ada salah satu pabrik mengelola sebuah pinang menjadi permen yaitu PT Global Pinang Indonesia. Pabrik pinang ini dibangun di salah satu lahan kosong dekat rumah warga tersebut pada tanggal 05 Februari 2017 yang dimiliki oleh Kewarganegaraan Tiongkok dan para pekerjanya Kewarganegaraan Indonesia tepatnya para penduduk sekitar pabrik tersebut dan sebagian daerah lainnya.

Pinang yang mereka peroleh awalnya hanya dari warga sekitar dan satu atau dua kampung saja. Namun lama kelamaan mereka memperoleh atau memiliki pemasok pinang dari berbagai kota, daerah ataupun provinsi. Salah satunya yaitu dari kota Padang Sumatera Barat dan Kuta Cane Aceh Tenggara serta beberapa daerah lainnya.

Buah Pinang. (Docs.Istimewa)
Pinang yang mereka olah bukan semua jenis pinang, tetapi pinang yang berbentuk lonjong sesuai kriteria dan akan di sortir untuk di kelola menjadi sebuah pemen.

Sejak adanya pabrik beberapa tahun silam membuat perekonomian warga sekitar terbantu dan mengurangi angka pengangguran di desa tersebut. Awalnya pabrik tersebut hanya mengrekrut atau mempekerjakan warga disekitar desa saja. Namun seiring berjalannya waktu, pabrik tersebut kekurangan pekerja dan membuka lowongan bagi siapapun yang membutuhkan pekerjaan yang mana hingga saat ini dapat diperkirakan sekitar kurang lebih 110 pekerja di pabrik tersebut.

Para perkerja di pabrik tersebut awalnya terdiri dari pria dan wanita, Namun beberapa tahun kemudian hanya mempekerjakan pria saja di karenakan tenaga kerja wanita digantikan oleh alat bantu mesin. Soal sistem pekerjaan nya mereka dibagi menjadi beberapa shift yaitu dari pukul 07:00 s/d 15:00 lalu pukul 15:00 s/d 23:00 dan kemudian pukul 23:00 s/d 07:00 begitu seterusnya. Soal upah para pekerja sudah berpenghasilan sesuai UMP (Upah Minimum Provinsi) Aceh dan mendapatkan BPJS Ketenagakerjaan.

Mengenai Bahan bakar pengelolaan pinang mereka hanya menggunakan kayu dan cangkang sawit. Dalam proses pembuatan permen, saya telah mewawancarai salah satu pekerja di pabrik yaitu Pak Adi selaku pengawas di pabrik tersebut. Beliau mengatakan bahwa di pabrik ini hanya proses perebusan lalu pengopenan kemudian pengeringan dan proses pengemasan pinang saja. Setelah melewati proses tersebut pinang langsung dikemas dan di masukkan ke peti pendingin atau biasa kita sebut freezer. Kemudian pinang yang sudah di dalam freezer akan di ekspor ke Tiongkok untuk tahap lanjutan yang akan di jadikan permen yang akan di pasarkan.

Selain Pak Adi, saya juga mewawancarai beberapa para pekerja di pabrik tersebut terkait sejak adanya pabrik bagaimana dampak yang mereka dapatkan. dan mereka mengatakan bahwa sejak adanya pabrik, perekonomian mereka sangat terbantu karna yang tadinya sebelum kerja di parbrik merupakan seorang pengagguran dan kini mendapatkan pekerjaan tetap serta berpenghasilan sesuai Upah Minimum Provinsi dan bahkan mendapatkan bonus.

Selain pekerja yang mendapatkan dampak positif bagi perekonomian, warga yang tidak bekerja di pabrik juga merasakan dampak tersebut seperti pedagang di sekitarnya yaitu Ibuk Suriani selaku pedagang. Beliau mengatakan bahwa kebantunya pendapatan keuangan keluarga karna adanya pabrik tersebut.

Nah dengan adanya pabrik pinang tersebut sangat berdampak baik terhadap financial masyarakat sekitar apalagi dimasa pandemi seperti sekarang ini dimana orang-orang sulit mendapatkan pekerjaan dan bahkan kadang banyak pekerja yang di PHK akibat pandemi ini. Bagi kalian yang mendapat pekerjaan sesulit apapun bersyukurlah karna banyak orang diluar sana yang jauh lebih sulit mencari pekerjaan.

Penulis adalah Indah Sartika (Mahasiswi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Langsa)

Admin

Admin

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.