Zawiyah News | Opini
- Disaat pandemi
seperti sekarang ini banyak sekali usaha yang gulung tikar, dikarenakan lockdown
berkepanjangan, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di seluruh penjuru dunia,
yang menyebabkan krisis ekonomi bagi hampir seluruh masyarakat Indonesia.
Meskipun banyak usaha yang hancur, namun demikian tidak sedikit pula usaha yang
bertahan dan tetap meraih keuntungan di saat masa pandemi seperti sekarang ini,
seperti di bidang kesehatan dan obat-obatan. Tetapi selain usaha kesehatan yang
meraih keuntungan besar ada juga usaha yang masih stabil dikala, seperti contoh
usaha telur asin yang digeluti oleh Ibu
Rohani (49), sejak 2018 dimana kala itu pandemi covid-19 belum memporak
porandakan masyarakat dunia.Maghfirah sedang bersama pengusaha telur asin. (Docs.Istimewa)
Telur asin adalah telur yang diawetkan dengan
cara diasinkan sehingga dapat bertahan lama. kebanyakan telur yang diasinkan
adalah telur bebek, namun dapat juga untuk telur-telur lainnya. Ibu Rohani sendiri
memilih untuk mengasinkan telur bebek. Hal ini disebabkan karena telur bebek
memiliki kualitas cangkang yang baik dalam menyerap garam sehingga mudah dalam
pengawetan telur.
Sudah lebih kurang empat tahun lamanya Ibu Rohani
menggeluti pekerjaannya mengasinkan telur bebek, rata-rata keuntungan yang
dapat diraih Ibu Rohani dalam sebulan adalah Rp 1.000.000 dan itu merupakan
laba yang sudah bersih dari usaha telur asin Ibu rohani tersebut. Telur bebek yang digunakan oleh
beliau untuk pembuatan telur asin adalah
dari bebek yang dia rawat sendiri dengan bantuan dari anak-anaknya. Bebek yang
dipelihara Ibu Rohani dapat mencapai dua ratus bebek yang
dipelihara sejak bebek kecil. Makanan bebek yang diberikan adalah seperti dedak,
konsentrat dan beberapa vitamin, juga berbagai jenis sayuran yang tidak dijual
lagi yang didapat dari pasar. Sehingga untuk kesehatan
bebek, insyaAllah dapat
terjamin. Dengan pengelolaan bebek yang baik bisa mengahasilkan telur bebek yang
berkualitas. Ibu Rohani menjual telur bebek yang belum asin perbutirnya dengan harga Rp. 2.500,- dan harga telur bebek yang sudah asin adalah Rp 3.000,- saja. Harga yang ditentukan sesuai dengan harga pasaran dan tidak pernah
turun dari sebelum dan saat pandemi.
Telur asin dari dulu sampai sekarang tidak pernah ketinggalan zaman
malah sekarang telur asin semakin banyak digemari oleh orang-orang’’, telur asin di zaman sekarang tidak
hanya dimakan dengan hanya
direbus saja tetapi sudah banyak dijadikan sebagai variant makanan di restaurant seperti
contoh salted egg chicken yang merupakan makanan sejenis ayam berbalur saus telur asin yang
sangat digemari banyak orang saat ini. Makanya walaupun pandemi, telur asin
masih menjadi usaha yang tetap dijalani oleh Ibu Rohani dikala pandemi ini.
Penulis adalah Maghfirah, Mahasiswi IAIN Langsa Fakultas Syariah, prodi Hukum Pidana Islam.
Tidak ada komentar:
Komentar baru tidak diizinkan.