Spanduk Vaksinasi Massal di Gampong Sungai Pauh. (Docs.Istimewa) |
Zawiyah News | Opini - Virus Covid 19 sungguh
bukan hal asing lagi bila terdengar ditelinga kita masyarakat Aceh. Tak hanya
di Indonesia, namun juga seluruh dunia merasakan dampak negatif dari munculnya
virus ini. Banyaknya kerugian dari berbagai aspek juga dirasakan oleh kita
semua, sehingga tak sedikit kita dengar terjadinya keluhan dari masyarakat
karena permasalahan ekonomi, hal ini juga memicu tingginya angka pengangguran
dikarenakan banyak Usaha -usaha yang ditutup sementara, dibatasi jam kerjanya,
sehingga para karyawan dan pegawai sangat dirugikan. Virus ini juga dikenal tak
pandang bulu, baik tua dan muda, yang sakit dan yang sehat juga dapat terkena
gejala dari virus ini.
Dalam menghadapi kondisi buruk seperti ini
pemerintah memunculkan kebijakan dimana untuk menutup tempat-tempat yang
berpotensi menimbulkan keramaian seperti Sekolah, Sebagian Pusat Belanja,
Warung Kopi, dan juga tempat liburan/ wisata lainnya yang biasa ramai dikunjungi.
Tak hanya itu, kita juga diimbau untuk tetap dirumah dalam menjalankan kegiatan
dan aktivitas sehari-hari.
Kebijakan ini tidak semerta-merta diterima oleh
masyarakat. Sangat sering terjadi pro dan kontra. Ada yang setuju karena meskipun dari rumah mereka tetap bisa menghasilkan
uang dan bahkan merasa lebih dekat dengan keluarga, namun disisi lain ada yang
merasa dirugikan karena pekerjaan mereka dipertaruhkan oleh kebijakan yang
melarang mereka keluar rumah.
Terus terusan hidup seperti dipenjara selama hampir 2 tahun lamanya
membuat warga dan juga pemerintah kewalahan. Oleh karena itu pemerintah pusat
mengambil langkah untuk melakukan Vaksinasi guna mencegah penyebaran Covid . Vaksin
pertama kali masuk ke Indonesia pada awal tahun 2021, sedangkan Orang yang
pertama kali mendapatkan suntikan Vaksin Buatan Sinovac adalah Bapak Presiden
Joko Widodo, kemudian diiringi oleh sejumlah pejabat, tokoh agama, serta tenaga
kesehatan yang nantinya akan turun langsung menangani pasien.
Pelaksanaan Vaksinasi Massal di Kantor Geuchik Sungai Pauh. (Docs.Istimewa) |
Sama seperti kebijakan pemerintah sebelumnya,
Vaksinasi kali ini juga menuai Pro dan Kontra. Banyak masyarakat yang
menanggapi vaksinasi massal ini dengan bijak dan bersikap tenang untuk
menyambut era yang disebut New Normal, Sedangkan tak sedikit juga masyarakat
yang berasumsi bahwa vaksinasi malah akan menambah dampak buruk bagi kesehatan.
Oleh karena itu kebanyakan orang merasa takut untuk divaksin khususnya bagi
yang memiliki riwayat penyakit tertentu.
Namun berbeda halnya dengan situasi yang
kondusif di Gampong Sungai Pauh, masyarakat sangat antusias melakukan kegiatan
vaksin massal disini, rata-rata warga yang diimbau dalam setiap kegiatan
penyelenggaran vaksin menanggapi dengan baik. Bahkan saat ini Gampong Sungai
Pauh sudah melakukan kegiatan Vaksinasi Massal ini sebanyak 4 kali yang
bekerjasama dengan Petugas Medis Puskesmas Langsa Barat. Hal ini juga sangat
penting guna memutus penyebaran virus Covid-19. Adapun dalam kegiatan Vaksinasi
Massal ini disediakan Vaksin untuk masyarakat umum yang belum pernah
mendapatkan vaksin sama sekali maupun yang sudah mendapatkan vaksin pertama dan
ingin melanjutkan vaksin yang kedua. Tak hanya warganya saja, Pak Geuchik
Aguslim Tanjung juga mengimbau untuk kami bagi para Mahasiswa dan Mahasiswi KPM
IAIN Langsa yang belum pernah melakukan vaksin sama sekali dan juga bagi yang
ingin melakukan vaksin Tahap II untuk segera melakukan vaksin. Pada kegiatan
kali ini, kami juga ikut berpartisipasi agar vaksinasi massal terlaksana dengan
lancar, sebagian dari kami ada yang membantu penerimaan peserta vaksin, ada
yang membantu menulis data diri peserta vaksin dan ada juga yang membantu dalam
hal pengambilan dokumentasinya.
Turut hadir juga dalam kegiatan ini seluruh perangkat desa baik Geuchik, Kepala Dusun dari masing masing Dusun, BABINSA dan juga BHABINKAMTIBMAS Gampong Sungai Pauh. “Kegiatan vaksinasi massal di Gampong Sungai Pauh ini sudah terlaksana sekitar hampir 80% masyarakat sudah melakukan vaksin baik vaksin pertama maupun yang tahap ke II”, kata Koptu Agus Priyono selaku Babinsa Gampong Sungai Pauh.
Penulis adalah Muhammad Aldi, Mahasiswa Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri Langsa.
Tidak ada komentar:
Komentar baru tidak diizinkan.