Breaking News
recent

Analisis Pengaruh Perbandingan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Langkat dan Kabupaten Aceh Tamiang

(Docs.Istimewa)
Zawiyah News | Opini - Dikesempatan kali ini saya akan membandingkan daerah kabupaten Langkat tempat saya tinggal sendiri dengan aceh tamiang, dengan membandingkan variable Indeks pembangunan manusia (IPM).

Variabel yang akan dianalisis yaitu indeks pembangunan manusia di kabupaten langkat dan kabupaten aceh tamiang.

VARIABEL ANALISIS : IPM. (Docs.Istimewa)
Mengutip isi Human Development Report (HDR) pertama tahun 1990, pembangunan manusia adalah suatu proses untuk memperbanyak pilihan-pilihan yang dimiliki oleh manusia. Diantara banyak pilihan tersebut, pilihan yang terpenting adalah untuk berumur panjang dan sehat, untuk berilmu pengetahuan, dan untuk mempunyai akses terhadap sumber daya yang dibutuhkan agar dapat hidup secara layak.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mengukur capaian pembangunan manusia berbasis sejumlah komponen dasar kualitas hidup. Sebagai ukuran kualitas hidup, IPM dibangun melalui pendekatan tiga dimensi dasar. Dimensi tersebut mencakup umur panjang dan sehat,  pengetahuan, dan kehidupan yang layak. Ketiga dimensi tersebut memiliki pengertian sangat luas karena terkait banyak faktor. Untuk mengukur dimensi kesehatan, digunakan angka harapan hidup waktu lahir. Selanjutnya untuk mengukur dimensi pengetahuan digunakan gabungan indikator angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah.  Adapun untuk mengukur dimensihidup layak digunakan indikator kemampuan daya belimasyarakat terhadap sejumlah kebutuhan pokok yang dilihat dari rata-rata besarnya pengeluaran per kapita sebagai pendekatan pendapatan yang mewakili capaian pembangunan untuk hidup layak.

Komponen Indeks Pembangunan Manusia kabupaten Langkat

1.    Angka harapan hidup

Angka Harapan Hidup (AHH) pada waktu lahir merupakan rata-rata perkiraan banyak tahun yang dapat ditempuh oleh seseorang selama hidup. Pada tahun 2015-2020 harapan hidup dikabupaten langkat mengalami penaikan setiap tahunnya. Ditahun 2015 mencapai 67.63, ditahun 2016 67.79, ditahun 2017 67.94, ditahun 2018 68.22, ditahun 2019 68.59, ditahun 2020 68.80. itu berarti semangkin lama semangkin meningkat tingkat angka harapan hidup di kabupaten langkat.

2.    Rata-Rata Lama Sekolah

Rata-rata lama sekolah menggambarkan jumlah tahun yang digunakan oleh penduduk usia 15 tahun keatas dalam menjalani  pendidikan formal. Pada tahun 2015-2020 tingkat lama sekolah di daerah kabupaten langkat memiliki angka yang meningkat, dari tahun 2025-2020 meningkat sebesar 42.5% itu berarti semangkin lama semangkin banyak tingkat sekolah lama di daerah kabupaten langkat.    

3.    Pengeluaran Riil per Kapita yang disesuaikan

 UNDP mengukur standar hidup layak menggunakan Produk Domestik Bruto (PDB) riil yang disesuaikan, sedangkan BPS dalam menghitung standar hidup layak menggunakan rata-rata pengeluaran per kapita riil yang disesuaikan dengan formula.

Indeks pembangunan manusia (IPM) di tahun 2015-2017 jumblah IPM di kabupaten langkat semangkin meningkat di 2015 mencapai 68,53 dan terus meningkat sampai di 2017 mencapai 69,82.  Dan ditahun 2018-2020 begitu juga IPM di setiap tahunya terus meningat. Di 2018 mencapai 70.27, di 2019 70.76, di 2020 71.00 itu berarti tingkat Ipm setiap tahunya terus meningkat. Dan begitu juga di Kabupaten Aceh tamiang IPM juga meningkat dari tahun 2015-2020. Ditahun 2015 mencapai 67.03, di 2016 mencapai  67.41, di 2017 mencapai 67.99, di 2018 mencapai 68.45, di 2019 mencapai 69,34 dan di 2020 mencapai 69.24.

Tetapi Di 2018-2019 tingkat IPM kabupaten aceh tamiang mencapai 69,34 dan di 2020 terjadi penurunan menjadi 69.24. itu berarti di aceh tamiang terjadi tingkat penurunan sebesar 1%. Jika dibandingkan dengan kabupaten langkat  yang IPMnya semangkin meningkat setiap tahunya dan berbeda dengan aceh tamiang yang terjadi penurunan sebesar 1%. Itu berarti IPM kabupaten langkat dengan IPM aceh tamiang yang lebihunggul adalah IPM kabupaten langkat.

Dampak/akibat terjadinya penurunan di kabupaten aceh tamiang pada priode 2019-2020 dikarenakan Selama periode 2019-2020, seluruh komponen pembentuk IPM mengalami peningkatan kecuali pengeluaran per kapita. Pengeluaran per kapita mengalami penurunan akibat dampak dari pandemic Covid-19 yang terjadi sejak pertengahan Maret hingga Desember 2020.

SOLUSI

Cara meningkatkan IPM di suatu daerah yaitu diantaranya, Membangun sekolah unggulan di daerah kota sampai di pedalaman dan memperbarui sistem pendidikan agar minat anak anak untuk sekolah juga semangkin meningkat karena banyak sekolah-sekolah yang bagus. Memperbaiki sarana kesehatan dan mendorong masyarakat untuk selalu mengonsumsi makanan bergizi, Mendorong dan memotivasi masyarakat agar terus berusaha dengan membuka usaha. Tetapi, tergantung masyarakat itu sendiri kalau dari jumblah penduduknya harus dibarengin dengan SDM kalau tidak ada  SDM maka sama saja PDRB tidak tinggi.

Penulis adalah Putri Wulandari, Mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, prodi Perbankan Syariah

sumber : https://www.bps.go.id/

Admin

Admin

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.