Breaking News
recent

WARUNG TRADISIONAL SEBAGAI BENTUK KOMUNIKASI DITENGAH SIBUKNYA PETANI DESA JAMBO LABU

Zawiyahnews | - Desa Jambo Labu adalah salah satu yang berada di Kecamatan Birem Bayeun Kabapaten Aceh Timur Provinsi Aceh. Desa Jambo Labu sebelumnya termasuk didalam wilayah hukum Kecamatan Langsa, Namun setelah pemekaran Desa Jambo Labu masuk kedalam Kecamatan Birem Bayeun.Desa ini terletak di pedalam yang sangat jauh, ketika melalukan perjalanan ke kota harus menempuh jarak kurang lebih 30 Menit, Desa Jambo Labu tidak berbatasan dengan laut karna desa ini termasuk kawasan hutan. Desa ininterdiri dari 580 kepala keluarga, adanya kepala desa, sekretaris desa dan aparatur pemerintahan. Desa ini termasuk desa yang memiliki banyak kegiatan, diantara nya Posyandu Kesehatan, Gotong royong dan  Pengajian Warga.

Salah satu mata pencaharian masyarakat desa Jambo Labu ialah petani, Masyarakat Desa Jambo Labu tidak merasa kesulitan dalam memperoleh perekonomian yang baik, dengan hasil panen yang mereka dapat mereka dapat hidup dengan damai sejahtera dan tentram antara warga 1 dan warga lainnya. Namun salah satu masyarakat desa Jambo Labu mendirikan usaha Warung Kopi tradisional yang sudah bertahan kurang lebih 5 tahun. 

Desa Jambu Labo terdiri dari 3 (Tiga) dusun yaitu Dusun Makmur, Dusun Suka Jadi dan Dusun Sido Golek. Dari dusun tersebut ada salah satu yaitu Dusun Suka Jadi yang salah satu warganya memiliki usaha Warung Kopi Tradisonal yang menjual berbagai jenis Makanan dan Minuman. Ibu Yusniar merupakan pemilik dari usaha warung Kopi tradisional ini yang ada di Desa Jambo Labu, yang memiliki usaha Warung Kopi tradisional yang di kelolah oleh keluarga sendiri. Usaha yang dijalankan selama kurang lebih 5 tahun adalah Mieso Kampung, kopi hitam, kopi panas, kopi dingin, teh dingin, teh hijau, teh tarik.

Dalam sekali penjualan Ibu Yusniar menghabiskan 2Kg ayam segar untuk pembuatan mieso kampung, dan untuk penjualan Kopi dan minuman menghabiskan gula sebanyak 3Kg dalam 1 hari dan penghasilannya mencapai kurang lebih Rp. 500.000 dalam 1 hari. 

Mieso kampung merupakan makan yang sudah memiliki banyak peminatnya, mieso kampung ini terbuat dari bahan bahan segar, yaitu ayam segar, mie putih dan mie kuning, dan bumbu rempah untuk bahan tambahan untuk pembuatan dalam kuah Mieso kampung. Dan untuk Kopi ialah salah satu minuman tradisional yang sudah tidak asing bagi menikmatnya.

Ibu Yusniar mengatakan bahan baku untuk pembuatan Mieso Kampung 100 % alami tanpa ada bahan pengawet tambahan. Alat yang digunakan untuk membuat kuah mieso ialah menggunakan tungku tanah, dandang, kuali, kayu bakar, karet getah rambung untuk bahan bakar. Dan untuk bahan pembuatan kopi menggunakan bahan ialah tungku tanah, cerek air, dan kayu bakar.

Dalam menjalankan usahanya keluarga Ibu Yusniar tidak mengalami kendala karena pembuatannya termasuk muda, dan bahan-bahan yang digunakan mudah didapat. Hanya saja bahan baku yang digunakan Ibu Yusniar relatif naik, Ibu Yusniar mengatakan, “ jika harga kita naikkan tidak mungkin, terpaksa harga kita samakan namun porsi mieso kampung kita kurangkan”. Untuk harga jual Ibu Yusniar menetapkan harga mieso kampung Rp. 6000 Per porsi, untuk kopi ditetapkan dengan harga kopi panas Rp.3000 kopi dingin Rp.5000 , dan Teh dingin, Nutrisari ditetapkan dengan harga Rp. 5000. Dalam 1 hari penjualan selalu habis dan jika tersisa hanya beberapa porsi.


Penulis: Dinda Ayu Andini, Mahasiswa Prodi Perbankan Syariah IAIN Langsa Semester Ganjil 2021, Termin II


Admin

Admin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.