Breaking News
recent

Mengenal Budaya Tari Saman yang dilestarikan di Desa Batu Sumbang.


Batu sumbang adalah salah satu desa di kecamatan Simpang Jernih, Kabupaten Aceh Timur. Secara umum, budaya atau kebudayaan merupakan cara hidup yang berkembang dan dimiliki oleh bersama serta diwariskan dari generasi ke generasi berikutnya. Salah satu budaya yang ada di desa Batu Sumbang adalah tari saman karena mayoritas penduduk desa tersebut bersuku gayo.

Tari Saman sendiri merupakan kesenian yang berasal dari Suku Gayo di Aceh, tapi tarian ini tepatnya dikembangkan oleh seorang ulama dari Gayo bernama, Syekh Saman. Awalnya, Tari Saman dikembangkan sebagai media penyebaran agama Islam, yang juga digunakan untuk menyampaikan pesan. Tarian ini juga mencerminkan pendidikan, kegamaan, sopan santun, kepahlawanan, kekompakan, dan kebersamaan.

Biasanya, Tari Saman ditampilkan untuk merayakan peristiwa penting dalam adat maupun peristiwa keagamaan. Di desa Batu Sumbang sendiri, Tari Saman biasa ditampilkan untuk acara penting, misalnya dalam menyambut tamu penting dari dalam maupun luar daerah.

Tari saman dilakukan oleh banyak penari. Pada awal tarian ini dikembangkan, tari saman hanya boleh dilakukan oleh laki- laki dan jumlahnya tidak boleh lebih dari sepuluh orang, dengan pembagian delapan sebagai penari dan dua sebagai pemberi aba- aba. Namun kemudian tarian ini berkembang menjadi boleh dilakukan oleh perempuan juga dan jumlah penarinya boleh lebih dari sepuluh orang. Hal ini disebabkan karena jika semakin banyak penari maka akan semakin ramai dan membuat taraian ini semakin menarik.

Konsentrasi, formasi dan ketepatan waktu adalah hal yang perlu diperhatikan oleh para penari. Para penari harus memukul dada serta paha penari itu sendiri dan penari yang ada disebelahnya. Selain itu para penari juga harus mengerakan dan menghempaskan tubuh kesegala arah. Kalau para penari tidak berkonsentrasi dan tidak kompak, tentu tarian yang dihasilkan akan terlihat tidak selaras. Berbeda dengan tari lainnya, tari saman dilakukan tanpa menggunakan alat musik sebagai pengiringnya. Tari saman hanya diiringi dengan tepuk tangan, tepukan dada dan tepukan di paha para penari. Lagu yang mengiringi tarian ini juga langsung dibawakan oleh para penari sendiri.

Tarian ini dilestarikan oleh pemuda dan pemudi di Desa Batu Sumbang dengan cara mengikuti perlombaan antar Desa di setiap bulan atau tahunnya. Membuat event perlombaan baik untuk anak-anak ataupun dewasa. Budaya ini juga sering ditampilkan ketika acara pernikahan, upacara adat dan lain sebagainya. Hal ini membuat budaya Tari Saman ini tidak terputus hingga ke generasi-generasi selanjutnya.


Penulis : Nurul, Dira, Lisa

Admin

Admin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.