Breaking News
recent

Budidaya Tanaman Sayuran Dengan Menggunakan Sistem Hidroponik


Zawiyah News | Kendala pada sistem pertanian konvensional di Indonesia terjadi karena Indonesia merupakan negara tropis dengan kondisi lingkungan yang kurang menunjang, seperti curah hujan yang tinggi. Kondisi tersebut dapat mengurangi keefektifan penggunaan pupuk kimia di lapangan karena pencucian hara tanah, sehingga menyebabkan pemborosan dan mengakibatkan tingkat kesuburan tanah yang rendah dengan produksi yang rendah secara kuantitas maupun kualitas. Suhu dan kelembaban udara tinggi sepanjang tahun cenderung menguntungkan perkembangan gulma, hama, dan penyakit. Di dataran tinggi, masalah erosi tanah dan persistensi organisme pengganggu tanaman (OPT) merupakan faktor pembatas produktivitas tanaman petani. 

Di era sekarang ini menanam dengan sistem hidroponik adalah alternatif yang tepat untuk mendapatkan sayuran di lahan yang sempit atau terbatas (Urban Farming). Ditambah lagi dengan kondisi Indonesia yang beriklim tropis adalah tempat yang cocok untuk menerapkan metode ini. Bercocok tanam dengan hidroponik akan mendapatkan hasil yang bagus jika diiringi hobi, karena jika dimulai dari hobi maka akan sangat berpotensi untuk dijadikan bisnis.

Pengertian Tanaman Hidroponik Secara etimologi hidroponik berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari 2 kata, yaitu hydro dan ponos. Hydro yang artinya air dan ponos yang artinya kerja. Jadi apabila disatukan hidroponik adalah teknik budidaya tanaman dengan memanfaatkan air dan tidak menggunakan tanah (humus) sebagai media tanam atau soilles.

Nama lain dari hidropnik adalah soilless culture atau teknik budidaya tanaman tanpa tanah. Menanam tanaman dengan sistem hidroponik merupakan suatu metoda yang ramah lingkungan karena dalam pembudidayaannya tidak perlu menggunakan pestisida atau bahkan herbisida yang beracun secara berlebihan.

Metode hidroponik sendiri baru masuk ke Indonesia pada tahun 1980 ketika itu pertama kali diperkenalkan oleh Bob Sadino.

Budidaya tanaman sayuran yang bisa dilakukan dengan cara hidroponik seperti sayuran daun berumur pendek seperti kangkung, sawi, selada, pakcoy, seledri, pagoda, bayam Merah/Hijau, ceisim, naibai/Tatsoi, Keuntungan menanam sayuran dengan menggunakan sistem Hidroponik adalah tenaga kerja tidak banyak, sayuran tidak kotor, pekerjaan tidak kotor karena tidak pakai media tanah, persemian, perawatan, panen tidak sulit, solusi terbaik untuk menyalurkan hobi bercocok tanam bagi anda yang tidak memiliki pekarangan yang luas, tidak perlu menggunakan pupuk yang banyak, sehingga akan lebih hemat dibandingkan dengan media tanah. Tanaman tersebut dibudidayakan di dalam ruangan yang disebut dengan screen house, atau bangunan dengan naungan plastik Ultra Violet (UV), untuk tempat tumbuhnya tanaman dengan menggunakan polybag, kantong plastik hitam ukuran diameter 30-40 cm, diisi dengan arang sekam, dan kemudian dipasangkan alat-alat hidroponik seperti selang, untuk menyalurkan unsur hara cair ke tanaman. Penggunaan air jauh lebih sedikit, karena dalam penerapannya air adalah sumber media utama dalam menanam hidroponik, lingkungan budidaya tanam volumenya lebih besar karena tidak menggunakan media tanah sama sekali, apabila tanaman hidroponik untuk tujuan komersil, maka bisa dijual dengan harga yang tinggi, terutama untuk tanaman organik, dan proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman lebih cepat.

Dalam sistem hidroponik perawatan tanaman adalah sangat mudah. Karena bertanam masih memakai sistem air menggenang, jadi yang dilakukan hanyalah memperhatikan ketersediaan air nutrisi yang ada didalam pipa paralon tempat penanaman. Biasanya dicek 3 hari sekali. Ketika air mau habis tinggal ditambahkan lagi air yang tidak diberi nutrisi. Yang perlu diperhatikan adalah jangan sampai batang dan akar selada terendam keseluruhan, air nutrisi cukup sebatas 1/3 sampai 1/5 diameter pipa saja agar masih ada ruang untuk akar dan akar tidak terendam semua. Biasanya setelah 25 – 30 hari setelah pindah tanam, selada siap dipanen. Dapat disimpulkan bahwa tanaman hidroponik adalah suatu metode bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah, melainkan dengan menggunakan larutan unsur hara atau bahan lainnya yang mengandung unsur hara seperti sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan batu bata, serbuk kayu, dan lain-lain sebagai pengganti media tanah. Kita juga bisa melakukannya di sekitar rumah tanpa membutuhkan lahan yang luas. Hal yang perlu diperhatikan dalam budidaya dengan metode hidroponik ini adalah cahaya, oksigen, ketersediaan air, dan nutrisi. Bila dibandingkan dengan menanam suatu tanaman secara langsung di tanah, hasil yang dapat dipanen dari menanam dengan teknologi hidroponik lebih bersih dan aman jika langsung dikonsumsi. Teknologi ini juga ramah lingkungan karena tidak menggunakan pestisida dan menjadikan lingkungan lebih indah.

Proses pembuatan meliputi, Siapkan semua bahan dan alat yang dibutuhkan, Gunakan Rockwol sebagai persemaian bibit tanaman, Buat 4 lubang pada kotak styrofoam Lubangi Styrofoam dengan bentuk lingkaran, lubangi juga gelas plastik yang dudah disiapkan. Potong juga rockwool berbentuk persegi kecil. Masukkan media tanam rockwool ke dalam gelas plastik, beserta bibit yang ingin ditumbuhkan, Letakkan gelas-gelas berisi tanaman dan rawat dengan sabar, selanjutnya Proses pencampuran nutrisi meliputi, awal mula Siapkan Pupuk/Nutrisi AB Mix kemasan 0,5 liter, Tuangkan air baku ke dalam Gelas ukur A dan B masing-masing sebanyak 250 ml, selanjutnya Masukkan serbuk dalam kemasan A ke dalam Gelas Ukur A, dan kemasan B ke dalam Gelas Ukur B.dan Aduk hingga larut semua.

Prospek usaha dengan menggunakan teknik budidaya hidroponik ini sangat mudah, dan menguntungkan dengan lahan yang terbatas dan cara tanamnya secara vertikultur, teknik budidaya tanama n secara sistem hidroponik dapat meningkatkan pendapat, di lahan usaha tani yang sempit, serta dapat menghasilkan produk sayuran yang berkualitas.

Prospek dalam usaha tanaman hidroponik dapat dikatakan sangat cemerlang dan menguntungkan. Dimana melalui usaha tanaman hidroponik dapat mendatangkan keuntungan bombastis. Usaha yang bergelut dengan olahan tanaman hidroponik memiliki prospek sangat bagus dalam jangka ke depan.

Bisnis satu juta peluang ini memiliki target pasar yang tergolong luas. Terlebih saat ini konsumsi sayuran di masyarakat relatif tinggi seiring dengan meningkatnya kesadaran akan manfaat sayur untuk kesehatan.

Peluang usaha hidroponik kian potensial dengan semakin luasnya target pasar yang bisa kamu tuju. Selain masyarakat umum, kamu juga bisa menargetkan pemasaran ke supermarket, cafe, hotel, restoran, hingga pemilik usaha kaki lima.



(Nurul Mawaddah)

Admin

Admin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.