Breaking News
recent

Industri Batu-bata Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Birem Rayeuk

Gambar tempat pengolahan batu bata

Zawiyah News | Daerah Aceh adalah daerah yang beribu kotakan Banda Aceh. Yang terletak dibagian paling barat kepulauan Nusantara. Daerah Aceh dulunya dikenal sebagai tempat persinggahan para pedagang Cina, Eropa, India, dan Arab, sehingga menjadikan daerah Aceh tempat pertama masuknya budaya dan agama di Nusantara. Masuknya Agama Islam pertama di Indonesia dan timbul sebagai kerajaan Islam yaitu di Peurelak dan Pasai. 

Daerah Aceh merupkan daerah yang memiliki aset yang melimpah yang bisa dimanfaatkan oleh masayarakatnya sebagai awal dari usaha dan mampu membuka peluang pekerjaan. Beragam jenis usaha yang di lakukan orang aceh salah satunya yaitu membuka usaha batu bata. Yang mana bahan dasar untuk membuat batu bata adalah tanah liat. Tanah liat tersebut merupakan salah satu aset yang dimiliki oleh daerah Aceh. Tanah liat ini biasanya terdapat di daerah perbukitan yang sering diambil oleh pengusaha batu bata untuk keperluan bahan dasar pembuatan batu bata.

Batu bata adalah salah satu bahan material sebagai bahan kontruksi bangunan.batu bata terbuat dari tanah liat yang dibakar sampai berwarna kemerah-merahan. Dengan perkembangan teknologi, penggunaan batu bata semakin menurun. Munculnya material-material baru seperti gipsum, bambu yang telah diolah cenderung lebih dipilh karena mamiliki harga lebih murah dan secara arsitektur lebih indah.

Salah satu pengusaha batu bata yang ada di Kota Langsa khususnya Dsn.Saudara Desa Birem Rayeuk, Kecamatan Birem bayun, Kabupaten Aceh Timur “Pak Anto” mengatakan bahwa usaha ini salah satu usaha yang sudah saya jalankan selama kurang lebih 10 tahun. Awal saya merintis belum banyak yang membuka usaha batu bata diDsn.Saudara, selang beberapa tahun kemudian baru banyak warga Dsn.Saudara yang membuka usaha batu bata. Tercatat sampai saat ini terdapat 15 pengusaha batu bata yang ada di Dsn Saudara. Saya merasa senang dengan berkembangnya usaha batu bata yang mampu membuka peluang pekerjaan bagi warga khususnya warga Dsn.Saudara dan mampu memanfaatkan aset yang dimiliki oleh daerah Aceh sehingga aset tersebut bisa dijadikan ladang untuk masyarakat daerah aceh tersebut mencari rezeki. Peminat batu bata yang ada disini tidak hanya warga sekitar, tetapi peminatnya hingga sampai ke kota langsa, bahkan sampai ke kota IDI  Rayeuk.

Sebelum batu bata ini dapat di jual kepada pembeli, batu bata ini pastinya melewati beberapa proses dalam pembuatannya sehingga dapat diperjual belikan. Proses pembuatan nya yaitu :

mengcangkul tanah liat dibukit  dan memilih tanah liat yang bagus dan memasukkannya kedalam wadah yang besar, biasanya disebut dengan "kuwen" .

setelah kuwen tersebut terisi penuh, proses selanjutnya yaitu menambahkan air dan merendam nya selama beberapa jam.

setelah beberapa jam tanah yang sudah terendam air tersebut diinjak dengan menggunakan traktor, penggunaan traktor ini baru baru saja dipakai oleh para pekerja, awalnya sebelum menggunakan traktor mereka menggunakan kerbau untuk menginjak tanah tersebut menjadi lumpur. Namun seiring berjalannya waktu, mereka menilai bahwa dengan menggunakan traktok hasil nya lebih efektif dan tidak memakan waktu yang lama yaitu hanya kurang lebih 2 jam. 

Setelah diinjak sampai halus dan menjadi lumpur maka proses selanjutnya yaitu mengangkat lumpur tersebut keatas meja untuk dilakukan pencetakan. proses pencetakan dilakukan dengan memasukkan lumpur tadi kedalam cetakan dan dicetak satu persatu. Pada proses ini biasanya yang melakukan nya para wanita karena hasil cetakannya lebih rapi dan bagus.

Setelah di cetak, proses selanjutnya yaitu pengeringan batu bata, namun proses ini dilakukan ketika batu batanya sudah sedikit keras atau setelah 7 hari setelah pencetakan. Proses pengeringan dilakukan dengan cara menjemur batu batu dibawah sinar matahari.

Penjemuran ini bisa memakan waktu 6 sampai 7 hari untuk bisa kering.

Setelah kering, batu bata yang dijemur tadi diangkat ke dalam dapur atau tempat pembakaran untuk dilakukan proses terakhir. Dapur atau tempat pembakaran ini bisa menampung sebanyak 15 sampai 22 ribu batu bata, menurut besar kecil dapur nya.

Setelah dapur terisi penuh,  proses selanjutnya yaitu pembakaran, memakan waktu 2 hari 2 malam yang mana api tidak padam sampai batu bata nya masak dan terlihat lebih cantik. 

Setelah melewati proses itu semua baru lah batu bata bisa di ekspor keluar daerah seperti kota langsa dan lainnya.

Salah seorang yang pernah memesan batu bata dengan pak Anto, sebut namanya “Pak Andre” memberikan alasan bahwa dia lebih memilih memesan batu bata dengan pak Anto karena batu bata tersebut kuat tidak mudah pecah, dan proses pembakaran batu bata nya terjadi secara sempurna sehinga batu bata nya kering dan bagus saat digunakan untuk bahan bangunan.

Demi untuk mempertahankan usaha batu bata ini, sang pemilik usaha batu bata “Pak Anto” terkadang mengajak anak-anak yang ada di dsn. Saudara untuk melihat dan belajar bagaimana proses pembuatan batu dari awal hingga selesai. Ini agar anak-anak tersebut terbiasa dan setelah mereka cukup umur mereka akan lebih udah untuk belajar karena sudah sering melihat proses pembuatannya. Terkadang Pak Anto juga sering memberikan pekerjaan kepada anak-anak dsn.Saudara, tetapi pekerjaannya berbeda dengan pekerjaan orang dewasa, anak-anak tersebut hanya disuruh untuk melangsir bata yang sudah kering yang dilangsir menggunakan grek dan diletakkan didalam tempat pembakaran, dan setiap pekerjaan selesai, anak-anak tersebut juga diberikan upah atas pekerjaannya. Ini suatu pelajaran untuk anak-anak tersebut bahwa jika kita menginginkan sesuatu, kita harus berusaha telebih dahulu. Hal ini dilakukan oleh Pak Anto agar usaha batu bata ini akan tetap berjalan dan ada penerusnya jika suatu saat orang-orang tua yang ada di dsn.Saudara sudah tidak ada lagi.

Apa yang dilakukan oleh pak Anto juga dapat mengimplikasikan sosial ekonomi masayarakat khususnya masyarakat yang tinggal di dsn.saudara. Dampak positif yang ditimbulkan dari usaha yang dikembangkan oleh pak Anto sangat banyak, diantaranya yaitu ; terdapat banyak peluang pekerjaan bagi warga khususnya warga dsn.saudara, banyak warga yang mengatakan saat ini sudah sangat tertolong dalam segi ekonomi setelah menjadi pekerja di usaha batu bata milik pak Anto. Tumbuhnya usaha lain yang mendukung yaitu tersedianya kayu bakar batu bata, toko bangunan, dan lakunya tanah liat.



(Baihaqqi)

Admin

Admin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.