Zawiyah News | Suasana lingkungan dayah yang kondusif berkaitan erat dengan kualitas pembelajaran santri, karena dapat menghindarkan mereka dari kejenuhan dan kebosanan serta dapat menumbuhkan minat, motivasi, dan daya tahan belajar mereka.
Apa itu suasana belajar yang kondusif? Suasana belajar yang kondusif berarti materi yang diajarkan oleh guru dapat diterima dengan mudah oleh peserta didik dan mereka lebih tertarik mendalami materi yang diajarkan. Kemudian suasana belajar yang kondusif didukung dengan suasana yang nyaman dan tenteram di sekitar tempat belajar. Lokasi tempat belajar yang terlalu dekat dengan keramaian seperti pasar, pinggiran jalan raya, atau pabrik, cenderung mengganggu konsentrasi peserta didik dalam belajar.
Sekarang pembahasan kita pada artikel ini tentang bagaimana menciptakan suasana belajar yang kondusif di dayah Futuhul Mu'arif Al-'Aziziyah Furu' Hadi ‘Asyar.
Kenapa demikian?
Menurut observasi penulis, dayah ini terletak di pusat Kota Langsa yang berada di pinggiran jalan raya tepatnya di jalan Syiah Kuala, Gampong Meutia. Jadi, sangat penting untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif di dayah tersebut, agar santri dan para penuntut ilmu lainnya dapat melangsungkan kegiatan belajar dengan nyaman dan tenteram tanpa terganggu dengan aktifitas lalu lintas jalan.
Untuk saat ini, dayah Futuhul Mu'arif Al- ‘Aziziyah Furu' Hadi ‘Asyar memiliki jadwal belajar santri selama dua jam di siang hari, dari pukul 14.30 – 16.30 WIB. Sistem pembelajarannya di pisahkan antara santriwan dan santriwati dari tingkat dasar hingga tingkat Aliyah dengan guru yang berbeda pula. Lokasi tempat belajar santriwan tingkat dasar terletak sangat dekat dengan jalan. Suasana belajar seperti itu apakah kondusif? Apakah mereka terganggu dengan aktifitas lalu lintas jalan?
Menurut pimpinan dayah, Tgk Mursyidi Ilyas, pada awalnya mereka terganggu, tetapi lama-kelamaan mereka sudah terbiasa dan merasa tidak terganggu lagi. Menurut penulis, walaupun demikian, diperlukan juga pengetahuan tentang bagaimana menciptakan suasana belajar yang kondusif bagi dewan guru di dayah Futuhul Mu'arif Al-'Aziziyah Furu' Hadi ‘Asyar.
Ciri-ciri suasana belajar yang kondusif di dalam kelas:
Mengadakan pilihan bagi santri yang lambat atau cepat dalam melakukan tugas belajar, sehingga bagi yang lambat dapat membangkitkan semangat mereka.
Memberikan pembelajaran pengulangan bagi santri yang kurang berprestasi.
Menciptakan suasana kelas yang efektif, menarik, nyaman dan aman, seperti penyediaan bahan pembelajaran dengan sangat menarik.
Saling menghargai antara santri dan guru, sehingga mereka dapat mengemukakan pendapatnya.
Melibatkan santri dalam proses perencanaan pembelajaran, agar mereka merasa bertanggungjawab terhadap pembelajaran yang dilaksanakan.
Peran guru tidak hanya sebatas mengajar, tapi juga dapat mengelola kelas. Guru harus mempunyai pengetahuan tentang kurikulum, metode belajar, media pengajaran dan pengetahuan tentang materi pembelajaran. Guru juga harus mampu menciptakan dan mempertahankan keadaan kelas agar terciptanya suasana belajar yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan, agar fokus santri hanya terhadap guru dan materi pembelajaran. Kesemuanya ini diperlukan adanya aturan dan prosedur.
Pembuatan aturan dan prosedur dapat dirumuskan oleh guru dan dijelaskan kepada santri. Namun, guru dapat pula melibatkan santri dalam merumuskan aturan dan prosedur. Proses ini menjadi sarana untuk menjalin hubungan yang baik dengan santri agar mereka dapat bertanggungjawab.
Semua hal diatas, jika dapat diterapkan oleh guru khususnya di dayah Futuhul Mu'arif Al-'Aziziyah Furu' Hadi ‘Asyar, maka akan terciptanya suasana belajar yang kondusif yang akan menghasilkan santriwan dan santriwati yang berprestasi, aktif, dan bertanggungjawab, serta dapat mewujudkan visi dan misi dayah.
(Princess Rumaisa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar