Breaking News
recent

Pemanfaatan Tempurung Kelapa Untuk Pembuatan Briket Arang Sebagai Potensi Bisnis di Gampong Blang Paseh, Kota Langsa

Zawiyah News | Langsa-Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Institut Agama Islam Negeri Langsa dengan Tema : "Pemberdayaan Masyarakat Muktisektotoral Berbasis Potensi dan Kearifan Lokal" Kelompok KKN-DR  Berbasis Media Sosial dengan Nim 1042019057 yang bernama Nurul Husna mengadakan sosialisasi tentang pembuatan Briket dengan memanfaatkan limbah batok kelapa sebagai bahan bakar alternatif pengganti arang di Gampong PB Blang Paseh, Kecamatan Kota Langsa, Langsa Kota Minggu (17/07/2022).

Salah satu mahasiswa KKN-DR Individu, Nurul Husna menjelaskan dan menyebutkan tata cara pembuatan briket, 

"Briket adalah sumber energy yang berasal dari biomassa yang bisa digunakan sebagai energi alternative pengganti, minyak bumi dan energi lain yang berasal dari fosil. Briket dapat dibuat dari bahan baku yang banyak kita temukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti batok kelapa sekam padi, arang sekam, serbuk kayu (serbuk gergaji), bongkol jagung, daun, dan lain sebagainya. Pembuatan briket dilakukan dengan proses penekanan atau pemadatan yang bertujuan untuk meningkatkan nilai kalor persatuan luas dari suatu biomassa yang relative kecil akan dihasilkan energy yang besar. Selain itu bentuk biomassa menjadi seragam, sehingga akan lebih mudah dalam proses penyimpanan penistribusian. Briket merupakan energi alternatif pengganti bahan bakar yang dihasilkan dari bahan-bahan organik atau biomassa yang kurang dimanfaatkan, selama ini pemanfaatan limbah batok kelapahasil santan sangatlah banyak sehingga limbah tersebut hanya dibiarkan atau dibakar begitu saja dan itu dapat menyebabkan polusi udara, kami berharap dengan adanya sosialisasi dan pembuatan briket bioarang ini limbah tersebut dapat dimanfaatkan untuk menjadi suatu produk yang bernilai ekonomi sehingga dapat membuka peluang usaha bagi masyarakat, khususnya masyarakat GP Blang Paseh," katanya.

Cara membuat briket batok kelapa sederhana, yakni membakar tempurung lalu menumbuknya sampai halus. Setelah diayak, hasil ayakan dicampur dengan adonan tepung kanji. Briket lalu dicetak sesuai ukuran yang dikehendaki dan dijemur hingga kering.

Langkah persiapan : Memilah dan memilih limbah batok kelapa yang hendak digunakan, jika basah jemurhingga kering  terlebih dahulu agar kadar air di briket mengurang. Setelah itu menyiapakn bahan tambahan (tepung kanji, air dll), terakhir alat pencampur dan alat pres/atau pencetak

Prose pembuatan arang : Batok kelapa dibakar atau dikenal dengan nama proeses pirolisis kedalam drum metal.penyalaan awal dapat dilakukan dengan menambahkan sedikit minyak, namun jika tidak pakai minyak maka hasil untu briket lebih bagus. Selanjutnya setelah api menyala, proses pembakaran ini dibutuhkan waktu selama 4 jam. Selama proses pembakaran harus dijaga agar tidak ada udara yang keluar masuk drum secara leluasa. Jika udara dapat keluar masuk drum, maka pembakaran didalam tidak dapat menghasilkan arang melainkan abu. Dalam proses pembakaran ini, api dan asap timbul akibat pembakaran didalam drum menghalagi udara yang akan masuk melalui pipa saluran asap/lubang buatan. Sejauh ini proses pembuatan arang telah selesai, namun untuk pengemasan dilakukan dengan penambahan lem kanji dan dicetak sehingga proses penggunaan menjadi lebih mudah.  Setelah itu briket bioarang siap dipergunakan sebagai bahan bakar.

Ia mengumpulkan bahan baku dari pelaku usaha kue atau kelontong yang ada di Kota Langsa , seharga seribu rupiah per kilogram batok kelapa kering.

Kemudian bahan baku tersebut dilakukan pembakaran, prosesnya tergantung batok kering atau basah.

Jika basah prosesnya dua sampai tiga hari, siap untuk di lakukan pengayakan atau penyaringan menjadi arang briket. Sedangkan sisa debu dari pengayakan tersebut dijadikan untuk pupuk tanaman, katanya.

Dan ada beberapa kendala dalam pembuatan briket batok kelapa terutama tempat pemilihan tidak sesuai untuk pembakaran dalam jumlah besar dan limbah  batok kelapa tidak cukup banyak di desa PB blang Paseh beliau harus mencari keluar Gampong untuk bahan utamanya.

"Tapi untuk briket Pribadi ini sudah sesuai"begitulah ujarnya

Salah satu masyarakat PB Blang Paseh mahfuza mengatakan, sosialisasi yang dilakukan oleh mahasiswa KKN ini sangat bermanfaat bagi masyarakat awam yang tidak tahu cara memanfaatkan limbah batok kelapa. Dengan adanya sosialisasi ini dapat mempermudah kami selaku masyarakat dalam memanfaatkan limbah batok kelapa agar menjadi produk yang lebih berguna," ungkapnya.

Sementara Bapak Kepala lorong, Sya'ya menyampaikan, sosialisasi cara pembuatan briket yang dilakukan oleh mahasiswa KKN-DR IAIN Langsa ini  dapat mengurangi limbah yang ada di Gampong PB Blang Paseh khususnya limbah yang dapat di olah menjadi briket seperti serbuk kayu maupun batok kelapa. Tempurung kelapa kebanyakan hanya dianggap sebagai limbah industri 

pengolahan kelapa, ketersediaannya yang melimpah dianggap masalah lingkungan, namun renewable, dan murah. Padahal arang tempurung kelapa ini masih dapat diolah lagi menjadi produk yang mempunyai nilai ekonomis tinggi yaitu sebagai karbon aktif atau arang aktif

Juga saya harapkan dengan adanya kegiatan ini dapat meningkatkan perekonomian dan kreativitas masyarakat Gampong Blang Paseh, pungkasnya.

Admin

Admin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.