Breaking News
recent

Proses Pembuatan Gula Aren di Desa Seumadam Kabupaten Aceh Tamiang

Zawiyah News | Gula aren atau biasa disebut gula merah adalah gula yang terbuat dari bahan dasar air nira yang di hasilkan dari pohon Enau. Gula aren merupakan salah satu pemanis yang di telah di produksi oleh rakyat Indonesia sejak lama.      

Gula aren biasanya di campur dalam olahan makanan seperti kecap, dodol, wedang, bubur, kue dan lain lain . Selain gula aren sebagai pemanis tambahan pada olahan makanan, gula aren juga sebagai mata pencaharian masyarakat di desa Seumadam.

Desa Seumadam adalah desa yang berada di Kabupaten Aceh Tamiang. Desa Seumadam hampir berdekatan dengan jalan perbatasan antara aceh dan langkat sumatra. Didesa seumadam juga tidak banyak masyarakatnya yang memproduksi gula aren atau gula merah ini, karena selain pohon Enau yang sulit di dapat, proses pembuatan gula aren tersebut pun membutuh kan waktu yang lama dan proses yang lumayan sulit mulai dari pengambilan sampai pembuatan.

Proses pengambilan air nira sebelumnya diawali dengan pemukulan atau pengetukan tangkai tandan bunga dari pangkal pohon ke arah tandan bunga. Itu dilakukan selama satu bulan atau sampai bunga jatuh berguguran. Diawali dengan rentang waktu pada minggu pertama. Yaitu 2 kali dalam seminggu kemudian di lanjutkan 1 minggu sekali sampai adanya tandan bunga dari tandan yang berguguran. 

Proses pengetukan di lanjutkan untuk melemaskan pori pori atau jalur air nira yang akan keluar. Setiap melakukan pengetukan diakhiri dengan mengayunkan tandan bunga untuk meratakan hasil pengetukan atau pelemasan jalur air nira tersebut. Proses ini berlangsung kurang lebih 30 menit. 

Kemudian proses pengambilan air nira dari pohon Enau. Pohon Enau yang sudah siap di ambil air niranya di tandai dengan adanya aroma harum yang berasal dari tanda bunga jantan dan bungan betina yang tumbuh berdampingan. Pengambilan air nira di ambil 2 kali dalam sehari, yaitu pada pagi dan sore hari. Nira yang di ambil pada pagi hari air niranya lebih banyak dari pada yang di ambil pada sore hari. 

Air nira yang telah terkumpul kemudian di saring terlebih dahulu agar lebih bersih dari sampah dedaunan dan kotoran kotoran yang lain. Kemudian air nira siap untuk di masak.

Air nira siap untuk di masak, air nira ini di masak di atas wajan yang besar agar air tersebut lebih mudah untuk di rebus dan di aduk. Air nira di masak dengan api sedang, api yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil agar air tidak cepat gosong dan menggumpal. Kemudian air tersebut di masak selama 4-5 jam sampai gula berubah menjadi merah kecoklatan dan mengental.

Setelah air nira sudah mengental serta merah dan kecoklatan, maka air nira sudah masak dan menjadi gula. Kemudian gula yang masih panas tersebut di angkat lalu di cetak ke dalam batok kelapa yang sudah di bersihkan sebelum dingin, karena jika gula sudah dingin sebelum dibentuk gula akan mengeras.


Gula aren atau gula merah yang sudah di cetak dan mengeras tanda nya gula sudah jadi dan saat gula sudah dingin kemudian gula di keluarkan dari dalam cetakan dan gula siap untuk di pasarkan. 





(Asnar Melia Tambunan)

Admin

Admin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.