Breaking News
recent

Sistem Jajar Legowo Pada Penanaman Padi di Desa Alur Baung, Aceh Tamiang

Zawiyah News | Aceh Tamiang-Padi merupakan sumber pangan utama penduduk Indonesia khususnya warga masyarakat Desa Alur Baung. Desa Alur Baung adalah salah satu Desa yang terletak di kecamatan Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh dengan kode kemendagri 11.16.03.2022 dan dengan jumlah penduduk kurang lebih 953 jiwa yang umumnya bermata pencaharian sebagai petani padi

Berdasarkan hasil penelitian dan wawancara menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat desa ini adalah menanam padi. Mereka memiliki lahan sawah untuk budidaya segala jenis padi. Ada bebeberapa jenis padi yang mereka tanam diantaranya padi lilin, sedayu, serang jawa, ngaos, pringgondani, serang 32, serang Malaysia dan lain-lain yang sebagian besar dibudidayakan sebagai padi sawah. Padi di desa ini dibudidayakan di sawah irigasi dan ada juga beberapa masyarakat desa ini menggunakan sawah tadah hujan. Karena sawah yang mereka gunakan untuk budidaya tanaman padi berada di dataran tinggi. Sehingga, sistem irigasi tidak dapat digunakan karna air tidak mengalir di dataran tinggi. 

Kegiatan dalam bercocok tanam padi di Desa ini secara umum meliputi pembibitan, persiapan lahan, pemindahan bibit atau tanam, pemupukan, pemeliharaan (pengairan, penyiangan, pengendalian hama dan penyakit) dan panen. Sampai saat ini telah diperkenalkan berbagai teknologi budidaya padi, antara lain budidaya sistem tanam benih langsung (Tabela), sistem tanam tanpa olah tanah (TOT), maupun sistem tanam Jajar Legowo (Legowo). 

Mayarakat desa Alur Baung menggunakan system Jajar Legowo sebagai teknologi budidaya padi yang dipercaya bahwa teknik penanaman padi dengan system ini dapat memaksimalkan hasil panen dan produktifitas yang optimal. Pengenalan dan penggunaan sistem tanam tersebut disamping untuk mendapatkan pertumbuhan tanaman yang optimal dan meningkatkan hasil pendapatan petani juga memudahkan pemeliharaan tanaman padi termasuk pengairan,penyiangan,pengendalian hama dan penyakit hingga panen. 

Sistem tanam legowo merupakan rekayasa teknik tanam dengan mengatur jarak tanam antar rumpun maupun antar barisan, sehingga terjadi pemadatan rumpun padi di dalam barisan dan memperlebar jarak antar barisan. Jajar legowo berasal dari bahasa jawa yakni jajar  yang artinya baris, lego yang artinya lega atau luas dan dowo yang artinya memanjang.  

Sejarah mengapa masyarakat Desa Alur Baung menggunakan system jajar legowo pada penanaman padi adalah dahulu mereka menanam padi dengan tanam biasa, 1 petak lahan sawah mereka tanami dengan tidak mengatur jarak, alhasil perawatan yang dilakukan petani tidak sempurna,jarak tanam yang terlalu dekat sehingga terjadi kesulitan dalam pemupukan, sinar matahari pun tidak menyeluruh ketanaman padi, dan yang terakhir tingkat serangan organisme penggangu tanaman meningkat karena jarak tanam yang kurang teratur.

Dalam perkembangannya, system jajar legowo mulai dilaksanakan dibeberapa desa di Kabupaten Aceh Tamiang termasuk desa Alur Baung dengan cara melakukan kerja sama antar dinas pertanian, lembaga-lembaga swasta seperti LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat), dan para petani yang telah bergabung dalam suatu organisasi yaitu kelompok tani yang tersebat di setiap desa-desa di kabupaten tersebut. Tujuannya adalah untuk mensosialisasikan sistem jajar legowo agar masyarakat khususnya petani dapat melaksanakan sistem jajar legowo pada lahannya masing masing sehingga nantinya dapat memaksimalkan produktifitas padi dan meningkatkan pendapatan petani.

Ada beberapa cara tanam dengan system jajar legowo yang digunakan masyarakat desa Alur Baung, diantaranya :

Legowo 2:1

Setiap dua baris tanaman diselingi satu barisan kosong dengan lebar dua kali jarak barisan, namun jarak tanam dalam barisan dipersempit menjadi setengah jarak tanam aslinya.

Legowo 4 :1

Setiap empat baris tanaman padi diselingi dengan satu baris kosong dengan lebar dua kali jarak tanam,dan untuk jarak tanam tanaman padi yang dipinggir menjadi setengah jarak tanam dalam barisannya

Legowo 5:1

Setiap lima baris tanaman diselingi satu barisan kosong yang memiliki jarak dua kali dari jarak tanaman antar barisan.

Setelah melakukan wawancara kepada Ibu Nurbaiti yg merupakan petani padi di Desa Alur Baung, ada beberapa kelebihan dan kekurangan dengan menggunakan sistem jajar legowo ini. Berikut dibahas terlebih dahulu kelebihannya.

Kelebihan sistem tanam jajar legowo :

- Meningkatkan produktifitas dan hasil panen padi

- Memudahkan posisi orang yang melaksanakan pemupukan dan pengendalian hama/penyakit bisa leluasa pada barisan kosong diantara 2 barisan legowo.

- Mengurangi kemungkinan serangan hama, terutama tikus. Pada lahan terbuka, hama tikus kurang suka tinggal didalamnya

- Menekan serangan penyakit. Pada lahan yang relative terbuka,kelembaban akan semakin berkurang seingga serangan penyakit juga akan berkurang 

- Menambahkan populasi tanaman. Missal pada legowo 2:1, populasi tanaman akan bertambah. Bertambahnya populasi tanaman akan memberikan harapan peningkatan produktivitas hasil

- Memanfaatkan sinar matahari bagi tanaman yang berada dipinggir barisan. Semakin banyak sinar matahari yang mengenai tanaman, maka proses fotosintesis oleh daun tanaman akan semakin tinggi sehingga akan mendapatkan bobot buah yang semakin berat.

Kelemahan sistem tanam jajar legowo

- Lahan akan banyak ditumbuhi rumput diantara barisan tanaman jajar legowo.

- Menguras tenaga dan waktu saat proses penanaman karna harus dibuat baris baris sebelum penanaman




Artikel oleh : Ria Afrida (1042018042), Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, IAIN Langsa

Admin

Admin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.