Breaking News
recent

Pemberdayaan Kreativitas Warga Desa Baling Karang Melalui Program Rutin Pelatihan Nasyid

Zawiyah News | Desa Baling Karang merupakan salah satu desa yang terletak di Kec. Sekerak, Kab. Aceh Tamiang. Mayoritas penduduk disana adalah Suku Gayo. Pada tahun ini (2022), mahasiswa/i IAIN Langsa berkesempatan mengabdi di desa tersebut dalam kegiatan “FTIK MENGABDI JILID II”. Mahasiswa/i yang melakukan pengabdian berjumlah 14 orang. 

Masing-masing terdiri dari lima prodi, yaitu Prodi Pendidikan Bahasa Arab yang terdiri dari tiga mahasiswa/i, yaitu Isnain Maulana Akbar, Salsabila, dan Eka Ramadani, ketiganya berasal dari semester 6. Prodi Pendidikan Agama Islam yang terdiri dari dua mahasiswi semester 6, yaitu Afiqah Fauziah dan Fauliza Husna Sitanggang. Prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini yang terdiri dari tiga mahasiswi semester 6 yaitu Agustina Miranda, Nazmi Kamila dan Nur Hasda. Prodi Pendidikan Tadris Bahasa Inggris terdiri dari 4 mahasiswa/i, yaitu Intan Fitrah Syahraini dan Nur Azizah dari semester 6, serta Ahmad Subastian Tarigan dan Wan Hafidz Azmi Azhari dari semester 2. Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah terdiri dari 2 mahasiswa/i, yaitu Rosida Lubis dari semester 6 dan Marzuki dari semester 2.

Setelah mahasiswa/i  duduk bersama para warga Desa Baling Karang, khususnya perempuan, mereka memaparkan bahwa salah satu permasalahan yang ada di masyarakat Desa Baling Karang adalah tidak adanya pelatih nasyid yang mengajari mereka dalam kegiatan tersebut. Sedangkan, untuk alat yang dibutuhkan sudah lama tersedia, seperti gendang, ketipung, tamborin, kerincing, dan lain sebagainya. Mereka memaparkan bahwa keinginan untuk belajar nasyid sudah lama ada pada diri mereka, hanya saja tidak ada yang memiliki keahlian dalam bidang tersebut sehingga mereka kesulitan dalam memanfaatkan alat yang sudah ada.

 Oleh karena itu, mahasiswa/i FTIK mengabdi jilid II atau kegiatan yang diberi nama “FTIK MENGABDI” ini, melahirkan program pelatihan nasyid bagi masyarakat Desa Baling Karang. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas masyarakat Desa Baling Karang dan tentunya membantu mereka dalam memanfaatkan alat yang sudah lama ada sehingga tidak terbengkalai.

Latihan nasyid ini dilakukan setiap hari pukul 14:00 sampai 15:30 WIB di Perpustakaan Desa Baling Karang. Selain latihan nasyid, mahasiswa/i juga membuat kegiatan belajar menggunakan media untuk menarik minat belajar anak Desa Baling Karang. Latihan nasyid dilakukan di teras perpustakaan. Sedangkan pembelajaran menggunakan media dilakukan di tingkat dua perpustakaan.

 Seluruh mahasiswa/i ikut terlibat dengan membagi 7 orang untuk kegiatan nasyid dan 7 orang lainnya untuk pembelajaran menggunakan media seperti, speening wheel, media gambar kodok dan masih banyak media pembelajaran lainnya. 

Latihan nasyid ini meliputi pembacaan albarjanji dan cara menggunakan alat yang berhubungan dengan kegiatan tersebut. Mulai dari cara menggunakan ketipung, gendang, tamborin dan kerincing. Masing-masing memilih satu alat, kemudian mereka akan fokus berlatih cara menggunakan alat tersebut secara rutin sampai mereka menguasainya.

Hari pertama latihan, mahasiswa/i mengajari albarjanji. Kegiatan ini berlangsung selama 2 hari. Dihari ketiga, mahasiswa/i baru mengajarkan cara penggunaan alat untuk nasyid. Kegiatan ini berlangsung selama 7 hari. Dan satu hari terakhir mahasiswa/i mempersiapkan malam pembagian hadiah untuk lomba yang diadakan di hari ke-6 sampai ke-8 pengabdian.

Awal latihan, mereka mengalami kesulitan. Mulai dari kesulitan ketika mempelajari albarjanji dan kesulitan menggunakan alat nasyid. Mereka kesusahan mengikuti irama yang di praktikkan oleh mahasiswa/i, hal ini juga menjadi tugas untuk mahasiswa/i untuk menemukan cara agar mereka mudah dalam membaca albarjanji. Sehingga, maahasiswa/i memutuskan untuk fokus mengajari albarjanji hanya untuk satu orang yang memiliki keindahan pada suaranya. Begitu pun dengan pelatihan menggunakan alat nasyid, mereka kesulitan mengikuti tempo alat peraga, sehingga mahasiswa/i mengajari dengan menggunakan tempo pelan yang mudah dipahami oleh warga Desa Baling Karang.

Dengan pantauan dan bimbingan dari mahasiswa/i, warga mengalami peningkatan setiap harinya. Dalam waktu 9 hari warga Desa Baling Karang sudah 50% bisa menggunakan alat nasyid tersebut. Hanya saja untuk pembacaan albarjanji hanya bisa dikuasai oleh satu orang saja karena dalam pembacaan ini dibutuhkan satu orang yang memiliki keindahan suara dan enam orang lainnya menggunakan alat nasyid. 

Dengan adanya pelatihan ini, mahasiswa berharap dapat membantu meningkatkan kreativitas dan membantu warga dalam memanfaatkan alat-alat yang sudah ada agar tidak terbengkalai.

Mahasiswa/i berharap untuk kedepannya akan ada mahasiswa/i lainnya atau relawan maupun volunteer yang melanjutkan program kegiatan pelatihan nasyid ini. Karena kedatangan mahasiswa/i ke desa tersebut sangat membantu mereka baik dari segi pengetahuan, kreativitas atau lainnya. 

Pengabdian FTIK Jilid II ini sangat banyak memberikan pelajaran untuk kami. Begitu banyak hal baru yang kami dapatkan dan sangat banyak pengetahuan lainnya yang membuat kami lebih menghargai hal-hal sederhana yang ada disekitar. 



Oleh : Salsabila

Program Studi Pendidikan Bahasa Arab 

Slbila11233@gmail.com


Admin

Admin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.