Zawiyah News | Aceh adalah provinsi paling barat di Indonesia. Letaknya di ujung utara pulau Sumatera dan Pulau Sabang, sebagai bagian dari provinsi Aceh menjadikannya sebagai titik paling barat di Indonesia. Ibu kota Provinsi Aceh adalah Kota Banda Aceh. Sempat disebut sebagai Aceh Darussalam (1511–1959) dan kemudian berganti menjadi Daerah Istimewa Aceh (1959–2001), Nanggroë Aceh Darussalam (2001–2009) dan saat ini Aceh (2009–sekarang). Aceh berbatasan dengan Samudera Hindia di bagian Barat, berbatasan dengan Teluk Benggala di sebelah utara, , Selat Malaka di sisi timur, dan Sumatera Utara di bagian tenggara dan selatan.
Aceh kaya akan sumber daya alam, makanan dan kebudayaan yang khas. Yang membedakan makanan aceh dengan daerah lain yaitu masakan aceh kaya akan bumbu rempah – rempah. Jika berkunjung ke Aceh, kita akan berjumpa salah satu panganan khas yang bernama Kue Bhoi. Bila Betawi punya roti buaya, Aceh punya kue bhoi. Kue bolu khas Aceh yang memiliki bentuk ikan. Sejatinya Bhoi adalah sejenis kue bolu, tapi memiliki ciri khas yang berbeda. Terutama adalah hal bentuknya. Kue Bhoi dibuat dengan menggunakan cetakan untuk menghasilkan kue dengan bentuk menyerupai ikan, bunga, bintang, binatang, dan loyang.
Di Aceh, Kue Bhoi ini cukup melegenda. Kue Bhoi merupakan makanan yang hanya bisa dinikmati oleh kaum bangsawan atau ningrat.Saat masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda, kue ini sering disajikan kepada tamu istimewa yang berkunjung. Namun, sekarang kita bisa sering menjumpai kue ini pada saat lebaran atau acara dan hari – hari tertentu. Salah satu tempat yang kami kunjungi tepatnya di Gampong Geudubang Jawa, ada tempat produksi kue khas Aceh ini. Nama pemiliknya adalahi Ibu Asiah, dan ternyata Ibu Asiah telah memproduksi Kue Bhoi selama kurang lebih 20 tahun, dan menariknya lagi Kue Bhoi Ibu Asiah tidak hanya dijual di Langsa akan tetapi sampai keluar kota, kota Medan dan Jakarta ada kota tersering yang memesan Kue Bhoi Ibu Asiah hingga saat ini. Di tempat yang kami kunjungi kuenya sama sekali tidak memakai bahan pengawet apapun, hanya gula pasir sebagai penguat rasa sekaligus mempertahankan keawetan Kue Bhoi tersebut, sehingga bisa bertahan selaman 25 hari dan bahkan sebulan, kata Ibu Asiah. Uniknya oven yang digunakan dalam memanggang Kue Bhoi ditempat Ibu Asiah menggunakan dua sumber api, yang pertama dari gas elpiji kemudian diatas oven diletakkan bara api yaitu arang dari kayu. Supaya kuenya matang secara merata. Ibu Asiah dengan satu pekerjanya bisa menghasilakan Kue Bhoi sebanyak 20 kotak plastik yang setiap kotak berisi 10 sampai 20 butir Kue Bhoi setiap harinya. Kue Bhoi Ibu Asiah memang berbeda dari yang, selain kuenya yang enak cara pembuatannya pun sangat sederhana bahkan Ibu Asiah sendiri menamai kue buatannya dengan sebutan Kue Bhoi jadul.
Bhoi adalah sejenis kue bolu, berbahan tepung beras, telur bebek dan gula pasir. Seiring perkembangan zaman, bahan pembuat bhoi kini mulai disesuaikan dengan kesukaan masyarakat, yakni tepung beras digantikan dengan tepung terigu, dan telur bebek, digantikan dengan telur ayam. Dulu beras lebih mudah didapatkan karena sebagian besar warga Aceh adalah petani padi. Begitu juga telur bebek. Namun kini telur bebek lebih mahal harganya dibandingkan telur ayam sehingga kini orang lebih memilih menggunakan telur ayam. Tekstur dari kue bhoi ini lembut seperti bolu.Namun, untuk bentuknya bervariasi sesuai dengan loyang yang digunakan.Dari segi rasa tidak berbeda, hanya saja kalau bhoi berbahan tepung beras, teksturnya sedikit lebih kasar dan berderai dimulut ketika dikonsumsi. Tapi bhoi berbahan tepung beras akan tahan lama dan awet. Sedangkan kue berbahan tepung terigu, teksturnya lebih lembut dan lebih disukai. Kue ini rasanya manis dan cocok dihidangkan bersama dengan kopi maupun teh.
Berdasarkan hasil wawancara kami dengan Ibu Asiah, proses pembuatan Kue Bhoi yaitu :
1. Telur dan gula pasir diletakkan ke dalam wadah
2. Dengan menggunakn mesin pengaduk campuran telur dan gula pasir diaduk hingga merata
3. Setelah mengembang, adonan di masukan ke dalam suatu wadah dan di campur dengan tepung terigu
4. Diaduk kembali, kemudian adonan tersebut di tuang atau diletakkan pada cetakan atau sering di sebut juga loyang yang diolesi minyak/mentega.
5. Kemudian dimasuk ke dalam oven dengan bantuan pengait
6. Untuk api kompornya sedang agar nanti kuenya tidak dan lembek
7. Tungggu sampai adonan berubah warna menjadi kuning.
8. Setelah adonan masak diangkat dan didingin.
9. Selanjutnya, adonan yang telah dingin dimasukan ke dalam kotak plastik yang telah tersedia.
10. Dan Kue Bhoi siap dimakan dan dijual ke berbagai daerah.
Harapannya semoga dengan adanya artikel ini dapat memberi inforamsi kepada pembaca untuk melestarikan kue Khas Aceh sehingga bisa dinikmati oleh generasi yang akan datang.
Sahdan
1042019011
Pendidikan Bahasa Inggris
Tidak ada komentar:
Posting Komentar