Breaking News
recent

Kurangnya Kesadaran Masyarakat Dalam Membuang Sampah Pada Tempatnya

 


Zawiyah News | Sampah selalu menjadi persoalan yang tiada habis untuk dibahas. Sampah dapat ditemukan di lingkungan sehari hari dengan mudah, seperti di selokan, jalanan dan tanah kosong. Kurangnya disiplin masyarakat dalam membuang sampah pada tempatnya dan juga kurang pengetahuannya masyarakat dalam pengelolaan sampah merupakan faktor permasalahan utama yang harus segera ditangani. Lingkungan yang kotor memberikan banyak dampak negative kepada masyarakat.

Gampong Birem Puntong khusunya bertepatan di lokasi jalan Islamic Center disamping Dayah Bustanul Huda banyak sekali ditemukan sampah-sampah yang berserakan di tempat itu. Hal itu disebabkan masyarakat dari berbagai gampong lain membuang sampah di daerah tersebut. Padahal sebelumnya tempat tersebut bukan tempat pembuang sampah melainkan hanya tanah kosong. Lalu munculnya pencetus atau oknum yang membuang sampah sembarangan sehingga membuat tempat tersebut menjadi tempat pembuangan sampah. Seiring berjalanan waktu, hal tersebut menjadi kebiasaan. Tentunya sampah tersebut sangat menganggu warga di lingkungan setempat.

Sumber sampah pun tidak hanya dari sampah rumah, tetapi dari produksi jualan. Hal ini mengingat banyaknya perdusunan dan pedagang. Masyarakat tidak memilah sampah dan hanya memasukan sampah menjadi satu tempat. Sehingga membuat sampah semakin sangat banyak. Padahal sampah dapat dibedakan menjadi tiga yaitu sampah organik yang bisa mengalami pembusukan alami, sampah anorganik yang tidak mampu mengalami pembusukan alami dan sampah berbahaya. Keuntungan dalam memilah sampah dapat mengurangi tumpukan sampah. Seperti yang kita tahu masyarakat yang terus meningkat akan membuat sampah mengalami peningkatan juga.

Biasanya masyarakat membuang sampah pada pagi hari sebelum melakukan aktivitas. Mereka membuang sampah dengan mengendarai sepeda motor atau mobil. Tak jarang juga mereka membawa sekarung sampah. Sampah tersebut dilempar dan tak jarang pula sampah tersebut jatuh berserakan ke badan jalan. 

Petugas kebersihan selalu membersihkan sampah setiap hari. Namun tetap saja sampah masih menumpuk di daerah tersebut. Tentunya, hal itu sangat mengganggu pemandangan dan membuat lingkungan menjadi kotor. Terlebih lagi ketika sedang musim hujan. Sampah yang masih berserakan mengeluarkan aroma yang tidak sedap. Sehingga saat melewatinya harus tutup hidung. Selain itu dampak lainnya yaitu tempat bersarang dan menyebarkan bibit penyakit yang membuat kesehatan menjadi memburuk. Contohnya pada musim hujan akan menimbulkan muntaber atau diare, demam berdarah yang diakibatkan oleh makanan yang busuk itu tempat hidupnya Bakteri Coli. Sampah yang menumpuk didalam selokan akan menyumbat saluran air.

Menurut Ibu Nila selaku warga setempat, masyarakat membuang sampah di tempat tersebut disebabkan tidak adanya pembuangan sampah akhir di wilayah Birem Puntong. Tempat yang kosong menjadi sasaran masyarakat untuk tempat pembuangan sampah akhir. Dahulu pembuangan sampah pertama kali terjadi di jalan Ahmad Yani di dekat gang patriot depan rumah berwarna putih, tetapi sejak penghuni rumah membersihkan dan menanam tumbuhan di depan rumahnya. Masyarakat berpindah ke jalan Islamic Center seberang Dayah Baitul Huda. Kemudian berpindah lagi kedepan Dayah Baitul Huda. 

Pemerintah setempat sudah menangani persoalan tersebut dengan serius. Pemerintah membersihkan tempat tersebut dan memasang spanduk informasi dilarang membuang sampah, terkhususnya disamping Dayah Baitul Huda. Tetapi masyarakat masih bersikap cuek dan tidak membaca papan larangan. Mereka tetap membuang sampah di tempat tersebut. Oleh sebab itu, di tempat itu dikerahkan juga petugas yang berjaga sekitaran tiga minggu. Dengan upaya tersebut, diharapkan tidak ada lagi sampah yang berserakan di sekitaran jalan Islamic Center Birem Puntong. Upaya tersebut berhasil dilaksanakan dan tidak ada lagi yang membuang sampah. Tetapi, muncul persoalan baru. Masyarakat malah membuang sampah di jalan Ahmad Yani disamping apotek mata. 

Dengan adanya kenyataan seperti ini, pemerintah setempat seharusnya memberikan solusi terkait membuatkan tempat pembuangan sampah umum dan menggalakan sistem 4R kepada masyarakat melalui penyuluhan sosialisasi edukasi. 4R yang dimaksud yakni Reduce atau mengurangi sampah setiap hari yaitu minimalisasi barang atau material yang dipergunakan, Reuse atau memakai kembali yaitu  memilih barang-barang yang tidak sekali pakai/buang, Recycle yaitu mendaur ulang barang-barang yang sudah tidak berguna dan yang terakhir Replace yaitu mengganti barang sekali pakai dengan barang tahan lama dan ramah lingkungan. Apabila dua kegiatan ini dijalankan, tentunya dapat memberikan dampak positive. Warga dapat membuang sampah pada tempatnya dan tidak menganggu warga lainnya. Kegiatan 4R ini mampu memberikan dampak positive untuk mengurangi sampah di tempat pembuangan sampah. Dalam kegiatan ini, warga harus memilah terlebih dahulu jenis-jenis sampah yang bisa di daur ulang dan tidak. Namun solusi ini juga memerlukan kesadaran masyarakat. Kesadaran masyarakat kunci utama dalam permasalahan sampah. Sudah seharusya masyarakat lebih peduli permasalahan sampah. Jangan sampai ketidakpedulian terhadap sampah menimbulkan masalah terhadap lingkungan.



Fazilla Nadara, NIM 1042019027. Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Peserta KPM DR Berbasis Media Sosial

Admin

Admin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.