Breaking News
recent

Pembuatan Pulot dan Masuknya Islam Seorang Mantan Pendeta Asal Labuhan Batu (Sumut) Di Mesjid Bayeun

Zawiyah News | Proses pembuatan pulot yang dibantu oleh mahasiswi KKN 

Aceh merupakan salah satu wilayah yang  memiliki keistimewaan dan otonomi khusus. Aceh berbatasan dengan teluk Benggala, Samudra Hindia, dan Selat Malaka. Dalam literature sejarah aceh, aceh banyak di pengaruhi oleh bermacam-macam budaya. Namun pada dasarnya aceh banyak di pengaruhi oleh adat budaya hindia. Setelah masuknya islam ke nusantara, banyak budaya-budaya luar yang mempengaruhi, salah satunya adat istiadat. Pulut sendiri merupakan budaya melayu yang sekarang menjadi urf bagi masyarakat aceh dalam menyambut suatu acara, seperti mauled,pernikahan,dan proses peusijuk bagi mualaf. 

Pulot merupakan salah satu jenis makanan ringan yang terbuat dari ketan dan berasal dari Aceh. Biasanya ketan ini di beri pewarna alami dari kunyit sehingga berwarna kuning. Pulot selain menjadi makanan ringan, pulot juga menjadi alat seremonial dalam berbagai adat aceh atau biasanya di sebut” peusijuk” seperti acara hajatan,sunatan,pernikahan dll.

Wak nong mengatakan bahwa pembuatan pulot ini sudah lama di jalankan oleh masyarakat desa bayeun, dan pembuatan pulot ini menjadi dat turun temurun dari nenek moyang masyarakat aceh khususnya masyarakat desa bayeun. Selain mudah untuk di buat, pulot ini juga banyak diminati oleh anak-anak,remaja, orang dewasa bahkan orang tua sekalipun. Selain pada acara muaalaf ini, wak nong juga mengatakan bahwa pulot ini juga di sediakan waktu acara mauled. Ia mengatakan bahwa “ biasanya kami kalau mauled jugaa membuat pulot ini sebagai tanda ucapan rasa syukur kami kepada allah krena telah memberikan kami kesempatan untuk merayakan mauled. Biasanya kalau mauled,kami membuat pulot dengan macam varian warna, seperti warna putih,kuning,hijau dan pink.

Pembuatan pulut juga menjadi adat bagi masyarakat bayeun dalam menyambut salah seorang warga Labuhan Batu yang bernama Antonius P. Sinaga yang memeluk islam di masjid bayeun. Wak Nong, merupakan salah satu Masyarakat bayeun sangat berantusias dalam membuat pulot tersebut. Bagi Wak Nong suatu kebanggaan jika ada salah satu warga yang memeluk agama islam.  Antonius P. Sinaga resmi masuk islam pada malam jum’at, 02 Desember 2022. Setelah resmi memeluk agama islam namanya di ganti menjadi Mustafa Sinaga.

Proses pengucapan syahadat

Prosesi pensyahadatannya dipimpin langsung oleh Tgk Nun, selaku tgk imum desa bayeun  yang berlngsung di masjid Jami’ Baitul Muttaqin, desa Bayeun Keude, Kec. Rauntau Seulamat, Kab. Aceh Timur.  Selanjutnya Mustafa Sinaga ini juga dilakukan proses peusijuk atau tepung tawar oleh Tgk Zainal Abidin, selaku keusyik desa Bayeun, Anwar, dan tokoh masyarakat lainnya. Prosesi ini di nonton oleh seluruh masyarakat Bayeun, baik anak-anak, remaja, dewasa, bahkan orang tua.

Tgk imum desa Bayeun, Tgk Zainal Abidin, menyampaikan bahwa ini adalah sebuah penghormatan serta hidayah kepada kami semua karena allah telah membukakan pintu hati seorang hamba yang berasal dari Labuhan Batu, Sumatera Utara untuk memeluk agama islam dan bersedia untuk menjalani aturan hukum sesuai syari’at islam.

Pada saat pensyahadatan nya Yang juga di tonton oleh Mahasiswa-mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN), Mustafa Sinaga sangat khusyu’ dalam mengucapkan nya. Ia sangat serius ingin memeluk agama islam, dan syukur alhamdulillah di umur ke 54 allah bukakan hatinya untuk memeluk agama islam. Saat dilakukan wawancara oleh pihak mahasiswa KKN dari IAIN Langsa, dia tidak henti-hentinya mengucapkan rasa syukur kepada Allah, dia sangat bahagia karena sudah menjadi salah satu warga bayeun yang juga seiman dengan yang lainnya. 

Anwar, selaku keusyik desa bayeun mengatakan bahwa niat Mustafa sinaga memeluk agama islam adalah murni niatnya sendiri, bukan dengan paksaan orang lain. Anwar juga menambahkan bahwa pada saat Mustafa sinaga memberitahu saya bahwa dia ingin memeluk agama islam saya sangat bahagia mendengarnya. Setelah mendengar saya langsung menghubungi para aparat desa yang lainnya untuk berpartisipasi, seperti pembuatan pulot. 

Dari hasil wawancara mahasiswi Kuliah Kerja Nyata (KKN) IAIN Langsa, niatnya untuk memeluk agama islam sudah sangat lama,namun baru saat ini dia memantapkan niatnya itu. Mustafa juga mengatakan bahwa dia sudah lama menjdi warga bayeun, selama 8 tahun dia tinggal dikalangan orang islam sudah membuat dirinya menjadi cinta terhadap agama islam sehingga dia sering-sering mengikuti pengajian-pengajian bersama masyarakat bayeun.

Tgk Nun, selaku teungku imum gampong Desa Bayeun mengatakan, ini sebuah penghargaan terbesar bagi masyarakat bayeun karena Allah telah memberikan hidayah kepada hambanya dan telah membukakan pintu hatinya untu memeluk agama islam. Mereka berharap supaya Mustafa P Sinaga istiqamah dalam agama islam. Amin.


Artikel Oleh Khairun Nisa, Intan

Admin

Admin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.