Breaking News
recent

Pengertian Pasar Tradisional dan Kegiatannya di Kota Langsa


Zawiyah News | Pasar tradisional adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli melakukan transaksi. Masyarakat tidak hanya menjadikan pasar sebagai tempat jual-beli, melainkan juga sebagai sumber nafkah sehari-hari.

Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki pasar dan jumlahnya pun tidak sedikit, salah satunya pasar kota langsa yan beralamat Gampong Blang, Kec. Langsa Kota, Kota Langsa.

Pengertian Pasar Tradisional

Berikut Pengertian pasar tradisional menurut ahli:

1.Wicaksono (2011)

Wicaksono dkk berpendapat bahwa pasar tradisional merupakan tempat bertemunya para pembeli dan penjual yang disertai dengan aktivitas tawar menawar secara langsung.

2. Suyanto

Pendapat ahli yang lain, Suyanto, mengemukakan bahwa pasar tradisional adalah "pasar yang dibangun pemerintah". Keberadaan pasar dapat masyarakat temukan dengan adanya pedagang kecil dan menengah, swasta, swadaya masyarakat, koperasi, kios, toko, dan proses jual beli dilakukan dengan tawar menawar.

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa keberadaan pasar sangatlah erat di kehidupan masyarakat. Bahkan jumlah pasar tradisional di Indonesia diprediksi ada sekitar 13.000 buah dan menurut laporan Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Publik, jumlah pedagang pasar seluruhnya ada 12,5 juta orang. Maka, bukan hal yang mengherankan apabila sebagian masyarakat di Indonesia, terutama yang berprofesi sebagai nelayan, petani, pengrajin, dan industri rakyat mengandalkan pasar sebagai sumber kehidupan.

Perbedaan Pasar Tradisional dan Modern

dari namanya, baik tradisional dan modern memiliki makna yang bertentangan. Tradisional dianggap lebih konvensional dan modern dinilai mengikuti perkembangan zaman yang lebih maju. 

Misalnya saja dalam segi pelayanan, penelitian Jurnal Manajemen dan Bisnis menemukan bahwa pasar tradisional kalah bersaing dengan pasar modern karena manajemen dan infrastruktur yang lemah. Hal tersebut dikarenakan pasar tradisional dan pasar modern memiliki ruang dan tata letak yang berbeda.

Ciri-ciri Pasar Tradisional dan Modern

Setelah memahami perbedaan keduanya, selanjutnya adalah penjelasan tentang ciri-ciri pasar tradisional dan modern. Ciri khas pasar tradisional yang paling utama adalah aktivitas tawar-menawar. Aktivitas tersebut dilakukan oleh penjual dan pembeli untuk mencapai kesepakatan transaksi. 

Sedangkan berdasarkan Perdagangan Kota Langsa, pasar tradisional memiliki karakteristik, seperti: kepemilikan dan pengelolaan oleh pemerintah daerah, adanya sistem tawar menawar, tempat usaha bervariasi dan menyatu dalam lokasi yang sama.

Selain itu, pasar tradisional ternyata berkaitan dengan sistem tradisional Aceh yang membagi pekerjaan secara imbang dan langsung dari organisasi struktur sosial. Jurnal penelitian 'Pemahaman Konseptual Pasar Tradisional di Perkotaan' turut menambahkan bahwa pada masa itu belum ada organisasi formal seperti gilda, firma, atau persekutuan yang melindungi para pedagang. 

Pasar tradisional juga identik dengan area yang kumuh dan berdesak-desakan. Berbeda dengan pasar modern yang menawarkan lahan parkir yang luas, ruang yang nyaman, dan kemudahan akses dengan transportasi umum.

Manfaat Pasar Tradisional

Meski begitu, pasar tradisional memiliki manfaat dan kelebihan yang dapat dinikmati oleh masyarakat.  Manfaat tersebut di antara lain:

• Harga lebih murah

• Pembeli dapat menawar harga barang

• Berpotensi dekat dan akrab dengan penjual

• Berbelanja di pasar tradisional dapat mendukung peningkatan ekonomi masyarakat dan memprioritaskan produk-produk lokal

• Pasar menyediakan fasilitas bagi para pedagang dan menerapkan peraturan tersendiri saat aktivitas jual-beli dilakukan

Kegiatan Pasar Kota Langsa

Seperti yang sudah saya lihat kegiatan dipasar warga Kota Langsa berbondong-bondong mencari dan memilih apa yang meraka butuhkan dari pagi, siang, sore sampai malam pun pasar Kota Langsa selalu ramai, bukan hanya transaksi jual belik saja .

1. Masyarakat membeli barang dari penjual

2. Masyarakat saling berinteraksi ketika membeli barang

3. Masyarakat menawar harga barang dengan penjual

4. Penyuplai barang mengirim barang kepada penjual

5. Penjaga kebersihan menawarkan jasa kebersihan di pasar

6. Kuli angkut mengangkat barang dari satu tempat ke tempat lain

7. Tukang becak membawa pembeli berpindah dari satu tempat ke tempat lain

8. Pengelola pasar melakukan pemeriksaan berkala

9. Penjual memeriksa ketersediaan barang jualan mereka

10. Pemulung mengambil sisa-sisa barang jualan para penjual.

Kelebihan dan Kekurangan Pasar Tradisional

Berdasarkan informasi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pasar tradisional memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan.

Kelebihan:

• Dapat melakukan tawar menawar

• Kualitas produk relatif segar

• Harga relatif lebih murah

Kekurangan:

• Area yang kurang nyaman

• Mengharuskan adanya interaksi sosial yang antara penjual dan pembeli untuk mendapatkan barang

Itulah informasi mengenai pasar tradisional beserta dengan ciri-ciri, jenis, manfaat, hingga kelebihan dan kekurangannya. Hingga saat ini pasar tradisional masih ada dan beroperasi hampir di seluruh daerah di Indonesia.

Di beberapa Kota di negara maju, pengalaman mengunjungi pasar-pasar tradisional adalah sesuatu yang menarik karena pasar dijadikan sebagai pusat “ekonomi kerakyatan”, sekaligus tempat untuk bertemu dengan rekan-rekan sejawat. Oleh karena itu, tidak heran jika di sekitar pasar tradisional, tumbuh dan berkembang warung-warung kopi lokal, serta warung-warung makan yang menyediakan masakan-masakan lokal. Sehingga jika kita pergi keluar negri di negara maju, tempat makan yang murah dan berkualitas serta “lokal” mudah ditemui di sekitar pasar-pasar tradisional (central market). 

Demikianlah penjelasan ringkas mengenai pengertian pasar tradisional, ciri-ciri, serta kelebihan dan kekurangannya. Semoga artikel singkat ini bermanfaat dan menambah pengetahuan.


Permata Sari Nim (3022019012)

Mahasiswa KKN 2022, BKI-FUAD (IAIN LANGSA)

Admin

Admin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.