Breaking News
recent

Program Pencegahan Stunting di Gampong Benteng Kecamatan Bayeun


Zawiyah News | Stunting adalah keadaan dimana pertumbuhan anak balita mengalami kekurangan gizi kronis yang mengakibatkan anak terlalu pendek untuk usianya. Kondisi kurangnya gizi pada balita terjadi sejak bayi masih dalam kandungan dan awal setelah bayi lahir, kondisi stunting baru akan kelihatan saat bayi berusia 2 tahun. Balita pendek (stunted) dan sangat pendek (severely stunted) yaitu balita dengan panjang badan (PB/ U) dan tinggi badan (TB/ U) menurut umurnya dibandingkan dengan standar baku WHO-MRGS.

Salah satu desa yang terletak di Gampong Benteng, Kec. Bayeun, Kab. Aceh Timur yang memiliki jumlah penduduk sebanyak 2.064 jiwa yang terbagi dengan kalangan umur dan jenis kelamin, dengan jumlah Kartu Keluarga sebanyak 581 KK. Pada gampong ini terdapat masalah kesehatan yaitu Tingginya angka resiko stunting di kalangan anak umur 0-12 tahun. Perencanaan program pencegahan stunting di Gampong Benteng ini diharapkan dapat meminimalisir jumlah resiko stunting. Diketahui bahwa anak stunting di Gampong Benteng berjumlah 11 orang.

Upaya mengatasi stunting di Gampong Benteng dilakukan, salah satunya dengan kolaborasi dan sinergi antara lembaga kepemerintahan baik ditingkat pusat maupun daerah, dan pihak swasta. Sehingga upaya dapat dilakukan secara berkesinambungan dan berkelanjutan. Salah satu programnya adalah dengan melakukan pemberdayaan masyarakat.

Pemberdayaan masyarakat merupakan suatu proses yang memfasilitasi masyarakat secara bersama-sama pada suatu tujuan yang kolektif sehingga dapat mengidentifikasi sasaran, mengumpulkan sumber daya, mengerahkan suatu kegiatan aksi atau kampanye, dan dapat membentuk kembali kesatuan dalam komunitas. Berdasarkan hal itu, maka inti dari pemberdayaan adalah (1) upaya pengembangan dan pembangunan yang dilakukan secara berkelanjutan. Maksudnya adalah dilaksanakan secara bertahap dimulai dari tahapan alisa masalah, penyebab masalah, perencanaan intervensi, implementasi, hingga melakukan evaluasi, (2) sebuah proses memperbaiki kondisi ekonomi, sosial, dan kebudayaan masyarakat untuk mencapai kualitas hidup yang sebaik-baiknya, (3) upaya pemanfaatan sumberdaya masyarakat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sendiri, sehingga prinsip to help the community to help themselves dapat menjadi kenyataan, (4) suatu upaya terbentuk proses untuk memandirikan masyarakat, dengan cara menggalang partisipasi aktif dalam masyarakat untuk mengatasi permasalahan di masyarakat dan memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.

Stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu lama. Hal ini terjadi karena asupan makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru terlihat saat anak berusia dua tahun.

Terdapat beberapa ciri-ciri stunting pada anak, yaitu:

1. Tinggi dan berat badan lebih kecil dibandingkan dengan anak seusianya.

2. Anak rentan mengalami gangguan pada tulang.

3. Mengalami gangguan tumbuh kembang.

4. Rentan mengalami gangguan kesehatan.

5. Terlihat lemas terus menerus.

6. Kurang aktif.

Penyebab terjadinya stunting pada balita, sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dan keluarga. Sebuah keluarga dengan tingkat perekonomian rendah akan menyebabkan anak kekurangan gizi. Kondisi ini apabila terjadi secara terus menerus dan didukung dengan kondisi lingkungan yang buruk, maka anak tersebut memiliki resiko tinggi menderita stunting. Apabila dibandingkan dengan Angka Kebutuhan Gizi, maka kecukupan energi dan protein per kapita anak Indonesia sangat kurang sehingga terjadi masalah gizi yang kronis. 

Admin

Admin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.