Foto: (Istimewa) |
Dalam laporannya, Rahman Mahasiswa IAT semester II menyampaikan bahwa pelatihan ini diisi oleh 4 pemateri sehingga memerlukan waktu sampai sore.
“Adapun workshop ini akan diisi oleh 4 pemateri yaitu bapak Muhammad Roni M.TH, ustadzah Nurul Husna M.Pd, dan dilanjutkan setelah zuhur oleh Dr. Mulizar M.Pd.l, M.TH dan ustazah Dara Humaira S.Ag,” kata Rahman.
Dalam pelatihan yang dihadiri 30 peserta tersebut, membahas seputar problematika mengenai living Qur’an yang telah terjadi di masyarakat. Adapun pengertian living Qur’an sendiri adalah fenomena yang hidup di tengah masyarakat Muslim terkait dengan Qur'an ini sebagai objek studinya.
Salah satu masalah yang telah terjadi yang dijelaskan oleh pemateri ke-4, yaitu ustazah Dara Humaira S.Ag mengenai penerapan Q.S. Al-Lahab untuk menghentikan darah yang mengalir saat tangan terluka oleh sebagian kelompak masyarakat.
“Saya pernah diberi tau oleh temen saya, bahwa pernah kejadian ada seseorang yang tangannya terluka dan darahnya mengalir, kemudian di bacakan Al-Lahab yang di percaya mampu menghentikan darah tersebut, maka itu termasuk salah satu contoh dari living qur’an,” jelas Dara Humaira.
Acara yang mengusung tema “Perkembangan Studi Living Qur’an dalam Menjawab Problematika Umat” ini di hadiri oleh ketua jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Dr. Marhaban M.A, Para demisioner IAT serta para tamu undangan dari HMJ lainnya.
Oleh: Erika Maharani
Editor: M. Iqbal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar