Kiki Rahayu, Firda
Agustina, Natasya Putri, Salma Hanum, Wan Elsa Amelia,
Rahma, Fitriani
Ade.pospos@iainlangsa.ac.id
Program Studi Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Institute Agama Islam Negeri Langsa
Abstract
FEBI IAIN Langsa
students chose and carried out servis in Paya Raja Village, Aceh Tamiang
because it was a form of creativity in providing training in processing dragon
fruit into jam to the community. The aim of carrying out this servis was to
explore the creative economy of the Paya Raja Village community in an effort to
increase the community economic value by prosessing dragon fruit as jam for the
Paya Raja community. Dragon fruit (Hylocereus is a plant that circulates in
Indonesia society. Dragon fruit is elliptical like a pineapple and has pink
skin collor with tendrils or scales like a dragon. Jam is a product which is
cooke with crushed fruit mixed with sugar, with or the addition of water and has a soft and
plastic texture. Food diversification products and dragon fruit are still very
poorly developed by the community. However, there are already several products
being developed including instant noodles, crackers, manisan, juice, fruit
juice, syrup, and one of them is dragon fruit jam.
Keywords: Dragon fruit, jum, society.
Abstrak
Mahasiswa FEBI IAIN LAngsa memilih dan menjalankan pengabdian di Desa Paya Raja, Aceh Tamiang dikarenakan sebagai bentuk kreativitas dalam memberikan pelatihan pengelolahan buah naga menjadi selai kepada masyarakat. Tujuan dilaksanakannya pengabdian ini berujuan untuk mengeksplorasi ekonomi kreatif masyarakat Desa Paya Raja dalam upaya peningkatan nilai ekonomi masyarakat dengan “pengelolahan buah naga sebagai selai untuk peluang usaha masyarakat Paya Raja. Buah naga (Hylocereus polyrhizus) merupakan tanaman yang beredar dimasyarakat Indonesia. Buah naga atau dragon fruit berbentuk bulat panjang seperti nanas yang memiliki sirip, warna kulitnya merah jambu dihiasi sulur atau sisik seperti naga. Selai merupakan produk yang dimasak dengan hancuran buah yang dicampur dengan gula, dengan atau penambahan air dan memiliki tekstur yang lunak dan plastis. Produk diversifikasi pangan dari buah naga masih sangat kurang dikembangkan oleh masyarakat. Akan tetapi, sudah ada beberapa produknya yang dikembangkan diantaranya mi instan, kerupuk, manisan, jus, sari buah, sirup, dan salah satunya adalah produk selai buah naga.
Kata Kunci: Buah Naga, selai, masyarakat
PENDAHULUAN
Buah naga (Hylocereus
polyrhizus) merupakan tanaman yang beredar dimasyarakat
Indonesia. Buah naga atau dragon fruit berbentuk bulat panjang seperti nanas yang
memiliki sirip, warna kulitnya merah jambu dihiasi sulur atau sisik seperti naga. Buah
ini termasuk dalam keluarga kaktus, yang batangnya berbentuk segitiga dan tumbuh
memanjat.
Batang
tanaman ini mempunyai duri pendek dan tidak tajam, bunganya seperti trompet putih bersih, terdiri atas
sejumlah benang sari berwarna kuning. Buah naga memiliki cita rasa yang khas untuk
dijadikan bahan tambahan makanan dengan warnanya yang menarik sehingga masyarakat
tertarik untuk produksi rumah tangga seperti es buah, jus, sari buah manisan maupun
selai. Selain itu, buah naga memiliki cita rasa yang enak serta beragam manfaat untuk
kesehatan tubuh. Buah naga memiliki beragam jenis diantaranya buah naga berdaging putih, berdaging
merah, berdaging kuning ((Satria, 2011).
Buah naga merah memiliki kandungan zat bioaktif yang bermanfaat bagi tubuh diantaranya antioksidan (asam aksorbat, betakaroten dan antisianin) dan mengandung serat pangan dalam bentuk pektin. Selain itu, buah naga merah juga mengandung beberapa mineral seperti kalsium, fosfor, besi, vitamin BI, vitamin B2, vitamin B3 dan vitamin C. Buah naga memiliki banyak berkhasiat sehingga dapat meningkatkan daya tahan tubuh (Hardjadinata, 2010).
Salah satu bagian yang menarik dari buah naga ini adalah memiliki warna buah yang bisa dijadikan sebagai pewarna alami untuk produk pangan. Produk diversifikasi pangan dari buah naga masih sangat kurang dikembangkan oleh masyarakat. Akan tetapi, sudah ada beberapa produknya yang dikembangkan diantaranya mi instan, kerupuk, manisan, jus, sari buah, sirup, dan salah satunya adalah produk selai buah naga.
Selai termasuk
produk olahan pangan yang berasal dari buah-buahan. Selai didefinisikan
sebagai produk makanan semi basah yang dapat dioleskan dengan penambahan
buah, gula dengan atau tanpa penambahan pangan lain dan bahan tambahan
pangan yang diizinkan (SNI, 2008) Selai merupakan produk yang dimasak
dengan hancuran buah yang dicampur dengan gula, dengan atau penambahan
air dan memiliki tekstur yang lunak dan plastis (Suryani dkk., 2004). Menurut
Hasbullah (2001), selai adalah bahan dengan konsentrasi gel atau semi gel yang dibuat
dari bubur buah. Pembuatan selai dari buah naga merah dengan memanfaatkan
kulit buah naga diharapkan dapat meningkatkan nilai gizi, nilai organoleptik
dan memperpanjang masa simpan dari produk yang dihasilkan.
Berdasarkan uraian yang dikemukakan tersebut, maka peneliti tertarik melakukan penelitian tentang “Analisis fisikokimia selai buah naga merah dengan variasi enambahan kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus)”.
Waktu dan pelaksanaan
Mahasiswa FEBI IAIN Langsa melakukan pengabdian masyarakat di Desa Paya Raja, Kabupaten Aceh Tamiang pada selasa, 12 Desember 2023.
METODE PELAKSANAAN
Beriku ini metode
pelaksanaan pada kegiatan pengabdian masyarakat :
1.
Langkah 1 (Metode Penyuluhan)
Salah satu metode yang banyak dikembangkan dalam mentransfer
inovasi adalah metode penyuluhan. Metode
Penyuluhan ini sangat penting diaplikasikan kepada anggota kelompok Artinya pola pikir yang dirubah terlebih dahulu
untuk memudahkan pelaksanaan program
intervensi berbasis masyarakat. Bentuk penyuluhan dapat dilakukan melalui interpersonal atau antarpersonal dengan tatap
muka. Selain itu juga sebagai
ajang sosialisasi program. Metode ini dianggap efisien dan efektif dalam menyampaikan pesan-pesan program.
2. Langkah 2 (Metode pelatihan)
Selain metode penyuluhan, metode lain yang sering digunakan adalah
Metode Pelatihan. Metode pelatihan yang
dikembangkan dalam program pengabdian masyarakat ini
meliputi dua bentuk pelatihan, yaitu; Pelatihan proses pembuatan selai buah
naga. Di mulai dari pemilihan bahan baku hinggaproses pembuatan selai buah
naga.
PEMBAHASAN
Alat :
1.
Kompor gas
2.
Gas elpiji
1.
Wajan
keramik
2.
Sutil
bamboo
3.
Pisau
4.
Chopper
(belander)
5.
Mangkuk
kecil
6.
Sendok
7.
Cup kecil
untuk selai
8. Cup besar untuk roti
Bahan :
1.
Buah naga
2.
Gula pasir
3.
Maizena
4.
Air
Proses Pembuatan Selai Buah Naga
1.
Pengupasan,
pemotongan dan memblender buah naga
Buah naga yang sudah dikupas
lalu dipotong-potong kemudian dihaluskan dengan cara diblender. Proses
memblender buah naga ditambahkan sedikit air agar mudah dalam proses
memblender.
Gambar : Proses pemotongan dan blender buah naga
2.
Proses memasak,
pencampuran gula dan maizena
Proses pemasakan, pencampuran gula guna untuk memberikan rasa
manis, dan penambahan maizena guna untuk mengubah jus buah naga yang dimasak
agar mengental seperti tekstur selai pada umumnya.
3.
Proses
pemasakan selai buah naga hingga menjadi selai
Proses pemasakan ini memerlukan waktu + 15 menit untuk
menjadi selai buah naga.
Gambar 5 : Proses pemasakan selai buah naga
4. Pengemasan
Gambar 6 : Pengemasan selai buah naga dalam cup
Penemasan ini memudahkan selai untuk dipasarkan. Selai
buah naga yang manis dan rasa segar menambah kenikmatan cita rasa yang Selai
biasanya dinikmati dengan roti tawar.Agar selai tahan lama dan tidak berubah
rasa, bisa disimpan dalam frezer. Selai bisa bertahan lama hingga beberapa
bulan.
Tujuan dilaksanakannya pengabdian ini berujuan untuk
mengeksplorasi ekonomi kreatif masyarakat Desa Paya Raja dalam upaya
peningkatan nilai ekonomi masyarakat dengan “pengelolahan buah naga sebagai
selai untuk peluang usaha masyarakat Paya Raja.
KESIMPULAN
Buah naga (Hylocereus
polyrhizus) merupakan tanaman yang beredar dimasyarakat
Indonesia. Buah naga atau dragon fruit berbentuk bulat panjang seperti nanas yang
memiliki sirip, warna kulitnya merah jambu dihiasi sulur atau sisik seperti naga. Selai
merupakan produk yang dimasak dengan hancuran buah yang dicampur
dengan gula, dengan atau penambahan air dan memiliki tekstur yang lunak dan
plastis. Produk diversifikasi pangan dari buah naga masih sangat kurang dikembangkan
oleh masyarakat. Akan tetapi, sudah ada beberapa produknya yang dikembangkan
diantaranya mi instan, kerupuk, manisan, jus, sari buah, sirup, dan salah
satunya adalah produk selai buah naga.
Mahasiswa
FEBI IAIN LAngsa memilih dan menjalankan pengabdian di Desa Paya Raja, Aceh
Tamiang dikarenakan sebagai bentuk kreativitas dalam memberikan pelatihan
pengelolahan buah naga menjadi selai kepada masyarakat.
Tujuan
dilaksanakannya pengabdian ini berujuan untuk mengeksplorasi ekonomi kreatif
masyarakat Desa Paya Raja dalam upaya peningkatan nilai ekonomi masyarakat
dengan “pengelolahan buah naga sebagai selai untuk peluang usaha masyarakat
Paya Raja.
DAFTAR PUSTAKA
Hardjadinata, 2010. Budidaya
Buah Naga SuperRed Secara Organik. Penebar Swadaya. Bogor.
Satria, A. 2011 Pengaruh Beberapa Konsentrasi Atonik Pada
Pertumbuhan Setek Buah
Naga Berdaging Merah (Hylocereus costaricensis Britton & Rose) Skripsi. Universitas Andalas. Padang.
Hasbullah. 2001. Teknologi Tepat Guna Agroindustri Kecil
Sumatera Barat. Dewan Ilmu
Pengetahuan, Teknologi dan
Industri. Sumatera Barat.
Suryani, A., Hambali, E. dan Rivai, M. 2004. Membuat Aneka Selai. Penebar Swadaya. Jakarta.
sss
Tidak ada komentar:
Posting Komentar