Breaking News
recent

Eksplorasi Proses Produksi Batu Bata: "Dari Tanah Liat Menjadi Material Konstruksi" oleh KKN-MS Pantai Balai

 

 KKN-MS kelompok 7 Pantai Balai ikut Eksplorasi proses produksi batu bata


Penulis : Sastra Bekty (Peserta KKN MS Kelompok 7)

Seruway, Zawiyah News - Kuliah Kerja Nyata (KKN) Melayu Serumpun Kelompok tujuh laksanakan program Eksplorasi proses produksi batu bata di Desa Pantai Balai. Senin, 29 juli 2024.

Kegiatan ini bertujuan untuk  memperkenalkan Mahasiswa KKN pada Industri pengolahan material. Dalam kegiatan ini, Mahasiswa belajar tentang proses pembuatan batu bata, material yang digunakan, dan kualitas produk. Kunjungan juga mencakup sesi diskusi mengenai Potensi kerjasama antara Institusi Pendidikan dan Industri, serta manfaat dari kegiatan ini untuk mendukung pembelajaran di Bidang Teknik Material. 

Sastra Bekty (Ketua Panitia) mengatakan bahwa, kegiatan ini dimulai pada hari Jum'at, 25 Juli 2024 dan dilanjutkan pada Senin, 29 Juli 2024. Sastra Bekty juga menjelaskan terkait proses produksi batu bata yang didirikan oleh Jasadin.

"Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Batu bata ini sudah beroperasi selama ±25 tahun yang  didirikan langsung oleh Pak Jasadin. Karyawannya terdapat 12 orang perempuan dan 6 orang laki - laki. jam masuk kerja karyawan pak Jasa pun tidak di tentukan. karyawan boleh masuk kapan aja sesuai keinginan. terdapat dua proses pembuatan yaitu Proses Manual dan Tradisional. Untuk proses pembuatan batu bata secara manual,  menggunakan cetakan kayu. Proses ini melibatkan pengadukan tanah liat, pencetakan, pengeringan, dan pembakaran, yang tidak banyak berubah seiring waktu, dan pembuatan batu bata secara manual ini dilakukan oleh Ibu-ibu Desa Pantai Balai.

Sedangkan Inovasi Teknologi terdapat inisiatif untuk meningkatkan efisiensi produksi dengan pengenalan alat pencetak batu bata otomatis. Alat ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan konsistensi kualitas batu bata yang dihasilkan, proses pembuatan batu bata secara Tradisional ini di lakukan oleh Bapak-bapak Di Desa Pantai Balai." Jelas, Sastra Bekty.

Harga satu batangan batu bata Rp.300, Pengambilan batu bata di ambil oleh pelanggan dikarenakan Jasadin (Pemilik) belum menyediakan mobil khusus untuk pengantaran batu bata.

Pemasaran yang dilakukan masih secara manual, belum ada dipromosikan melalui Media Sosial,Brosur, ataupun Koran.

Jasadin (Pemilik Batu Bata) berharap agar KKN MS Kelompok tujuh dapat membantu dalam mempromosikan usaha miliknya.

"Buatkan apa saja yang bisa dilakukan untuk mempromosikan usaha ini agar lebih maju, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penciptaan lapangan kerja dan pemenuhan kebutuhan bahan bangunan. melalui  pendekatan Inovasi dan Diversifikasi produk, Pengusaha di berbagai daerah berupaya meningkatkan kualitas dan daya saing batu bata mereka. Tantangan yang dihadapi termasuk persaingan dengan produk modern dan kebutuhan modal yang lebih tinggi untuk beroperasi. Melalui pelatihan dan alat cetak inovatif, diharapkan usaha ini dapat berkembang dan tetap relevan di pasar". Ujar, Jasadin.


(Rilis)

Editor : Widya Dwi Putri

Admin

Admin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.