Ibu-ibu di Desa perkebunan Seruway hasil kan uang dengan pelepah sawit menjadi sapu lidi. |
Penulis: Nurul Fadila (Peserta KKN-MS kelompok 11)
Seruway, Zawiyah News- sekelompok ibu-ibu Desa Seruway memanfaatkan waktu luang mereka untuk memproduksi sapu lidi dari pelepah sawit. Meskipun kegiatan ini tidak ditujukan untuk ekspor dalam skala besar, produk sapu lidi yang mereka hasilkan tetap memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan lokal dan desa-desa sekitarnya.
Pelepah sawit yang dulunya hanya dianggap sebagai limbah kini diubah menjadi produk yang bermanfaat melalui keterampilan dan kerja keras para ibu-ibu desa. Pembuatan sapu lidi ini menjadi aktivitas produktif yang tidak hanya membantu mengisi waktu luang mereka, tetapi juga memberikan tambahan penghasilan bagi mereka. Minggu, (25/8/2024).
Ibu Siguarti salah satu warga Desa pekan Seruway mengatakan, "awalnya ini dari obrolan ringan saja, karena banyak di antara kami yang memiliki waktu luang setelah pekerjaan rumah selesai. Kami melihat banyak pelepah sawit yang biasanya hanya dibuang begitu saja, padahal bisa dimanfaatkan. Dari situ, kami coba-coba membuat sapu lidi, dan ternyata hasilnya cukup bagus. Lama-kelamaan, semakin banyak yang tertarik ikut membuat, dan supaya sesama tetangga saling akur saling berkumpul sambil bercanda," jelas Sugiarti.
Meskipun pemasaran sapu lidi ini lebih terfokus pada wilayah sekitar, seperti desa-desa tetangga, usaha ini tetap menunjukkan bagaimana ekonomi kreatif dapat berkembang di tingkat lokal.
Para ibu-ibu desa ini mampu memanfaatkan sumber daya yang ada di sekitar mereka, sekaligus menunjukkan bahwa kegiatan ekonomi kreatif tidak selalu harus berskala besar untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Selain itu, kegiatan ini juga mempererat hubungan antar warga desa, karena mereka bekerja sama dalam kelompok-kelompok kecil. Dengan begitu, mereka dapat berbagi keterampilan dan mendukung satu sama lain dalam proses produksi.
Kehadiran sapu lidi dari Desa Seruway ini pun membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat di wilayah tersebut, menjadi produk yang berguna dan mudah diakses.
Kegiatan seperti ini juga menunjukkan bahwa, meskipun tidak diekspor secara besar-besaran, hasil dari inisiatif ini tetap memiliki nilai yang signifikan bagi kehidupan sehari-hari warga desa.
(Rilis)
Editor: Khalbi Nurron Lubis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar