Sosialisasi Ecobrick bersama Murid kelas V SDN 1 Lokop |
Muhammad Syauki (Peserta KKNMS Kelompok 8)
Serbajadi, Zawiyah News- Mahasiswa kelompok delapan Desa Nalon, Kecamatan Serbajadi, Aceh Timur, lakukan sosialisasi di Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Lokop dan mengembangkan solusi inovatif ramah lingkungan dalam mengatasi masalah sampah plastik dengan menciptakan Ecobrick. Sabtu,10 Agustus 2024.
Ecobrick adalah botol plastik yang diisi padat dengan limbah plastik lain, yang kemudian digunakan sebagai bahan bangunan, dan dalam hal ini Mahasiswa kelompok delapan Desa Nalon membuat kursi dari bahan botol plastik. Sosialisasi ini dilakukan di kelas V SD N 1 Lokop.
Sosialisasi diawali dengan menjelaskan kepada para Siswa bahwa sampah diketagorikan menjadi tiga ketagori, yaitu sampah organik, sampah non-organik dan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang menjadi fokusnya ialah sampah non-organik seperti plastik, botol plastik dan lain-lain yang mana sulit terurai dan tentunya akan membuat lingkungan tidak asri.
Salah satu Mahasiswa kelompok delapan, Irda Aulia Hadi Lubis, menjelaskan bahwa inisiatif ini muncul karena dampak negatif sampah plastik terhadap lingkungan.
“Kami melihat bahwa sampah plastik (sampah non-organik) di desa ini semakin menumpuk dan sulit diolah. Melalui sosialisasi ini, kami berinisiatif membuat Ecobrick sebagai solusi untuk menjaga lingkungan."katanya.
Pembuatan Ecobrick mendapat dukungan penuh dari sekolah dan dalam hal ini ecobrick yang dihasilkan hanya digunakan untuk pembuatan bangunan sederhana seperti bangku yang nantinya akan diuji ketahanannya oleh Para siswa SD N 1 Lokop.
Noni, Selaku Kepala Sekolah SD N 1 Lokop, sangat mengapresiasi sosialisasi yang dilakukan oleh Mahasiswa kelompok delapan Desa Nalon karena bisa ikut terlibat dalam program ini.
“Kegiatan ini menjadi solusi dalam mengolah sampah plastik menjadi alat yang dapat dimanfaatkan seperti bangku dan dengan adanya sosialisasi ini tentunya akan menjadi contoh dan meningkatkan kreatifitas Para siswa SD N 1 Lokop bahwa sampah plastik dapat dioalah menjadi bahan yang bermanfaat seperti bahan bangunan sederhana seperti bangku dan juga bahan kerajinan."ujarnya.
Selain memberikan manfaat lingkungan, inisiatif Ecobrick juga membuka peluang ekonomi bagi masyarakat. Masyarakat dapat menjual produk tersebut sebagai bahan bangunan alternatif atau juga sebagai kerajinan yang tahan lama dan ekonomis.
Dengan semakin berkembangnya penggunaan Ecobrick, diharapkan inisiatif ini dapat menjadi langkah awal dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan.
(Rilis)
Editor : Widya Dwi Putri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar