Anak-anak Gampong Tualang sedang bermain lompat tali menggunakan Ban dalam. (Foto: Sonia) |
Penulis : Sonia(Peserta KKNMS Kelompok 15)
Gampong Tualang, yang terletak di Kecamatan Serbajadi, Aceh Timur, adalah desa dengan 132 kartu keluarga. Keseharian anak-anak di sini dimulai dengan belajar di sekolah hingga siang hari, dan di sore hari mereka mengaji serta bermain.
Salah satu kegiatan yang menarik perhatian pengunjung adalah permainan anak-anak yang dinamakan “mainan karet” oleh penduduk setempat. Permainan ini sebenarnya adalah lompat tali, namun uniknya, tali yang digunakan dibuat dari ban dalam bekas. Ban dalam yang biasanya digunakan untuk kendaraan roda dua, dan kendaraan besar ini diubah menjadi alat permainan yang kreatif oleh anak-anak.
Ban dalam yang dijadikan tali lompat. (Foto:Sonia) |
Anak-anak di Gampong Tualang memotong-motong ban dalam menjadi potongan-potongan kecil yang kemudian disambung menjadi tali karet. Biasanya, permainan lompat tali ini menggunakan gelang karet berwarna-warni, namun anak-anak di sini memiliki inisiatif untuk memanfaatkan ban dalam bekas yang mudah didapat.
Uli, seorang anak berusia 10 tahun dari Gampong Tualang, sering bermain lompat tali ini. Ia mengungkapkan, “Kalau pakai karet gelang harus beli, tapi kalau ban dalam kami tinggal cari, nanti langsung dipotong, disambung lalu diikat, jadi mainan karet.” ujarnya. Permainan ini tidak hanya dilakukan di lingkungan desa, tetapi juga sering dimainkan di sekolah.
Dengan memanfaatkan bahan-bahan seadanya, anak-anak baik laki-laki maupun perempuan di Gampong Tualang selalu tampak gembira dan bahagia bermain lompat tali. Kreativitas mereka menunjukkan bahwa kebahagiaan tidak selalu harus dibeli, tetapi bisa diciptakan dari barang bekas yang ada di sekitar mereka.
Peserta KKN Melayu Serumpun kelompok 15 ikut bermain lompat tali bersama anak-anak Gampong Tualang. (Foto:Sonia) |
Cerita anak-anak Gampong Tualang ini, mengingatkan kita akan pentingnya kreativitas dan semangat untuk memanfaatkan apa yang ada demi menciptakan kebahagiaan, serta memperlihatkan sisi positif dari kehidupan anak-anak di desa yang penuh dengan keceriaan.
Editor : Widya Dwi Putri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar