Breaking News
recent

Memanfaatkan yang Tersisa: Mahasiswa KKN Melayu Serumpun Kelompok 15 Serbajadi Memanfaatkan Biji Cempedak sebagai Produk Ekonomi Kreatif

Biji Cempedak(Foto:Siti Nurhalizah)


Pengolahan biji Cempedak oleh Mahasiswa KKNMS kelompok 15 Serbajadi(Foto:Siti Nurhalizah)

Penulis: Mutia Jashina (Peserta KKNMS Kelompok 15)

Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dijalani oleh Mahasiswa seringkali menjadi momen untuk belajar dan berkontribusi nyata kepada masyarakat. Begitu pula yang dirasakan oleh Mahasiswa KKN Melayu Serumpun,Kelompok 15, Desa Tualang, Kecamatan Serbajadi, Aceh Timur. Salah satu inovasi yang kami coba terapkan selama KKN ini adalah memanfaatkan biji cempedak yang biasanya dibuang menjadi produk ekonomi kreatif.

Cempedak adalah buah yang banyak ditemukan di daerah Desa Tualang. Sayangnya, meskipun buahnya sering dimanfaatkan, bijinya sering kali tidak dipedulikan dan berakhir menjadi sampah. Padahal, biji cempedak memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi dan bisa diolah menjadi berbagai produk yang bernilai ekonomis.

Melihat potensi tersebut, kami mencoba mencari cara untuk memanfaatkan biji cempedak ini. Setelah berdiskusi dengan para warga dan melakukan beberapa eksperimen sederhana, kami menemukan bahwa biji cempedak bisa diolah menjadi camilan seperti keripik.Produk-produk ini tidak hanya memiliki nilai jual, tetapi juga dapat menjadi solusi untuk mengurangi limbah organik di desa.

Langkah pertama yang kami lakukan adalah mengedukasi masyarakat tentang potensi biji cempedak. Kami mengadakan sosialisasi sederhana di mana kami mengajarkan cara mengolah biji cempedak menjadi produk yang bernilai ekonomis. Dalam proses ini, kami juga melibatkan ibu-ibu rumah tangga dan pemuda-pemudi desa yang tertarik untuk belajar dan mencoba hal baru.

Biji Cempedak yang sudah digoreng(Foto:Siti Nurhalizah)

Kami mulai dengan eksperimen sederhana, seperti merebus biji cempedak, mengeringkannya, dan kemudian menggorengnya untuk dijadikan keripik. Keripik biji cempedak ini ternyata mendapatkan respon positif dari masyarakat setempat. Beberapa warga bahkan mulai mencoba membuatnya sendiri di rumah.

Selama proses ini, tentu saja kami menghadapi beberapa tantangan. Salah satunya adalah minimnya pengetahuan awal kami tentang cara pengolahan biji cempedak. Kami harus belajar dari nol, mencoba berbagai metode, dan sering kali gagal sebelum akhirnya menemukan cara yang tepat. Namun, dari sini kami belajar bahwa inovasi membutuhkan kesabaran dan kemauan untuk terus mencoba.

Kami juga belajar pentingnya kolaborasi dengan Masyarakat setempat. Tanpa dukungan dan partisipasi mereka, ide ini mungkin tidak akan berkembang sejauh ini. Pengalaman ini mengajarkan kami bahwa keberhasilan sebuah program di tingkat desa sangat bergantung pada keterlibatan aktif masyarakat.

Pengalaman memanfaatkan biji cempedak ini memberikan kami pelajaran berharga tentang pentingnya memaksimalkan sumber daya yang ada di sekitar kita. Hal-hal yang mungkin tampak sepele atau tidak berguna sebenarnya bisa menjadi sesuatu yang bernilai jika kita mau berpikir kreatif dan bekerja keras.

Sebagai Mahasiswa yang sedang menjalani KKN, kami merasa bangga karena bisa memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat di Desa Tualang. Kami berharap apa yang telah kami lakukan ini bisa terus berlanjut dan dikembangkan oleh warga setempat, sehingga menjadi sumber penghasilan baru bagi mereka.

Melalui pengalaman ini, kami semakin menyadari pentingnya peran Mahasiswa sebagai agen perubahan di tengah masyarakat. Kami percaya bahwa inovasi-inovasi kecil seperti ini bisa membawa dampak besar jika dilakukan dengan serius dan melibatkan semua pihak. Semoga semangat kreatif ini bisa terus tumbuh dan berkembang, tidak hanya di Desa Tualang tetapi juga di seluruh pelosok negeri.

(Rilis)

Editor : Widya Dwi Putri 


Admin

Admin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.