Penari Desa Tualang.(Foto:Siti Nurhalizah) |
Penulis : M. Riski (Peserta KKNMS Kelompok 15)
Tualang mempunyai adat Gayo yang mulai gemerlap dunia modern, budaya tradisional masih memiliki tempat istimewa di hati masyarakat. Salah satunya adalah Tari Saman Gayo, warisan budaya leluhur yang menghiasi kehidupan Masyarakat Gayo di Aceh Timur. Tari ini, yang lahir di Desa Tualang, Kecamatan Sebajadi, merupakan bukti nyata tentang kekayaan budaya dan jati diri masyarakat Gayo yang patut dijaga dan dilestarikan.
Di Desa Tualang, hampir seluruh penduduknya merupakan asli orang Gayo. Tradisi Tari Saman masih terjaga dengan baik, diturunkan dari generasi ke generasi. Anak-anak kecil di desa ini, bahkan yang belum mengenal huruf, sudah bisa menari Saman dengan lincah dan penuh semangat. Keunikan Tari Saman Gayo terletak pada gerakannya yang terinspirasi dari gerakan sholat, serta liriknya yang memuji kebesaran Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW.
Namun, seperti halnya tradisi lainnya, pelestarian Tari Saman Gayo di Desa Tualang sempat terhenti sejak tahun 2019 akibat pandemi Covid-19. Kegiatan budaya, termasuk pementasan Tari Saman, terpaksa dihentikan untuk mencegah penyebaran virus. Hal ini membuat keprihatinan terhadap kelestarian budaya yang diwariskan turun temurun ini.
Beruntung, kehadiran Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Melayu Serumpun di Desa Tualang pada tahun 2024 menjadi angin segar bagi pelestarian Tari Saman Gayo. Mahasiswa KKN menjalankan misi mulia untuk menghidupkan kembali tradisi ini. Adanya pelatihan dan pementasan Tari Saman, mengajak anak-anak muda di desa untuk belajar dan mencintai warisan budaya mereka.
"Kami ingin anak-anak di sini bisa mengenal dan mencintai budaya mereka sendiri,Tari Saman ini bukan hanya tarian, tetapi juga merupakan identitas budaya Gayo yang harus dijaga dan dilestarikan."ujar Yusnaini, salah satu Mahasiswa yang terlibat dalam program pelestarian Tari Saman.
Mahasiswa KKNMS Kelompok 15 latih Tarian Saman kepada anak anak Desa Tualang.(Foto:Siti Nurhalizah) |
Kehadiran Mahasiswa KKN tidak hanya menghidupkan kembali tradisi Tari Saman, tetapi juga menumbuhkan semangat pelestarian budaya di Desa Tualang. Anak-anak muda yang sebelumnya kurang tertarik dengan budaya tradisional, kini mulai menunjukkan minat dan semangat untuk belajar dan melestarikan Tari Saman.
"Saya senang bisa belajar Tari Saman, Saya ingin bisa menari Saman dengan baik dan menunjukkannya kepada orang lain."kata Syahrun, salah satu anak yang mengikuti pelatihan Tari Saman.
Keberhasilan Mahasiswa KKN dalam menghidupkan kembali tradisi Tari Saman Gayo merupakan bukti bahwa pelestarian budaya dapat dilakukan dengan semangat dan kebersamaan. Harapannya, semangat pelestarian budaya ini akan terus berkembang di Desa Tualang dan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Aceh Timur untuk menjaga dan melestarikan warisan budaya mereka.
(Rilis)
Editor :Widya Dwi Putri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar