Breaking News
recent

Mahasiswa SPI IAIN Langsa Jelajahi Sejarah Islam Samudra Pasai dalam Kunjungan Edukatif

Mahasiswa SPI Sedang mendengarkan paparan sejarah makam Sultan Malikusaleh
      

Zawiyahnews - Lhokseumawe – Mahasiswa Jurusan Sejarah Peradaban Islam (SPI) Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD) IAIN Langsa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) menggelar kunjungan edukatif ke Museum Islam Samudra Pasai dan Makam Kerajaan Samudra Pasai pada Minggu(6/10/2024). Kegiatan ini merupakan bagian dari program lapangan yang bertujuan memperdalam pemahaman mahasiswa tentang sejarah Islam di Nusantara.

Di bawah bimbingan Kaprodi SPI Dr. Muslem, MA, mahasiswa SPI diajak untuk mengeksplorasi lebih dalam mengenai peninggalan bersejarah Kerajaan Samudra Pasai. Tgk. Sukarna, seorang ahli sejarah dari Cisah (Center for Information Samudra Pasai Heritage), memandu langsung kunjungan ini, memberikan penjelasan rinci tentang situs-situs bersejarah tersebut.



Kunjungan dimulai dengan ziarah ke Makam Sultan Al Malik Ash Shalih, pendiri Kerajaan Samudra Pasai, serta Makam Sultanah Nahrasyiyah, seorang pemimpin wanita yang dihormati karena kebijaksanaannya dalam memerintah. Para mahasiswa diperkenalkan dengan kisah hidup para sultan tersebut dan bagaimana mereka mempengaruhi sejarah Islam di wilayah tersebut.



Di Museum Islam Samudra Pasai, mahasiswa diberikan wawasan tentang berbagai jenis nisan peninggalan kerajaan yang menunjukkan pengaruh kebudayaan Islam dalam peradaban Samudra Pasai. Tgk. Sukarna menjelaskan detail tentang setiap nisan, bagaimana ukiran dan desainnya mencerminkan simbol-simbol Islam, serta hubungannya dengan kebudayaan lokal.

Salah satu koleksi penting yang diperlihatkan kepada mahasiswa adalah Kamus Bahasa Aceh – Belanda, sebuah dokumen historis yang dibuat oleh pemerintah kolonial Belanda untuk mempelajari bahasa Aceh dengan tujuan memperluas kekuasaan mereka di wilayah Aceh. Kamus ini menjadi saksi penting dari upaya kolonialisme melalui bahasa dan budaya.

Baihaqi, Ketua HMJ SPI, menyatakan bahwa kunjungan ini memberikan pengalaman yang sangat berharga bagi para mahasiswa. "Melalui kunjungan ini, kami bisa belajar langsung mengenai peninggalan sejarah Islam Samudra Pasai. Ini tidak hanya menambah pengetahuan kami, tetapi juga memotivasi kami untuk lebih menghargai dan melestarikan warisan sejarah Islam yang ada di Aceh," ucapnya.

Kaprodi SPI, Dr. Muslem, MA, yang mendampingi mahasiswa dalam kunjungan ini, menekankan pentingnya memahami sejarah melalui pengalaman langsung di lapangan. "Kegiatan seperti ini sangat penting bagi mahasiswa agar mereka tidak hanya memahami teori, tetapi juga melihat langsung bagaimana sejarah Islam berkembang di Nusantara. Harapan saya, melalui kunjungan ini, mahasiswa SPI dapat memperdalam wawasan mereka dan menjadi agen pelestarian sejarah," ungkap Dr. Muslem.

Kunjungan ke Museum dan Makam Kerajaan Samudra Pasai merupakan salah satu rangkaian dari program lapangan yang dirancang untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa SPI tentang sejarah Islam di Nusantara. Dengan kegiatan ini, mahasiswa diharapkan semakin memahami peran penting Samudra Pasai sebagai salah satu pusat peradaban Islam di Asia Tenggara.

PM



Moeslem

Moeslem

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.