Breaking News
recent

Alam kayangan

 
ilustrasi : Google.com

oleh: ali sahar (mahasiswa kpi)

Kisah ini menceritakan tentang anak cucu adam di belahan bumi aceh, di bagian aceh tamiang.
Seiring dengan  berbagai macam suku bangsa di Indonesia, inilah kisah dari kehidupan manusia ,kisah dari sebuah rumah tangga yang mana anak manusia di putus kan untuk berumah tangga layak nya manusia lainnya.
            Dengan pengalaman yang menjadi pengajaran dan guru berharga dari apa yang terlihat dari  seorang anak ,maka aku tuliskan kisah hidupnya…..
Perkenalkan nama ku artika ,Aku di besar kan dari besarkan dari keluarga yang sederhana yang cukup bahagia, dengan kelima saudaraku, aku hidup sebagaimana anak - anak yang ada di desaku, tetangga – tetangga ku ku semua hidup nya penuh dengan pendidikan dan aku sama, akan tetapi aku hanya sampai jenjang SMA, padahal aku selalu juara umum di sekolahku.
Pada masa itu aku lulus, aku bahagia juga sedih…! karna pasti tak akan bisa melanjutkannya , orang tua ku hanyalah seorang petani yang tak mungkin bisa membiayai ku, padahal aku mempunyai cita – cita sebagai seorang dosen, tapi apalah daya ku, aku hanyalah anak perempuan yang tak punya daya apa – apa.   aku pun putus kan belajar menjahit pakaian  beberapa bulan , namun nasib memberikanku kesempatan untuk menjadi seseorang yang aku impikan walau tak seutuhnya!, iya…., aku kesempatan menjadi tenaga pendidik di sebuah sekolah dasar, yang jauh dari  kediaman ku bahkan jauh dari keramaian…… !
Untuk menempuh perjalanan kerja ku amatlah jauh, aku numpang di rumah kepala sekolah, tetapi hati ku amat senang, aku dapat menyalurkan ilmu ku , di tenggah anak – anak didikku, aku merasa perihatin terhadap mereka yang masih mau belajar , walau daerah mereka jauh dari keramaian , karna pengalaman yang mengajarkankutentangsemangatbelajar….! Biarlahhanyaaku yang merasakan berhenti sekolah walau semangat ini terus membara , tapi biaya yang taka ada, yang menahan langkah ku.
Aku rela apa yang aku dapat dalam suka mau pun duka, menjadi seorang tenaga pendidikan honor, pada masa itu , tahun 1989, gaji ku hanyalah Rp 20.000 per bulan , maka dari itu aku selalu membawa bekal makanan untuk menganjal perut ini, demi niat tulus ku membagi ilmu terhadap anak – anak didik ku.
Pernah suatu kejadian, dalam 3 bulan aku tidak di gaji ,lalu aku bertemu dengan kepala dinas pendidikan di daerah ku, dan ia bertanya pada ku, “ tika, kamu udah gajian?” tanyanya, “ belum buk” jawabku, “ udah berapa bulan ?”, “ 3 bulan , buk” jawabku, entah mengapa ibu kepala sekolah tidak kunjung membayar ku, tpi apalah daya ku , aku menumpang di rumah nya, jdi aku segan bahkan takut bertanya apa  prihal 3 bulan gaji yang tak kunjung aku terima,  lalu betapa murka nya kepala dinas itu, di karna kan pekerjaan ku bagus tetapi hak ku tak kunjung kuterima, namun aku tetap bersabar karna niat iklas ini.

                                                                                           Bersambung.................................!!!


Admin

Admin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.