Oleh : Ramadhana
Indahnya molek dara aceh
yang keseharian dalam dunia nyata
tertutup auratnya
kini lebih terpampang nyata
dalam jejaring sosial
Aku melihat belahan dada
Mulus paha
dan gelayutan beha
Ohh nuansa yang begitu meremajakan
keinginan untuk mengunyah bayi bayi mungil
yang berekspresi tiada henti
Ini jejaring sosial
Media prostitusi tingkat tinggi
yang menutupi aib sebagai media mucikari
mengangkat harkat dan martabat
dengan tampilan dan kemasan trendy
berbalut busana masa kini
Hot Pants
Tank Top
Bahkan bikini
Ohh undangan pesta birahi
Menjaja sepanjang hari
bak hidangan silih berganti
atas nama eksistensi
Aku senang
Tuhan tidak memiliki akun disni
Tiada yang mengadili
Protes dan caci bisa diatur kondisi
sesuai pemilik mengingini
Ulama juga tidak disni
sebagian yang mengeksiskan diri
dianggap ikut kemajuan zaman
dan gugurlah dia sebagai penasehat
jadilah dia modern ustad
Jejaring yang menjaring
Sosial yang krusial
Polemik yang mendobrak fikir
Ini semakin tak mengarah
lalu aku pulang dan menghayal
besok akun siapa lagi yang kujelajah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar