Photo by google.com | Wakil Presiden Indonesia |
ZawiyahNews | Jakarta - Sehubungan
dengan Pendirian Universitas Islam Internasional Indonesia pemerintah Republik
Indonesia akan mengundang penasihat dari sejumlah negara dalam menyusun
kurikulum Universitas tersebut. Pendirian universitas ini terus diupayakan dan
ditargetkan akan mulai dibangun pada tahun depan.
Wakil Presiden Indonesia
M. Jusuf Kalla mengatakan “Konsep kurikulum sedang dibuat. Kami akan mengundang
international adviser, para ahli-ahli, guru besar di dunia, untuk memberikan
saran apa yang sebenarnya dibutuhkan dalam kondisi seperti sekarang ini,"
kata JK, di Kantor wakil Presiden, Jalan Medan
Merdeka Utara, Jakarta, Jumat, (26/05/2017).
JK menyebutkan “beberapa
ahli dari sejumlah negara yang rencananya akan dilibatkan dalam menyusun
kurikulum. Mereka diantaranya berasal dari Mesir, Inggris, Amerika, Kanada,
Arab Saudi. Pendirian universitas ini dimaksudkan agar Indonesia memiliki pusat
kajian keislaman bertaraf dunia” Tambahnya.
Rapat persiapan
pendirian Universitas Islam Internasional Indonesia yang berlangsung pada
Jumat, (26/05/2017), dipimpin JK di Kantor Wapres. Rapat ini dihadiri antara
lain Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Basuki Hadimoeljono, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, dan
cendekiawan muslim Komaruddin Hidayat.
Dalam rapat
sebelumnya, lokasi kampus diperkirakan berada di daerah Cimanggis, Depok, Jawa
Barat. Namun, lokasi tepatnya masih dirahasiakan untuk menghindari spekulan
tanah. Lukmanul Hakim mengatakan “tahun ini masterplan pembangunan kampus
diharapkan rampung. Sehingga setidaknya tahun depan bisa dimulai diawali dengan
pembangunan ruang prioritas, seperti ruang kuliah dan asrama," kata
Lukman.
Selain menggunakan dana APBN, pembangunan kampus juga akan berasal dari berbagai sumbangan dari dunia internasional. Menurut Lukman, banyak negara lain ingin berkontribusi dalam pembangunan kampus ini karena mereka punya kepentingan yang sama.
Selain menggunakan dana APBN, pembangunan kampus juga akan berasal dari berbagai sumbangan dari dunia internasional. Menurut Lukman, banyak negara lain ingin berkontribusi dalam pembangunan kampus ini karena mereka punya kepentingan yang sama.
(dikutip detiknews.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar