Breaking News
recent

Pustakaku Sayang, Pustakaku Malang



Zawiyah News | Opini - Getaran hati terpanggilkan ketika mendengar sang penerus generasi berkoar amat keras, menuntut keadalian, dengan jutaan harapan terpancarkan dari wajah para mahasiswa yang merindukan fasilitas perpustakaan di sebuah perguruan tinggi.

Perpustakaan merupakan instrumen penting dalam melaksanakan peran belajar mengajar di sebuah perguruan tinggi, dalam menjalakan kegiatan akademik. Perpustakaan juga memiliki fungsi sebagai pusat informasi dalam memperoleh tempat utama dan sentral karena perpustakaan jantung hatinya sebuah perguruan tinggi.

Perjalanan para mahasiswa dalam menempuh mata kuliah di sebuah perguruan tinggi mulai dari mahasiswa baru hingga mahasiswa semester akhir, tak pernah jauh dari yang namanya buku tatkala para mahasiswa menyelesaikan karya ilmiah, berupa makalah, skripsi, tesis dan disertasi, hal ini menjadi tuntutan perlunya sebuah perpustakaan.

Perpustakaan merupakan ujung tombak dalam kesusuksesan para mahasiswa dalam berjuang di ranah kampus, hingga ke mancanegara, tidak dapat di pungkiri bahwa hal itu merupakan kebutuhan pokok para mahasiswa disetiap perguruan tinggi.

Seiring berjalannya waktu dari Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Langsa Menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Langsa, kini kampus ternama di kota Langsa tersebut semakin banyak di minati oleh para pelajar untuk melanjutkan study.

Namun di balik megahnya nama IAIN Langsa di kancah Nasional semakin hari muncul di permukaan membuat kebutuhanya semakin banyak, termasuk pembangunan gedung, penambahan fasilitas untuk memenuhi kebutuhan belajar dan mengajar di kampus tersebut.

Perpustakaan juga menjadi salah satu kebutuhan amat penting yang tidak bisa di tinggalkan dan di lupakan namun, perpustakaan semakin hari menimbulkan tanda tanya, kenapa buku masih belum lengkap ?, kenapa lama sekali pendataan buku ? haruskah di tambah karyawan untuk perpustakaan IAIN Langsa ?, Mengapa demikian ?

Sudah semestinya dan selayaknya perpustakaan di pandang sebagai kaki juga jalan petunjuk arah serta pedoman setiap insan civitas akademika dalam sebuah perguruan tinggi, memilki perpustakaan lengkap dengan buku-buku referensi.

Dewasa ini, bila jantung hatinya terkikis oleh kurangnya referensi buku yang di miliki oleh para mahasiswa dan dosen, hal ini juga akan menggoreskan kesuksesan yang dinanti, haruskah mahasiswa merasa sakit karena kurangnya fasilitas buku di perpustakaan.

Haruskah, Organisasi Mahasiswa (ORMAWA) kampus ikut terjun aksi dengan demo menyuarakan aspirasi mahasiswa dalam memperjuangkan hak-hak mahasiswa, termasuk fasilitas perpustakaan, di akibatkan oleh mahasiswa merasa fasilitas kampusnya lama  hilang di mata, semula mereka serba berkecukupan, namun, setelah menunggu pindah kegedung baru fasilitas kian menghilang dan lama tak nomal seperti semula.

Terlebih lagi mahasiswa harus berjuang ekstra untuk membeli buku di seberang kota yang jauh atau dengan memesan online dengan menghabiskan biaya tambahan untuk memenuhi kebutuhan akademik, hal itu penulis pandang perlu, tapi alangkah lebih arif dan bijaksana bila di dukung dengan buku-buku perpustakaan.

Penulis merasa tidak demikian, ada solusi lain yang dosen dan mahasiswa tempuh dalam melaksanakan tuntutan sesuatu yang menjadi kebutuhan akademik dengan beragm pilihan, salah satunya mengunakan jasa google untuk mencari materi juga mengunakan fasilitas yang seadanya dengan segala keterbatasan.

Solusi demikian juga tidak bisa menjadi solusi jitu nan ampuh untuk mengobati jantung hati yang terkikis yang kian merasa sakit, mengingat obatnya sangat lama dalam penantian yang di akibatkan oleh melambatnya pendataan dan penyusunan buku di rak-rak kosong yang ada dalam perpustakaan yang besar indah nan megah itu.

Sepucuk kata dengan penuh harap di tanamkan oleh para mahasiswa untuk memenuhi fasilitas di kampusnya pada pihak perpustakaan, yang kini bukan hanya satu orang mahasiswa yang menggantung nasib, tetapi nasib juga harapan ribuan para mahasiswa yang berkuliah di kampus IAIN Langsa.

Andai goresan hati itu sembuh dengan terfasilitasi kembali segala kebutuhan para mahasiswa IAIN Langsa, tentunya akan menjadi obat yang ampuh untuk mengurangi rasa sakit yang diderita oleh para mahasiswa dan dosen dalam menjalankan peran fungsinya dalam sebuah perguruan Tinggi.


Penulis : Irwansyah, Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Langsa.
Admin

Admin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.