Untuk Ayah. Ilustrasi : Google |
Ayah...
Betapa hangatnya nasehatmu
Menyelimuti kehidupan ku
Menemani hari-hari ku
mana kala kau di dunia bersamaku
Engkau laksana raja yang bijak sana
Bagai jenderal bintang dunia
Kau hadiahkan pendidikan untuk ku
Kau fasilitasi aku dalam belajar
Ayah...
Hari ini ku melihat kerja keras mu
Keringat mu memiliki seribu Arti ayah
Aku pastikan nomor satu posisi mu
Engkau penyejuk hati ku
Semangat ku karena mu ayah
Langkah ku ingat tutur katamu
Kaulah motivasi pertama ku
Motivator hidupku
Ayah...
Kini kau telah pergi
Yang maha kuasa menjemput mu
Karena takdir Tuhanku untuk mu
Kudoakan kebahagiaan mu ayah
Meskipun kau tak disini
Kau selalu ada di jiwa ini
Ku kenang jasa mu di hidupku
Ku sebut namamu dalam doa
Ayah...
Sewaktu aku kecil kau bersama ku
Kau belai aku dengan kasih mu
Dengan indah kau nasehati ku
Kurasakan indahnya dunia
Bagaimana aku akan membalas jasa mu
Dengan jerit payahmu untuk ku
Kini ku telah dewasa karena mu
Namun takdir telah memisahkan kita
Ayah...
Haruskah aku menangis meraung-raung
Meneriki kepergian mu ayah
Haruskah ku terpuruk ayah
Sementara adik kecilku merindukan kasih sayangmu
Izinkan aqu menggantikan posisi mu ayah
Membahagiakan ibu yang ayah cintai
Menyayangi dan mengasihi adik-adik ku
Dengan melihat kasih sayang mu terhadap ku
Ayah...
Mungkin aku tidak sehebat dirimu
Kaulah raja Nomor satu
Tapi aku yakin aku bisa sepertimu ayah
Ini wujud abdiku akan dirimu
Ayah...
Izinkan kuteriakan dua kata
“terimakasih ayah”.
Irwansyah |
_________________
Penulis adalah mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) semester 7 IAIN Langsa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar